kupasbengkulu.com – Hampir satu tahun jembatan Belly yang sudah terpasang di Tebing Suratin Desa Gunung Agung, Kecamatan Arga Makmur, Kabupaten Bengkulu Utara, belum juga difungsikan oleh pengguna jalan. Pada hal jembatan tersebut sudah dikerjakan oleh pihak dinas PU Provinsi pada tahun 2013 yang lalu.
Sementara itu, tanda larangan yang dipasang oleh dinas perhubungan saat ini belum dibersihkan.
“Kami takut untuk melintas jalan 2 jalur itu. Karena secara fisik memang tidak diragukan. Tetapi jika dilihat secara dekat, pondasi jembatan itu sudah longsor. Jika itu digunakan akan berbahaya bagi pengguna jalan,” ungkap warga Desa Tanjung Raman, Sugi, Jumat (14/03/2014).
Dikatakan Kepada Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Kabupaten Bengkulu Utara (BU), Drs. M. Akip, SH, MM, kepada kupasbengkulu.com belum difungsikan Jembatan Belly tersebut ada beberapa pertimbangan. Diantaranya, kekuatan jembatan itu sendiri masih diragukan, kemudian lagi dari pihak provinsi sendiri belum menyerahkan ke pihak kabupaten.
Untuk tanda peringatan dan larangan yang diletakkan pada badan jalan dua jalur tersebut belum diangkat dari lokasi. Alasannya, dikhawatirkan pengguna jalan yang datang dari daerah lain yang belum pernah melintas pada jalan tersebut akan terjebak pada jembatan yang kekuatannya belum dimungkinkan untuk beban berat.
“Dengan pertimbangan itu, maka pihak kita belum mengarahkan pengguna jalan untuk melintas di Jembatan Belly itu. Daripada membahayakan pengguna jalan, tanda yang dipasang belum kita lepaskan di lokasi,” terang Kadis.(jon)