Sabtu, Juli 5, 2025

HUT Bhayangkara ke-79 Usung Tema Polri untuk Masyarakat

Bengkulu InteraktifPT. Interaktif Media Siber. All Rights Reserved.Bengkulu Interaktif 2016 - Bengkulu Interaktif.Contact InformationHead Office:Jalan Batanghari No. 15, Komp. PU Pracetak, Tanah Patah,...
BerandaDAERAHBENGKULU TENGAHMengapa Demo di PT.CBS Musti Berdarah?

Mengapa Demo di PT.CBS Musti Berdarah?

Kondisi PT CBS pasca di demo warga tiga kecamatan.
Kondisi PT CBS pasca di demo warga tiga kecamatan.

Bengkulu Tengah, Kupas Bengkulu.com ~ Aksi demo ratusan warga depan gerbang Perusahaan Cipta Buana Soraya (CBS) Sabtu (11/6/2016 ), sekira pukul 10.30 WIB berdarah.

Satu Polisi Dibacok, dan warga ditembak dalam aksi yang di lakukan warga tiga kecamatan, di Gudang Peledak perusahaan yang sempat dibakar warga tersebut.

Kisruh penolakan aktifvitas tambang batubara bawah tanah (Underground) yang dilakukan PT Cipta Buana Seraya (CBS) di Desa Susup, Kecamatan Merigi Sakti, Kabupaten Bengkulu Tengah, seyognya tak perlu terjadi pertumpahan darah.

Seorang anggota polisi, Kanit Sabhara Polsek Taba Penanjung Bripka Syaprizal SW dibacok pendemo, saat hendak berusaha menghentikan pendemo yang anarkhi. Polisi terpaksa melakukan tembakan peringatan.

Akibatnya, tiga pendemo tertembak, Ali Muan, Yudi, Badri dan Marta.

Setidaknya ada 300 pendemo  yang berasal dari tiga kecamatan, yakni Kecamatan Merigi Sakti, Merigi Kelindang dan Pagar Jati.  Aksi pendemo dilengkapi dengan berbagai senjata tradisional, dimulai dari petasan, tombak, parang, celurit, kayu, rantai hingga obor dan petasan.

Awalnya, aksi demo berlangsung kondusif. Ketua Forum Masyarakat Rejang Gunung Bungkuk (FRMGB) Kabupaten Benteng, Nurdin mengatakan, penutupan tambang adalah harga mati bagi pendemo.

Hanya saja, melihat teriakan sejumlah warga yang berhasil menyusup kedalam lokasi tambang, warga seketika terprovokasi dan langsung kehilangan kendali hingga bertindak anarkis.

Dimulai dari melakukan pembakaran dan pengerusakan gerbang PT CBS yang terbuat dari seng, serta perlawanan terhadap sejumlah personel polisi yang melakukan pegamanan. (adek)