
kupasbengkulu.com – Warga Desa Sindang Jati Kecamatan Sindang Dataran belakangan diketahui kerap mendapat teror oleh tim dan oknum Caleg gagal berisinial M, bahkan salah satu warga setempat yaitu Jawro dikabarkan sempat ditodong menggunakan senjata api dan uang Rp 8 juta yang berada didalam warung korban diambil oleh oknum caleg tersebut.
Anak korban yaitu To yang meminta namanya diinisialkan mengatakan, tindakan oknum caleg yang menodongkan senjata api kepada ayahnya itu terjadi pada Sabtu (12/4) pukul 14.00 WIB lalu, dimana oknum caleg yang kecewa karena kalah di Desa Sinadang Jati itu melakukan teror menggunakan senjata api kepada Jarwo yang sebelumnya diminta untuk mengamankan suara pada sejumlah kelompok koperasi dan warga sindang jati tersebut.
“Ayah saya itu penasehat koperasi di Desa Sindang Jati, atas kejadian itu, ayah saya sangat truma berat, karena takut, saat ini ayahnya pergi kerumah keluarga saya yang berada di pulau jawa,” kata To.
Diceritakan To, teror yang dialami oleh ayahnya itu bukanlah yang pertama, melainakn sebelumnya yaitu H-1 pencoblosan, dimana hari itu korban pertama kali menerima pesan singkat SMS yang berisi, “pak wo aku jolok, tolong M gak iso kalah nek kalah aku gak sanggup neh kon ngamanke si sindang, po mene koperasi” baca To.
Mendapat SMS itu, oleh petugas TPS, Jarwo beserta istri pagi-pagi dikawal untuk melakukan pencoblosan pertama kali di TPS Sindang Jati dan kemudian diantarkan kerumah keluarganya di Curup, supaya aman. “Sebenarnya, pada saat itu, korban sudah melapor ke Polsek Sindang Kelingi, dan meneruskan SMS itu ke polisi Sindang Kelingi,” kata TO.
Setelah perhitungan suara selesai, Jarwo kembali mendapat SMS ancaman kedua langsung dari oknum caleg tersebut, yaitu isinya.
“Jarwo, aq rugi banyak di sindang, jdi orang sindang harus rugi jgo. M” mendapat SMS itu korban tidak berani pulang ke rumah di Sindang Jati, dan baru berani pulang pada hari Sabtu (12/4).
Apa yang terjadi, saat korban pulang kerumah, tepatnya sekitar pukul 14.00 WIB korban didatangi oleh oknum caleg dan teman-temannya, saat itu caleg tersebut sempat mendongkan senjata api kepada korban, saat itu juga uang sebesar Rp 8 juta yang berada didalam warung milik korban aiambil oleh kelompok tersebut.
“Sebelum itu, mobil Truk milik tetangga ayah saya juga dipecahkan oleh kelompok itu,” tambah To.
Atas kejadian itu, oleh korban kembali melaporkan ke Mapolsek Sindang Kelingi, dan tak lama kemudian pihak polsek Sindang Kelingi mendatangi rumah korban dan melakukan pemeriksaan terhadap korban dan beberapa saksi sekitar kejadian.
“Karena takut, oleh pihak keluarga, malam harinya korban dijemput dari desa Sindang Jati dan dibawa keluar ke Curup, dan kemarin korban berangkat ke jawan, supaya mendapat ketenangan,” kata TO.
Diakui TO, tidak hanya keluarganya, sejumlah warga lain terutama panitia penyelenggara pemilu di sindang jati itu juga mendapat ancaman dari tim Mr, bahkan salah satu caleg yang memperoleh suara terbanyak di Desa Itu juga mendapat teror dari Tim M tersebut.
“Ayah saya sendiri tidak kenal dengan M itu, dirinya baru pertama kali bertemu dengan M itu saat kejadian itu, tapi dia tau wajam M itu karena sering melihat potonya distiker,” ujar TO.
Sementara itu, Kapolres Rejang Lebong AKBP Edi Suroso SH mengaku belum menerima laporan resmi atas kejadian tersebut, namun saat dikonfirmasi, Edi langsung memeirntahkan Kapolsek Sindang Kelingi untuk bersiaga dan melakukan penyelidikan kasus teror menggunakan senpi tersebut.
“Kami belum mendapat laporan resmi, tapi kami akan menyelidiki kejadian ini, dan akan menempatkan anggota saya untuk berjaga-jaga disana,”kata Edi Suroso. (one)