
kupasbengkulu.com – Mendekati pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada bulan Desember mendatang, ‘perang survei’ calon kandidat sudah di mana-mana.
Wakil Gubernur Bengkulu, Sultan Bachtiar Najamuddin, yang juga calon kandidat Gubernur Bengkulu 2015, mengatakan lembaga survei saat ini masih diragukan legitimasinya. Hal ini dikarenakan dari beberapa lembaga survei yang melakukan penilaian, sebagian besar hasilnya berbeda.
“Saya mendapat 4 hingga 5 bocoran dari lembaga survei, tapi hasilnya tidak ada yang sama. Kalau seperti ini berarti agak diragukan legitimasinya,” ujar Sultan, Selasa (30/06/2015).
Sultan mengatakan, mayoritas lembaga survei akan memenangkan kandidat yang membiayai survei tersebut. Menurutnya survei sama sekali tidak memberikan jawaban dan hanya bisa dibuktikan langsung di lapangan.
“Istilahnya, siapa yang membiayai survei akhirnya itu yang ‘ditunggangi’,” lanjutnya.
Kendati demikian, Sultan setuju bahwa lembaga survei berperan sebagai ‘potret dukungan’ masyarakat, di mana masyarakat akan mempertimbangkan dukungannya dengan sedikit banyak melihat hasil survei.
“Lembaga survei secara tidak langsung menjadi pemandu dalam menentukan pilihan. Meskipun margin error setiap lembaga survei tidak sama. Hanya saja saya lebih percaya dengan hasil di lapangan dibanding survei,” pungkasnya. (val)