By: Cik Ben
Jika kota ini masih berharap dari uang cafe, hotel dan panti pijat plus-plus berbau lendir
Jika kota ini telah mampu memberantas kemaksiatan
Silahkan bilang religius!
Jika belum mampu, lebih baik diam dan berkerjalah
Malu Kita!
Banyak anak kota hanya duduk, karena tidak ada lapangan kerja
Mereka, seringkali mabuk dan berzina
Jika kota ini belum mampu atasi mereka
Memberi pekerjaan layak dan mensejahterahkannya
Jangan bilang bahagia!
Lebih baik diam dan berkerjalah
Malu Kita!
Kota bagian barat Pulau Sumatera ini dihampari budaya dan sejarah yang luar biasa
Tapi tidak dikelola dan dirasa memiliki
Membiarkan budaya lokal milik rakyat pupus termakan lupa
Mereka tidak pernah bisa mengetahuinya lagi
Jika kekayaan budaya dan sejarah itu belum bisa dikelola penguasa kota
Jika yang berkuasa tidak serius masuk kerja dan perampok, penangih uang lendir belum dihukum
Jangan bilang bahagia dan religius!
Lebih baik diam dan berkerjalah
Malu Kita
Kemiskinan dan pengangguran tak kasat dimata
Terasa berat untuk bisa hidup dan merasa bahagia
Bahkan harga-harga terus merangkak naik
Para penagih pengusaha yang kian mencekik
Jika masih meluas kemaksiatan dan kemiskinan
Jangan bilang bahagia!
Lebih baik diam dan berkerjalah
Malu Kita
Anak kota terjerembab watak amoral
Narkoba meraja lela
Seks bebas liar menyasar siapa saja
Pornoaksi dan pornografi makin menggila
Jika anak kota masih banyak yang amoral
Jangan bilang religius!
Lebih baik diam dan berkerjalah
Malu kita !
Luas kota ini dipenuhi potensi sumber daya jasa dan manusia
Namun garam masih pesan
Namun beras masih pesan
Namun baju gamis masih pesan
Bahkan ruang untuk sekolah dasarpun masih dalam pesanan
Jika negeri ini belum bisa mandiri
Memenuhi kebutuhan anak kota ini
Jangan bilang bahagia!
Lebih baik diam dan berkerjalah
Malu Kita
Luas lahan untuk sekolah berhektar
Namun lebih memilih anak didik di jemur mentari
Hingga pendidik tak tahu lagi untuk berbagi
Berdesak-desakan di tanah yang sempit
Jika tanah kota belum mampu direbut kembali
Jangan bilang bahagia dan religius!
Lebih baik diam dan berkerjalah
Malu Kita! Malu Kita! Malu Kita!
(Disadur dari roh puisi Ahmadsastra)