
Kota Bengkulu, kupasbengkulu.com – Tahun ajaran 2014/2015 di MTs Desa Aur Cina Kecamatan Selagan Raya Kabupaten Mukomuko, memasukkan mata pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) ke dalam Muatan Lokal. Terkait penerapan tersebut, MTs yang dibangun secara swadaya sejak tahun 2012 lalu ini, merupakan sekolah yang pertama sekali memasukkan mata pelajaran PLH kedalam laporan akhir semester siswa di Provinsi Bengkulu.
Ketua Pembina Yayasan Berkah Semarak M. Zabur mengatakan, masuknya mata pelajaran PLH lantaran di Kecamatan Selagan Raya berbatasan langsung dengan kawasan hutan lindung, ulu sungai serta daerah serapan. Selain itu, kata dia, mata pelajaran yang berbasis lingkungan hidup ini tidak lain, agar siswa MTs peduli akan lingkungan, yang mana dalam penyampaian materi PLH tersebut, tentang lingkungan hidup, pendidikan lingkungan hidup, dasar lingkungan hidup, bahaya sampah dan pengelolanya, kerusakan lingkungan hidup, pelestarian lingkungan,tanaman produktif, hutan dan fungsinya serta konservasi lingkungan.
”Ketertarikan kami memasukkan mata pelajaran ini, dilatar belakangi di daerah kami ini dekat dengan kawasan hutan, ulu sungai. Dengan adanya hal ini setidaknya siswa akan peduli dengan
lingkungan, dan menjaga lingkungan sekitar. Hanya saja, sejak satu semester ini kita belum ada menerapkan turun lapangan, hal itu lantaran keterbatasan sarana dan prasarana yang ada. Sehingga seluruh siswa baru mendapatkan materi,” kata Zabur, saat ditemui kupasbengkulu.com, saat Loka Karya Bedah Modul Pendidikan Lingkungan hidup, di aula Bapelkes Kota Bengkulu, Rabu (17/12/2014).
Disinggung masalah tenaga pengajar PLH, lanjut Zabur, di MTs Syuhada terdapat 13 guru sukarelawan, yang sama sekali tidak mendapatkan honor. Dari jumlah guru tersebut satu guru
dikhususkan mengajar mata pelajaran PLH, untuk seluruh siswa, mulai dari kelas VII, VIII dan kelas IX.
Ia menambahkan, mata pelajaran yang berbasis lingkungan ini dalam satu minggu diterapkan selama dua jam pada hari Sabtu, yang mana untuk satu semester mata pelajaran ini selama 17 kali pertemuan dengan waktu 34 jam.
”Sejak mata pelajaran ini masuk ke dalam mata pelajaran anak-anak MTs Syuhada, mulai mau sadar akan lingkungan sekitar. Jika dulunya membuang sampah sembarang, tapi sekarang secara berangsur mulai membuang sampah pada tempatnya,” jelas Zabur.
Disisi lain, Zabur menceritakan, sejak pendirian MTs Syuhada tahun 2012 lalu, jumlah siswa hingga tahun ajaran 2014/2015 sudah mencapai 76 siswa. Untuk kelas VII sebanyak 36 siswa, kelas VII 30 siswa dan kelas IX sebanyak 10 siswa. Dengan jumlah ruang belajar sebanyak 3 bangunan termasuk kantor. Saat ini, terang dia, muebeler di sekolah masih minim, sebab bantuan dan perhatian dari pemerintah setempat belum ada sama sekali.
”Kami membangun sekolah itu secara swadaya, tanpa ada bantuan dari pihak pemerintah. Selain itu, tenaga pengajar yang ada 13 orang di sana semuanya sukarelawan tanpa ada honor. Begitu juga dengan seluruh siswa yang sama sekali tidak ada dipungut biaya,” ujar Zabur.
Ditemui terpisah, Ketua Yayasan Genesis Bengkulu Barlian menyampaikan, sebelum penerapan mata pelajaran PLH kedalam laporan akhir semester siswa tersebut, pihak Yayasan Berkah Semarak dan Yayasan Genesis menandatangani Memorendum of Understanding (MoU) atas rencana penerapan tersebut. Al hasil, kata dia, dari pihak sekolah menerima atas rencana tersebut.
”Tujuan memasukkan mata pelajar ini, setidaknya mampu membentuk karakter peduli lingkungan terhadap siswa MTs Syuhada. Kita berharap ini juga bisa dilakukan di sekolah-sekolah lainnya di Provinsi Bengkulu,” imbuh Barlian.
Berkenaan dengan itu, dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mukomuko dapat menerapkan hal yang sama dengan MTs Syuhada, dengan memasukkan mata pelajar PLH.
Selain itu, tambah dia, dalam penerapan tersebut tenaga pengajar masih terkendala dengan materi yang disampaikan ke siswa. Sebab, jelas Barlian, bahyan materi yang disampaikan ke siswa tidak belum ada acuan secara pasti, yang mana materi tersebut diperoleh dari internet.
Bahkan, ia berharap, dalam penyampaian materi PLH tersebut dari instansi terkait, seperti Dinas Kehutanan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, BKSDA Bengkulu dapat memberikan materi masalah yang berkaitan dengan mata pelajaran PLH.
”Harapan kami dari pemerintah bisa ikut andil dalam hal ini. Terutam dalam materi masalah PLH ini. Sebab, di MTs Syuhada akan menerapkan mata pelajaran ini secara berkesinambungan,” harap Barlian.
Sementara itu, salah seorang perwakilan guru dari SMP Negeri 15 Bengkulu Selatan Rahmaniah menyatakan, di SMP Negeri 15 Bengkulu tentunya akan melakukan hal yang sama dengan MTs Syuhada. Hanya saja, kata dia, dirinya mesti melihat tata cara penerapan yang dilakukan MTs Syuhada terlebih dahulu.
”Kalau masalah Sumber Daya Manusia yang akan menyampaikan mata pelajar ini sudah ada. Tinggal lagi pendalaman materi yang aklan disampaikan kepada siswa. Setelah ini saya akan laporkan terlebih dahulu dengan kepala sekolah hasil dari loka karya ini. Jika ini laporan ini diterima tidak tutup kemungkinan kita juga akan memasukkan mata pelajaran PLH ini,” demikian Rahmaniah.(gie)