Kaur, kupasbengkulu.com – Tingginya tingkat ancaman abrasi di bibir Pantai Laut Kaur, akibat gelombang tinggi yang menerjang bibir pantai menyebabkan kebun kelapa warga, yang berada di Pesisir Pantai terancam.
Tidak hanya itu, perumahan warga yang berada sangat dekat dengan bibir pantai juga dikhawatirkan menjadi sasaran gelombang tinggi.
Beberapa desa di Kabupaten Kaur sangat dikhawatirkan, akan bahaya abrasi ini seperti di Desa Tanjung Besar dan Sekunyit Kecamatan Kaur Selatan, Desa Benteng Harapan, Sumber Harapan dan Desa Linau Kecamatan Maje serta Kecamatan Maje seperti Merpas, Pasar Baru dan Sekitarnya.
Di daerah Kecamatan Maje khususnya, Desa Linau jarak bibir pantai dengan rumah warga hanya beberapa meter saja. Di lokasi ini jalan raya lintas barat juga sangat dekat dengan bibir pantai diperkirakan hanya tiga meter saja. Tidak jarang jika gelombang laut tinggi air laut masuk ke jalanan.
“Kami sangat mencemaskan kondisi ini dan jika dibiarkan, maka bibir pantai akan semakin menyusut dan terus bergerak mendekati rumah dan jalan raya. Kami harapkan peran Pemda untuk mengatasi masalah ini seperti dibangun pemecah ombak. Karena jika dilakukan konvensional atau penanaman pohon itu tidak mungkin lagi, karena sangat dekat dengan jalan raya dan pemukiman,” tutur Agus salah satu warga Maje.
Pengikisan tepi pantai ini sudah berlangsung lama. Bahkan setiap hari tanah di bibir pantai tersebut terus menghilang akibat terkikis air laut. Dan terlihat beberapa baris kelapa sudah hilang dan tumbang.(mty)