Kamis, September 28, 2023

Didemo Emak-emak, Bupati Gusnan Larang Wartawan Meliput

Html code here! Replace this with any non empty raw html code and that's it.

Baca selanjutnya

Demo emak-emak di rumah dinas Bupati Bengkulu Selatan, Gusnan Mulyadi, Sabtu, 02 April 2022, Foto: Dok/Asgolnews.com

Kupas News, Bengkulu Selatan – Puluhan massa yang mayoritas Emak-emak menggelar aksi di rumah dinas Bupati Bengkulu Selatan. Mereka adalah pedagang yang kecewa terhadap kebijakan Bupati Gusnan melarang Pasar Ampera untuk dijadikan tempat berjualan saat Ramadhan, Sabtu, (02/04) malam.

Bupati Gusnan memindahkan tempat berjualan ke Pasar Kutau dan Lapangan Sekundang. Kendati dinilai memberatkan, memicu aksi emak-emak menuntut Bupati Gusnan Mulyadi mengizinkan kembali berjualan di Pasar Ampera.

Dilansir dari Asgolnews.com, aksi sempat tersandung kegaduhan lantaran ajudan bupati menahan para pedagang untuk bertemu dengan bupati. Sikap ajudan yang tampak arogan itu membuat kecewa para pedagang.

“Kami sudah lama disini dan tujuan kami bertemu bupati untuk mengadukan nasib kami, padahal kami sudah diizinkan bertemu tetapi ajudan bupati melarang kami bertemu dengan sifat yang arogan kepada kami, ini sungguh membuat kami kecewa,” kata Ujang salah seorang perwakilan pedagang

Melihat beberapa hal, petugas kepolisian yang berada di lokasi langsung mengamankan situasi dan berselang waktu akhirnya bupati Gusnan menemui pedagang di ruangannya.

Saat perbincangan para pedagang dengan bupati, salah seorang wartawan media online Tribunsumatra.com yang sedang mengambil gambar dan merekam video tiba-tiba ditegur bupati “Gak usah merekam buat apa kamu merekam,” kata Gusnan.

Atas sikap bupati Gusnan kepada wartawan tersebut kemudian menuai kritik dari Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Bengkulu Selatan, Ade Bewok. Ia menyebut tidak sepantasnya seorang bupati menegur reporter dengan nada yang terkesan membatasi tugas pers.

“Wartawan dalam menjalankan tugas kejurnalistikanya dilindungi UU No 40 tahun 1999 tentang Pers. Perannya di negara demokrasi sangat penting sehingga tidak boleh diterapkan dengan cara-cara yang paling penting untuk diingat” tutur Ade, Senin (04/04)

Ade meminta Bupati Gusnan lebih bijak dalam menghadapi wartawan dan meminta maaf atas perlakuannya yang sudah membuat shock wartawan tersebut.

“Saya sebagai Ketua JMSI sangat menyayangkan sikap dan cara bupati Gusnan Mulyadi dalam memperlakukan awak media online seperti ini. Saya tegaskan bupati harus meminta maaf kepada publik dengan sifat yang tidak layak itu” tegas Ade.

Editor: Riki Susanto

Pemuda Pancasila Mukomuko Datangi Kesbangpol Daftarkan Pengurus Baru

Adhika Kusuma Saputra, Ketua MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Mukomuko, Foto: DokKupas News - Usai menggelar musyawarah cabang beberapa waktu lalu, Majelis Pimpinan Cabang Pemuda...

Kominfo Sukseskan Program Pemkot Salurkan Sapi untuk Masyarakat

Kupas News, Kota Bengkulu – Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyalurkan satu ekor sapi kurban kepada masyarakat yang dalam...

Songsong Kepemimpinan Berintegritas Era Society 5.0, Sespimma Lemdiklat Polri Gelar Seminar Sekolah

Kupas News – Untuk meningkatkan kemampuan kepemimpinan yang berintegritas dalam mempersiapkan pemimpin Polri di Era Society 5.0, Sespimma Sespim Lemdiklat Polri akan menggelar seminar...

Rombongan Gubernur Rohidin Laksanakan Sholat Idhul Adha di Alun-alun Kota Tais

Kupas News, Seluma - Gubernur Rohidin Mersyah beserta istri melaksanakan sholat Iduladha 1444 H di Alun-alun Kota Tais, Kabupaten Seluma, Rabu (28/06/2023). Sekira pukul 06.30...

Dishub Kota Bengkulu Pasang Rambu Larangan Truk Bermuatan Besar Melintas

Kupas News, Kota Bengkulu - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bengkulu memasang rambu melintas kendaraan bermuatan besar atau truk tonase besar di jalan Hibrida. Perbaikan...
Html code here! Replace this with any non empty raw html code and that's it.

Terbaru