
kupasbengkulu.com – Kawasan Konservasi penyu laut Pantai Retak Ilir kecamatan Ipuh Kabupaten Mukomuko sudah semakin jarang disinggahi induk-induk penyu yang bertelur. Akibatnya, anak-anak penyu (tukik) yang dihasilkan dari pantai ini jumlahnya menurun drastis.
“Tahun 2014 ini baru melepas tukik sebanyak 300 ekor. Padahal di tahun-tahun sebelumnya kami bisa melepas tukik lebih dari 2.000 ekor,” ujar Khairul Amra, sekretaris KKPL Desa Retak Ilir, saat dikonfirmasi kupasbengkulu.com.
Terang dia, hal tersebut disebabkan oleh kondisi pantai yang telah berubah, dari pantai berpasir menjadi pantai berbatu. Sehingga membuat induk-induk penyu enggan meletakkan telurnya di kawasan pantai tersebut.
Perubahan kondisi pantai Retak Ilir tersebut dimulai pada tahun 2009. Awalnya hanya sedikit bebatuan, akhirnya hampir seluruh permukaan pantai tertimbun batu.
Dari pantauan petugas konservasi, sering ditemukan induk penyu yang mendarat di pantai tersebut, namun mengurungkan niatnya untuk bertelur dan kembali ke laut.
“kalau kondisi pantainya terus berbatu seperti ini, lambat laun tidak akan ada lagi induk penyu yang bertelur di pantai Retak Ilir. Dan Kelompok konservasi penyu Retak Ilir tidak lagi menghasilkan anak-anak penyu,” tandasnya. (cr2)