Jumat, Mei 17, 2024

Pencalonan Kepala Daerah Rawan Praktik Jual Beli KTP

Kota Bengkulu, kupasbengkulu.com – Pimpinan Bawaslu RI, Nasrullah, mengatakan, pencalonan kepala daerah, terlebih melalui jalur independent sangat rawan terjadi praktik jual beli Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Sebagaimana diketahui, berdasarkan jadwal tahapan Pilkada oleh KPU, saat ini sudah memasuki waktu pengumpulan dukungan dari masyarakat. Seperti di Provinsi Bengkulu sendiri, dukungan yang dikumpulkan untuk pencalonan gubernur minimal 192.608 KTP.

“Pencalonan kepala daerah sangat rawan jual beli KTP sebagai syarat dukungan. Potensi ini hampir terjadi di setiap titik pemilihan,” ungkap Nasrullah, Selasa (26/5/2015).

Nasrullah mengatakan, pemerintah daerah, penyelenggara Pemilu, maupun pemilih, merupakan aktor utama dalam terselenggaranya Pemilu yang bersih. Pemerintah daerah sebagai penyedian DP4 yang kemudian menjadi daftar pemilih sementara oleh KPU mempunyai peranan penting agar jangan sampai memberikan data pemilih yang tidak valid.

“Jangan sampai ada kesalahan data pemilih, semua harus terdata dengan baik sehingga risiko kecurangan melalui praktik jual beli KTP ini bisa terus diminimalisir,” tambahnya.

Nasrullah juga mengimbau, kepada seluruh masyarakat agar berhati-hati, terlebih yang memiliki fotocopy KTP di berbagai lembaga peminjaman kredit, karena bisa saja praktik kecurangan tersebut dapat terjadi tanpa disadari.

“Hati-hati dengan pemilik fotocopy KTP yang dititipkan di lembaga peminjaman kredit dan lain-lain, bisa jadi anda tidak tahu ada oknum yang bermain, ternyata anda jadi korban dan tanpa disadari sudah memilih salah satu calon. Itu harus dikroscek,” sarannya.

Tidak hanya itu, menurut Nasrullah kecurangan juga bisa saja terjadi dengan melibatkan oknum pengawas pemilu. Seperti yang pernah terjadi dalam Pilkada di beberapa daerah, yang mana seorang calon dinyatakan tidak lolos persyaratan sebagai peserta Pemilu karena ada titipan politis.

“Pernah terjadi di beberapa tempat, apalagi calon tersebut merupakan kompetitor yang tangguh. Calon itu dinyatakan tidak lolos test kesehatan, padahal ketika diuji di tempat lain dia terbukti sehat. Nah, praktik kecurangan yang seperti ini yang harus pintar kita identifikasi,” demikian Nasrullah.(val)

Related

Bawaslu Seluma Ingatkan Program Pemerintah Tidak Dijadikan Ajang Kampanye

Bawaslu Seluma Ingatkan Program Pemerintah Tidak Dijadikan Ajang Kampanye ...

DPMD Seluma Segera Tindaklanjuti Penguduran Diri Kades Kungkai Baru

DPMD Seluma Segera Tindaklanjuti Penguduran Diri Kades Kungkai Baru ...

Terindikasi Ajang Kampanye, Program Sapa Warga Bupati Erwin Disorot Bawaslu

Terindikasi Ajang Kampanye, Program Sapa Warga Bupati Erwin Disorot...

Mahfud Semprot Gibran: Pertanyaan Receh, Ngarang dan Ngawur

Mahfud Semprot Gibran: Pertanyaan Receh, Ngarang dan Ngawur ...

Hadir di Bengkulu, Raffi Ahmad Disambut Histris Pendukung Prabowo

Hadir di Bengkulu, Raffi Ahmad Disambut Histris Pendukung Prabowo ...