Kesehatan, kupasbengkulu.com – Mengurus bayi bukan hanya kewajiban ibu yang melahirkan, sebab baik pria maupun wanita baik yang telah memiliki anak atau belum harus tahu dan mampu mengurus bayi dengan benar. Salah satunya mengenai cara membedong bayi, meski sempat ada yang berpendapat membedong bayi akan membahayakan, namun pembedongan dapat dilakukan asal dengan cara yang benar.
Membedong adalah membalut tubuh bayi dengan selimut, agar bayi merasa nyaman sehingga bayi tak rewel, bedong juga mampu menjaga suhu tubuh bayi. Manfaat lain adalah untuk mencegah bayi yang baru lahir tidur menelungkup yang dapat membahayakannya. Meski demikian, sebaiknya bayi jangan terus-menerus dibedong karena akan berdampak pada perkembangan tubuhnya. Usia pembedongan yang baik untuk bayi adalah sejak lahir hingga bayi berusia 1 bulan.
Pembedongan dilakukan saat bayi selesai dimandikan atau bayi baru saja buang air besar/kecil. Letakkan bayi di alas yang empuk, pakaikan baju, popok, gurita dan sarung tangan lalu rentangkan selimut bayi. Lipat sedikit bagian atasnya dan letakkan bayi diatas selimut.
Biasanya, saat pemasangan bedong bayi akan menangis, namun tidak perlu panik, cepat selesaikan pembedongan agar bayi tidak masuk angin. Tarik bagian kiri selimut ke arah kanan hingga perut bayi, lalu masukan ujung selimut hingga bagian punggung bayi, begitu juga sebaliknya. Lipat bagian bawah selimut ke arah belakang untuk menutupi kakinya dengan maksimal.
Harus diingat bahwa kain bedong sebaiknya berbahan lembut dan nyaman, pembedongan jangan terlalu kencang agar bayi tidak kesakitan dan membahayakan tulangnya yang masih rentan. Bayi juga harus selalu diperhatikan, agar kain bedong tidak menutupi mulut atau hidung yang akan membuat bayi sulit bernapas.(beb)