Sabtu, April 27, 2024

Abimanyu Tantang Pihak yang Dapat Berikan Bukti Baru “Kolor Ijo”

 

Abimanyu Wachjoewidajat pakar telematika nasional saat menjadi pemateri seminar nasional, jumat (14/03.2014) di Unib
Abimanyu Wachjoewidajat pakar telematika nasional saat menjadi pemateri seminar nasional, jumat (14/03.2014) di Unib

kupasbengkulu.com –  Abimanyu Wachjoewidajat pakar telematika nasional menantang pihak manapun yang dapat memberikan foto-foto dan bukti terbaru mengenai “kolor ijo” untuk dianalisis keasliannya.

“Saya sudah lihat semua foto-foto itu dan dipastikan hal tersebut tidak benar atau direkayasa, saya butuh lebih banyak bukti dan foto tambahan agar banyak perbandingan, kalau yang ada selama ini semua kabur,” katanya usai memberikan seminar nasional di Universitas Bengkulu dalam rangka Dies Natalis kampus tersebut, Jumat (14/3/2014).

Menurut dia, foto screen shoot video call termasuk foto chatting via BlackBerry Messenger (BBM), sudah ia lakukan pengecekkan kontennya hasilnya terdapat informasi angka jam berbintik-bintik, hal tersebut menunjukkan informasi bahwa percakapan itu tempelan.

“Jadi kalau satu konten saja ada rekayasa saya tidak akan mengakui seluruh konten, ” bebernya.

Ia melanjutkan, dari segi gambar di video call tersebut, beberapa foto tampak tidak konsisten ada yang fokus ada pula berkualitas buruk padahal konon foto itu didapat dari kamera yang sama.

“Seharusnya kalau diambil dari kamera yang sama harusnya gambar-gambar yang beredar itu konsisten, jika blur maka semua blur, tapi ini tidak, ada yang fokus ada pula yang blur, ini menentukan kualitas pixel dengan bukti ini juga menggugurkan jika foto itu asli,” lanjutnya.

Kata dia jika dari beberapa foto yang beredar tersebut dan telah dilakukan penelitian maka ia menyimpulkan hal tersebut murni rekayasa. Ia juga menantang jika ada pihak lain yang memiliki bukti lebih lengkap dan bila perlu data forensiknya maka hal tersebut akan sangat membantu.

“Jika hanya dari foto-foto yang beredar itu dikatakan asli maka sudah termasuk fitnah, saya berbicara berdasarkan kompetensi dan analisis meta data, dan kesesuaian gambar,” bebernya.

Kemudian lagi, ia menyebutkan konon gambar tersebut didapat dari kamera wanita lalu kenapa gambar video call yang lebih besar adalah pria sementara yang perempuan kecil.

“Uber saja wanitanya pasti dia punya banyak capture gambar kalau itu benar-benar asli lalu kenapa hanya dua gambar capture yang beredar dan dipersoalkan,” lanjutnya.

Menurutnya, rekayasa gambar-gambar yang beredar tersebut sangat mudah dideteksi keasliannya cukup dengan kasat mata, oleh karenanya jika ada data tambahan foto-foto lain dan kelengkapan data lain tentu sangat membantunya untuk menganalisisnya lagi.

“Kalau cuma mengganti-ganti wajah itu pekerjaan gampang, bisa saja kita buat gambar Tom Cruies lalu kita tempel Angelina Jolie sedang video call,” tutupnya.(gie)

Related

Sejumlah Komunitas Pemuda di Bengkulu Ikuti Diskusi Literasi Digital Chip In Kemenkominfo

Sejumlah Komunitas Pemuda di Bengkulu Ikuti Diskusi Literasi Digital...

Alat Berat Kiriman Pemprov Tiba di Lokasi Longsor Susulan Lebong

Alat Berat Kiriman Pemprov Tiba di Lokasi Longsor Susulan...

Lawan Serius Petahana, Teddy Rahman Lengkapi Persyaratan Balon Bupati Seluma

Lawan Serius Petahana, Teddy Rahman Lengkapi Persyaratan Balon Bupati...

Indeks Demokrasi Indonesia di Bengkulu Tahun 2022 pada Angka 73,23

Indeks Demokrasi Indonesia di Bengkulu Tahun 2022 pada Angka...

Kunjungan Kapolres Mukomuko ke Polsek Penarik Pastikan Situasi Kamtibmas

Kunjungan Kapolres Mukomuko ke Polsek Penarik Pastikan Situasi Kamtibmas ...