Kota Bengkulu, kupasbengkulu.com – Penetapan tersangka oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Bengkulu terhadap Walikota Helmi Hasan dan Wakil Walikota Patriana Sosialinda pada Selasa (17/03/2015) lalu, menimbulkan pertanyaan dari berbagai pihak, apakah walikota dan wakil walikota aktif tersebut akan ditahan pihak Kejaksaan atau tidak.
Kajari Bengkulu, Wito melalui Kasi Intelijen Dharma Natal saat di wawancarai menjawab bahwa pihaknya akan melakukan berbagai pertimbangan, baik secara objektif maupun subjektif dari tim penyidik dalam melakukan penyidikan nantinya.
“Kalo masalah penahanan, kita akan melakukan pertimbangan terlebih dahulu, ada pertimbangan objektif pertimbangan subjektif dari tim penyidik nanti setelah melakukan penyidikan penyidikan, disana kita lihat apakah perlu ada penahanan atau tidak,” terang Dharma
Darma juga menambahkan, penahanan bukanlah tujuan utama dari proses tersebut, melainkan untuk penegakan hukum yang artinya bukan cuma menghukum pelaku tetapi juga berupaya untuk mengembalikan kerugian negara agar keadaan dapat pulih kembali.
“karena bukan itu tujuannya, melainkan untuk penegakan hukum bukan hanya menghukum pelaku tapi juga berupaya mengembalikan kerugian negara sebesar-besarnya dengan tujuan untuk memulihkan keadaan,” tegas Dharma.
Sementara itu, saat dikonfimasi Plt. Sesda Pemda Kota Bengkulu, Fajrudin Siregar, enggan berbicara banyak terkait penetapan tersangka tersebut. Namun, yang jelas saat ini aparatur Pemda Kota Bengkulu semangat kerjanya tak terpengaruh setelah penetapan tersangka Walikota dan Wawali tersebut.
“Jadi begini semuanya pegawai dan pegawai bekerja profesional tak mengurangi semangat bekerja karena bekerja untuk negara dan melayani masyarakat,” jelas Fajrudin.
Seperti diketahui, setelah ditetapkan sebagai tersangka pada selasa lalu, hingga saat ini Walikota masih susah ditemui awak media untuk dimintai konfirmasi.(cr13)