Selasa, Juli 1, 2025

Tren Ngopi di Indonesia Semakin Berkembang

Bengkulu InteraktifPT. Interaktif Media Siber. All Rights Reserved.Bengkulu Interaktif 2016 - Bengkulu Interaktif.Contact InformationHead Office:Jalan Batanghari No. 15, Komp. PU Pracetak, Tanah Patah,...
BerandaDAERAHRejang LebongDukung BRC, Pemprov Lahirkan Perda Penyertaan Modal Rp 200 Miliar

Dukung BRC, Pemprov Lahirkan Perda Penyertaan Modal Rp 200 Miliar

Gubernur Bengkulu, Juniadi Hamsyah
Gubernur Bengkulu, Juniadi Hamsyah

kupasbengkulu.com – Gubernur Bengkulu, H Junaidi Hamsyah, mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu mendukung sepenuhnya upaya-upaya yang terintegritas didalam BPD Regional Champion (BRC) khususnya pilar 1 masalah ketahanan modal. Bukti dukungan itu, kata Junaidi, di tahun 2013 telah melahirkan Perda penyertaan modal sebesar Rp 200 miliar yang telah disahkan.

”Penyertaan modal dalam mendukung BRC dari Pemerintah Provinsi Bengkulu sudah melahirkan Perda penyertaan modal sebesar Rp 200 miliar. Itu tinggal diimplementasikan dalam bentuk setoran modal ke Bank Bengkulu,” kata Junaidi, Senin (14/4/2014) saat menghadiri Seminar Nasional Penerapan Good Corporate Governance Sebagai landasan Untuk mewujudkan BPD Regional Champion disalah satu hotel ternama di Kota Bengkulu.

Ia mengatakan, BPD dan Pemerintah Daerah (Pemda) merupakan dua sisi mata uang yang mana kepercayaan pemerintah mesti dibayar dengan peningkatan kinerja, peningkatan pelayanan kepada masyarakat, peningkatan SDM dan penguatan ketahanan kelembagaan serta tata kelola perusahaan dengan baik.

”Kita meminta dalam pelaksanaan hal ini OJK untuk selalu melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap BPD,” harap Junaidi.

Junaidi mengakui, untuk mewujudkan BRC memang tidak mudah. Hal tersebut, tentunya membutuhkan langkah-langkah kreatif dan inovatif serta komitmen dari berbagai pihak. Mulai dari Pemda, DPRD serta pemangku kepantingan lainnya. Selain itu, tambah Junaidi, bank daerah harus memiliki visi serta target yang terukur dan tertakar berdasarkan kemampuan dan kapasitasnya masing-masing.

”Pencapaian pilar 1 sampai 3 harus konsisten dimonitor dan dievaluasi agar dapat mengetahui kendala-kendala sehingga menghasilkan kinerja yang lebih baik,” demikian Junaidi.(gie)