kupasbengkulu.com – Jelang Pemilihan presiden dan wakil presiden 9 Juli 2014, suasana politik di Kabupaten Kaur semakin memanas. Karena pendukung kedua kubu Capres dan cawapres saling mencari kesalahan. Bahkan suhu pilpres ini melebihi panasnya suhu piala dunia yang saat ini sedang berlangsung.
Salah satu warga Kecamatan Maje Juhardi (39)Â mengatakan para pendukung cawapres terlalu banyak cerita yang memancing suasana yang memang sedang memanas dan akhirnya saling menyerang dan menjelek-jekan pasangan Capres dan cawapres.
“Saat ini suasana semakin memanas. Apalagi pada saat menonton bola bareng (nobar). Banyak yang tidak konsen lagi bahkan ada yang hampir adu fisik gara-gara membahas capres dan cawapres,” ujar Juhardi Senin (7/7/2014).
Dan bahkan ada yang sanggup taruhan demi membela dukungannya. Dan suasana seperti ini tidak hanya terjadi disatu Kecamatan saja. melainkan seluruh wilayah Kabupaten Kaur juga banyak terdapat pendukung fanatik.
“Saya selalu mengatakan kepada warga untuk tidak saling berdebat, karena tidak ada gunanya. Dan sampai saat ini saya tak pernah lagi datang ke acara nobar bola. Kalau sudah nobar kita tidak konsen lagi karena mendengarkan debat teman-teman,” tutupnya.
Ditambahkannya meskipun pilihan berbeda diharapkan kepada seluruh masyarakat Kaur khususnya, agar tetap menjaga kerukunan untuk tidak memperpanjang masalah dengan berselisih pendapat. Karena siapapun presidennya itu adalah pilihan rakyat dan kita hanya menerima dengan ikhlas. Dan jangan sampai mereka yang disana jadi Presiden, kita disini yang berbunuhan. (mty)