
Bengkulu, kupasbengkulu.com – Aktifis Pencinta Alam Sosial Politik (Palasostik) Fisip, Unib, Joni Nainggolan, mengingatkan pemerintah daerah agar serius menanggapi bencana abrasi yang terjadi di Bengkulu.
(berita terkait:Â Ketika Abrasi Mengancam Arwah)
“Abrasi semakin menggila di sepanjang 525 kilo meter garis pantai Bengkulu, sedikit sekali yang ingat bahwa ancaman itu telah menjadi bencana, jalan umum, rumah warga perlahan namun pasti tenggelam,” kata Joni Nainggolan di Bengkulu, Senin (20/10/2014).
Ia menambahkan rata-rata abrasi terjadi di Bengkulu berkisar satu hingga dua meter per tahun, jika dibiarkan maka Bengkulu bahkan Pulau Sumatera akan hilang.
Dilanjutkan dia, naiknya permukaan air laut dan laju abrasi akibat pemanasan global yang terus terjadi sehingga mencairnya beberapa daerah es di bumi.
“Laut terus bertambah dengan air, sementara daratan terus berkurang, Pulau Kucing, Pulau Satu, sudah hilang, menyusul Pulau Tikus, penyelamatan bersama harus dilakukan,” ujarnya.
Ia mendesak pemerintah segera melakukan langkah nyata dengan melibatkan semua elemen masyarakat dalam upaya melakukan penyelamatan pesisir Bengkulu.
“Pemerintah mempunyai kekuatan untuk menyelamatkan kehidupan dan pesisir Bengkulu, kalau kami ini kan hanya kelompok pencinta alam memiliki daya kecil untuk berbuat, akan lebih hebat jika pekerjaan ini dipimpin oleh pemerintah,” pungkasnya.(kps)