kupasbengkulu.com – Untuk tahap pendekatan dan untuk meyakinkan kedua pasangan calon mempelai pria dan wanita menjelang pernikahan dalam suku serawai ada kata “ngantat lemang” yang lebih dikenal saat ini dengan istilah antaran.
(terkait: Uniknya Lemang Tapai Khas Bengkulu)
“Tujuannya agar kedua belah pihak keluarga lebih dekat dan mulai mengenal satu sama lain,”kata salah seorang pemuka adat di kabupaten Seluma Dahliun belum lama ini.
Dijelaskannya “ngantat lemang” sama dengan tunangan hanya bedanya dalam suku serawai ada istilah lemang dan serkai sirih, selanjutnya penentuan hari pernikahan oleh kedua belah pihak.
(Baca juga: Mengenal Suku Serawai Tak Pernah Tunduk Pada Sriwijaya)
“Sama dengan tunangan tapi ada bedanya, pihak pria membawa lemang 20 batang, serkai sirih satu bungkusan,dan uang urusan adat di pemerintahan desa, selanjutnya penentuan tanggal hari pernikahan oleh kedua belah pihak dalam serawai ada kata kulo yang biasa mengurusi musyawarah diantara kedua belah pihak, terakhir pengesahan dan penutupan oleh kepala desa biasanya ada kata semendo rajo-rajo yang artinya kedua calon mempelai bebas memilih tempat tinggal dimana saja,”demikian jelasnya.(cr9)