
kupasbengkulu.com – Ketua Penjaringan Calon Kepala Daerah dari DPW Partai Nasdem Bengkulu, Asmawi Sayidinah, mengatakan pihaknya telah menetapkan tiga nama kandidat calon gubernur Bengkulu yang akan diajukan ke DPP di Jakarta. Ketiga kandidat tersebut antara lain Gubernur Bengkulu aktif Junaidi Hamsyah, Bupati Musi Rawas Ridwan Mukti, dan Bupati Bengkulu Utara Imron Rosyadi.
“Tiga kandidat ini dipilih melalui hasil survei yang ditunjuk dari pusat, yang mana dilakukan dari tanggal 25 April hingga 5 Mei 2015 lalu. Hasil survei tiga besar ini akan diberikan ke DPP, dan akan dieliminasi satu nama,” jelas Asmawi, Rabu (07/05/2015).
Diketahui, untuk pemilihan Gubernur Bengkulu ini Partai Nasdem memilih berkoalisi dengan PDIP, sehingga dari kedua partai ini terkumpul 11 kursi dan memenuhi untuk mengusung calon gubernur. Kendati demikian keduanya sama-sama belum memastikan mekanisme pemilihan satu nama yang akan kedua partai ini usung.
“Karena ini koalisi dua partai, kemungkinan nanti akan dikembalikan dari hasil dari DPP kepada kepengurusan di provinsi,” katanya.
Tidak hanya itu, untuk penentuan dua kandidat dari DPP ini nantinya Nasdem akan berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung, KPK, dan Polri, untuk mengetahui kinerja calon kandidat sejauh ini dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
Nasdem juga akan memilih kandidat melalui beberapa kriteria, antara lain aspek intelektual capital, human capital, dan leadership atau kepemimpinan.
“Dengan aspek intelektual capital, kami ingin melihat sejauh mana kandidat dengan kemampuan akademisnya mampu merealisasikan program kerja selama menjadi gubernur nanti. Dari aspek human capital, melihat sejauh mana kandidat mampu menjalankan organisasi besar pemerintahan ini, yang mana sejauh ini sudah mengarah kepada politik praktis sehingga pelayanan masyarakat terabaikan. Diharapkan gubernur terpilih nantinya mampu mengubah fungsi PNS benar-benar fungsi pelayanan publik,” katanya.
“Selanjutnya pada fungsi leadership, kita melihat sejauh mana pimpinan dapat bertindak konstruktif, menjalankan hubungan vertikal (dengan stakeholder terkait) dan horizontal (dengan masyarakat),” demikian Asmawi. (val)