Rejang Lebong, Kupasbengkulu.com– Bupati Rejang Lebong, Ahmad Hijazi menyatakan, keributan di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Curup pada hari Jumat (15/4/2016), karena warga binaan meminta diperlakukan lebih manusiawi.
“Tidak muluk-muluk, mereka minta diperlakukan lebih manusiawi,” kata A Hijazi.
Sebelumnya sempat terjadi dialog di dalam Lapas, antara tiga utusan warga binaan dengan bupati, Kapolres Rejang Lebong, AKBP Dirmanto, Dandim 0409, letkol Kav Hendra S Nuryahyah, Kepala Kanwil Kemenkum HAM Bengkulu. Termasuk Dewa Putu Gede, dan Ketua DPRD Rejang Lebong, Abubakar.
Pembicaraan yang berlangsung hampir tiga jam itu, bupati dan rombongan merekam sejumlah aspirasi dari warga Lapas.
“Mereka meminta sarana olahraga juga hiburan. Hal ini akan dipenuhi pihak Lapas,” kata Hijazi.
Sementara itu, Kakanwil Kemenkum HAM Bengkulu, Dewa Putu Gede memastikan, situasi di Lapas Curup sudah kondusif. Tidak akan ada lagi keributan. Sebab miskomunikasi antara warga binaan dengan pihak Lapas sudah diluruskan.
“Permintaan mereka, tidak ada pembatasan jam besuk juga kunjungan tidak dipersulit. Sebab, sebelumnya, sempat dibuat sekat untuk pembesuk,” lanjut Dewa.
Sementara itu, Kepala Lapas Curup, Bambang Basuki menjelaskan, di dalam Lapas hanya ada kerusakan ringan. Beberapa kaca di pos menara bagian atas mengalami kerusakan ringan. Namun, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
“Tidak ada Napi yang diperiksa atau diamankan,” terangnya.
Hasil pantauan hingga pukul 17.00 WIB, Lapas Kelas IIA Curup dijaga ketat oleh ratusan aparat dari Polres, Brimob dan TNI. (vai)