kupasbengkulu.com – Sebagian pengusaha rumah makan mengeluhkan melonjaknya harga tabung gas elpiji 12 kg, yang berimbas tingginya biaya produksi. Terkait hal tersebut mereka memilih beralih ke gas elpiji 3 kg.
Tri (34), pemilik rumah makan Sederhana mengaku, berat dengan adanya kenaikan gas elpiji 12 kg. Naiknya gas elpiji tersebut berakibat mempengaruhi biaya produksi rumah makannya tinggi.
“Sehari saya menghabiskan 1 tabung gas 12 kg. Rencana saya akan beralih ke tabung gas 3 kg saja, yang lebih murah,” aku Tri, Jum’at (21/9/2014).
Tri masih belum berani untuk menaikkan harga menu warungnya.
“Kami belum berani menaikkan harga makanan, takut pelanggan malah berkurang. Tentu saja kenaikan elpiji akan berpengaruh pula,” kata Tri.
Sementara pemilik Pangkalan Gas Elpiji Indra (34) mengaku, stok tabung gas elpiji 12 kg masih stabil.
“Mungkin naiknya baru berapa hari, jadi belum terlalu berpengaruh terhadap stok elpiji 12 kg. Diprediksi akan banyak yang beralih ke tabung 3 kg,” jelas pria yang akrab disapa In.
Indra juga mengatakan, untuk 12 kg sebelum kenaikan harganya dijual dengan harga Rp. 110 ribu, setelah ada kenaikan harga jualnya Rp 120 ribu, eceran dijual bervariasi dari mulai Rp 125 ribu.
“Memang elpiji 12 kg sepi peminat, apalagi dengan adanya kenaikan ini,” pungkas Indra.(spi)