
bengkulu, kupasbengkulu.com- Untuk mengatasi agar tidak terjadi gejolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM), Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah, meminta agar Asisten II Bidang Pembangunan dan Ekonomi, Setda Provinsi Bengkulu, Edi Waluyo, untuk segera menggelar rapat dengan Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).
“Saya ingin TPID bersama instansi terkait di dalamnya seperti Bank Indonesia, segera mensiasati kenaikan BBM, jangan sampai terjadi gejolak. Misalnya dalam waktu dekat menggelar operasi pasar,” ungkap Gubernur, Rabu (19/11/2014).
Lanjut Gubernur, seperti angkutan umum yang sangat berdampak kepada kenaikan BBM. Hendaknya Dinas Perhubungan segera memfasilitasi dengan Organda soal kenaikan ongkos ini supaya tidak memberatkan masyarakat.
“Saya tidak ingin melukai hati rakyat. Apalagi besok kita akan mengadakan pawai dalam rangka HUT Provinsi, hendaknya juga disiasati. Jangan sampai pawai besok terkesan BBM naik Pemprov hura-hura,” tambahnya.
Untuk itu, kata Gubernur, kegiatan pawai ini juga disiasati, misalnya dengan memperpendek jarak tempuhnya.
Menurut Gubernur, kebijakan subsidi langsung ini sangat terasa di masyarakat, begitu terjadi kenaikan BBM. Saat ini pemerintah akan merubah pola kepada subsidi produktif.(coy)