Lebong, kupasbengkulu.com – Musim tanam di Kabupaten Lebong yang hanya sekali dalam setahun membuat para petani daerah ini kekurangan pemasukan usai panen alias paceklik. Hal ini membuat pemerintah setempat mencari langkah agar para petani tidak hanya memgandalkan komoditi padi sebagai sumber pencariannya.
Pemkab Lebong melalui Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP4K) membuat terobosan agar para petani lebih kreatif dalam bercocok tanam selain padi. BP4K selaku badan yang menangani masalah penyuluhan pertanian akhirnya membentuk Demonstrasi Pam (Denpam) yang memiliki tujuan utama yakni meningkatkan pendapatan petani.
Sejak Januari 2014, Denpam telah telah menaungi 7 Kecamatan di Kabupaten Lebong untuk memaksimalkan hasil produksi komoditi unggulan per tiap Kecamatan tersebut. Denpam ini nantinya akan dijadikan percontohan untuk para petani lain yang ada di Kabupaten Lebong
“Sudah 7 BP3K di 7 Kecamatan yang Denpamnya sudah berjalan. Diantaranya 5 Komoditi Jagung di Kecamatan Rimbo Pengadang, Kecamatan Lebong Selatan, Kecamatan Lebong Sakti, Kecamatan Bingin Kuning dan Kecamatan Amen, sedangkan 2 komoditi Padi ada di Kecamatan Lebong Atas dan Pinang Belapis,” ungkap PPTK Denpam BP4K, Toto Sunyoto.
Toto menambahkan, sejauh ini Denpam terasa begitu bermanfaat bagi para petani yang tergabung dalam program ini. Untuk itu, kedepan program peningkatan kesejahteraan petani ini akan lebih dimaksimalkan.
“Pada tahun anggaran 2015, Denpam akan kita ganti dengan nama Denplot. Dimana Denplot ini memiliki cakupan yabg lebih luas karena melibatkan seluruh Penyuluh Pertanian di Kabupaten, sedangkan Denpam hanya mencakup BP3K per Kecamatan saja,” tambah Toto.
Hal senada diungkapan Lolita, Penyuluh Pendamping BP3K Kecamatan Rimbo Pengadang yang mengatakan, sejak adanya program Denpam ini para petani mendapatkan wawasan yang lebih untuk bercocok tanam karena mengaplikasikan teknologi pertanian.
“Sangat terasa bermanfaat bagi para petani, apalagi dari segi teknis mereka sudah dapat bercocok tanam dengan baik. Sejauh ini hampir tidak ada kendala yang didapat para petani,” kata Lolita. (spi)