BENGKULU – Para pedagang di Kota Bengkulu kini diimbau lebih waspada terhadap aksi penipuan dengan modus pemeriksaan perizinan. Salah satu korban kejahatan ini adalah Arianto, seorang pedagang bakso di Jalan Halmahera, Kelurahan Surabaya, Kota Bengkulu, yang menjadi sasaran pelaku pada Jumat pagi.
Menurut penuturan Arianto, seorang pria berpakaian kokoh lengkap dengan peci mendatanginya dengan alasan mencari lokasi rumah duka.
Namun, tak lama kemudian, pria tersebut mengaku sebagai petugas dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Bengkulu yang sedang melakukan inspeksi mendadak (sidak) terkait perizinan warung.
“Saya kaget karena dia bilang perizinan warung saya belum lengkap, dan dia mengancam akan menutup usaha saya kalau tidak segera diurus,” ungkap Arianto.
Merasa panik dan terpojok, Arianto akhirnya menyerahkan uang sebesar Rp1.410.000 kepada pelaku yang berjanji akan membantu menyelesaikan permasalahan tersebut.
Namun, keesokan harinya, ketika pelaku tidak kembali seperti yang dijanjikan, Arianto menyadari dirinya telah menjadi korban penipuan.
“Pelaku datang seorang diri, awalnya mengaku mau melayat. Tapi ujung-ujungnya dia meminta uang dengan alasan sidak perizinan,” jelas Arianto.
Menyadari hal itu, korban segera melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian untuk ditindaklanjuti.
Hingga kini, polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap identitas dan keberadaan pelaku.
Kasus ini menjadi peringatan bagi para pedagang untuk lebih berhati-hati terhadap pihak-pihak yang mencurigakan, terutama yang mengaku sebagai petugas tanpa identitas resmi.
Pihak BPOM Bengkulu juga diharapkan dapat memberikan klarifikasi dan himbauan kepada masyarakat agar tidak mudah tertipu oleh oknum yang menyalahgunakan nama instansi.