kupasbengkulu.com – Pada agenda pertemuan wartawan dengan pihak Bank Indonesia (BI) serta buka bersama dengan pejabat-pejabat Media Lokal Selasa (8/7/2014) di Restoran Kabayan, Kota Bengkulu membahas lambatnya perekonomian di Provinsi Bengkulu. Walaupun demikian, pertumbuhan ekonomi Bengkulu lebih cepat daripada pertumbuhan ekonomi nasional.
“Perkembangan ekonomi di Bengkulu menunjukkan grafik yang sejalan dengan Inflasi Bengkulu dimana terus mengalami perlambatan 7,89 persen ditahun 2013, dan ditahun ini 7,78 persen. Pertumbuhan ekonomi ini berada di atas pertumbuhan nasional yang hanya 5,2 persen,” kata Deputi Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Provinsi Bengkulu HM Azhar Achlusyani.
Pertumbuhan ekonomi Bengkulu sendiri mulai menunjukan penurunan dibandingkan dengan tahun lalu. Pada tahun 2013 mencapai 9,93 persen pada bulan juni 2014 iniinflansi tahunan Bengkulu berkisar 5,79 persen. Dimana inflasi tersebut masih rendah pada tahun lalu dengan bulan yang sama yang mencapai 7,89 persen.
Namun hasil yang sudah didapatkan BI sudah sangat lumayan. Yang mana, diketahui perekonomian di dunia sekarang sudah tidak stabil karena pengaruh inflasi yang tinggi. Faktor utama lambannya inflasi sekarang, yakni faktor musiman seperti lambannya sektor ekspor bangunan dan barang mineral.
“Pencapaian tersebut cukup mengembirakan di tengah-tengah tekanan ekonomi global yang belum pulih,” ujarnya.
Dalam hal ini BI mengasah otak untuk memecahkan masalah tersebut. Sehingga BI memutuskan untuk mempertahankan BI rate sebesar 7,5 persen dengan suku bunga landing facility dan suku bunga deposit facility. Dimana masing-masing tetap level 7,50 persen dan 5,75 persen.
“Pada rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada (12/6/2014), kita temui solusi mempertahankan BI rate sebesar 7,5 persen dengan suku bunga landing Facility dan suku bunga deposit facility. Dimana masing-masing tetap pada level 7,50 persen dan 5,75 persen,” ucapnya.(dex)