kupasbengkulu.com – Tujuh pelajar tingkat SMA sederajat asal Provinsi Bengkulu terpaksa mengikuti Ujian Nasional (UN) di dalam lapas. Tercatat, ada empat pelajar yang mengikuti UN di Lapas Kelas II A Malabero Kota Bengkulu, dua pelajar di Rutan Manna Kabupaten Bengkulu Selatan, dan satu pelajar lainnya di Lapas Argamakmur Kabupaten Bengkulu Utara.
Sebelumnya, pihak Lapas Malabero menerima permohonan penyelenggaraan UN dari Dinas Pendidikan Kota Bengkulu untuk pelajar atas nama Nofardiansyah, Muhammad Abengka Wansyah, dan Randy Afredo S, yang semuanya berasal dari SMA Pembangunan Kota Bengkulu. Setelah itu menyusul surat permohonan dari SMK S-3 Serunting 1 atas nama Redho Anugra Esa.
“Di sini ada empat pelajar yang mengikuti UN. Untuk Nofardiansyah saat ini masih berstatus tahanan karena kasus perkelahian, sedangkan tiga yang lainnya sudah berstatus narapidana atas kasus narkoba,” jelas Kalapas Malabero, F.A. Widyo, Senin (13/04/2015).
Widyo mengatakan tidak ada perlakuan khusus terhadap empat pelajar ini di dalam lapas jelang UN. Hanya saja terlihat masing-masing orang tua lebih intens untuk membantu dalam mempersiapkan UN. Kendati demikian selama masa UN ini para pelajar tidak diperkenankan menerima kunjungan agar lebih fokus menghadapi UN.
“Untuk sementara mereka tidak kita izinkan dulu menerima kunjungan agar lebih fokus,” katanya.
Sementara salah seorang pelajar, Redho, mengaku sedikit kesulitan dalam mengerjakan soal untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia meskipun telah melakukan persiapan cukup lama.
“Tadi cukup konsentrasi walau pun agak susah. Untungnya sudah belajar dari buku-buku yang dibawakan orang tua,” tandasnya. (val)