
Seluma, kupasbengkulu.com – Sejak beberapa minggu terakhir, harga cabe merah di Provinsi Bengkulu mengalami kenaikan cukup siginfikan, yang mana harga cabe tembus diangka Rp 100 ribu per kilo.
Terkait hal tersebut, Maryono, warga Kelurahan Sembayat Kecamatan Seluma Timur Kabupaten Seluma, ketiban ‘Durina runtuh’. Bagaimana tidak?, Pasalnya, dirinya, tengah memanen cabe merah di kebun miliknya dengan luas lahan tiga perempat Hektare (Ha).
“Ada 10.000 batang dengan kolkulasi modal hitungan per batang sebesar tujuh ribu rupiah. Setiap kali panen satu batang menghasilkan minimal 2 kilo gram,” kata Maryono, Sabtu (15/11/2014).
Proses pemanenan, tambah Maryono, memakan waktu maksimal tiga bulan dengan jarak waktu tiga hari per setiap kali panen.
“Ada 45 karyawan saya, mulai dari proses penyemaian hingga ke proses pemanenan,dengan kariawan yang dihitung sistem harian,” tambah Maryono, jebolan Magister Managmen Agri bisnis di Universitas Bengkulu (Unib) ini.
Sementara hitungan secara keseluruhan, lanjut Maryono, mencapai 23 ton setiap kali masa panen.
“Satu hari itu minimal 2 ton yang di panen untuk di pasarkan ke Kota Bengkulu,” jelasnya lagi.
Harga cabe di pasaran saat ini, kata dia, tembus hingga Rp 70.000 per kilo gram. Namun, dirinya menjual ke Panorama hanya Rp 57. 000 per kilo.
“Kalau saya jual di sini sama dengan saya jual ke Panorma, apa lagi pembeli lansung turun ke lahan silahkan petik lansung cabenya,” tandas Maryono.(cee)