kupasbengkulu.com – Tidak kurang dari 40 orang pemuda yang mengaku Komunitas Pemuda Lembak Bersatu menggelar aksi unjuk rasa di dekat gedung DPRD Provinsi Bengkulu.
Aksi unjuk rasa juga bertepatan dengan pelantikan 45 orang anggota DPRD Provinsi Bengkulu yang baru.
Awalnya para pemuda tersebut hendak menggelar unjuk rasa di gedung DPRD namun dikawal ketat aparat kepolisian tepatnya di dekat kantor Balitbang, Jalan Pembangunan.
“Aksi kami ini untuk meminta agar dewan terpilih kembali mengusut beberapa dugaan korupsi di Pemprov Bengkulu,” kata Korlap Aksi, Putra Sentosa, Senin (1/9/2014).
Adapun aspirasi para pemuda Lembak tersebut yakni, pengusutan kasus honorer RSMY yang mereka duga melibatkan Gubernur Bengkulu, Junaidi Hamsyah.
Penuntasan kasus asusila, pengusutan kasus Hari Pers Nasional (HPN) dengan anggaran Rp 2,4 miliar, serta dugaan korupsi dana dekonsentrasi dari Kemenkes senilai Rp 24 miliar.
Dalam orasinya para pendemo juga meminta Junaidi Hamsyah mundur dari jabatannya jika tak sanggup lagi menjadi gubernur.
Ketatnya blokade kepolisian membuat pendemo itu tak berani berbuat banyak, mereka hanya menggelar orasi secara terpatah-patah, membaca puisi dan bernyanyi.(kps)