Kupas News, Bengkulu – Ribuan mahasiswa gabungan dari berbagai universitas di Bengkulu menggelar demonstrasi di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Bengkulu, Senin (11/4).
Demo yang menggaungkan penolakan penundaan Pemilu 2024 dan hentikan wacana tiga perode masa jabatan Presiden Republik Indonesia ini digelar serentak oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM-SI).
Walau dalam kondisi puasa Ramadan, para mahasiswa dengan berbagai atribut peraga menyuarakan aspirasinya di hadapan para anggota dewan.
“Kami menolak dengan sangat tegas wacana tentang penundaan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden tahun 2024 mendatang,” ungkap salah satu koordinator aksi dari Universitas Bengkulu.
Mahasiswa menilai wacana penundaan pemilu telah menabrak konstitusi.
Mahasiswa juga menuntut agar pemerintah segera melakukan penangkapan terhadap para mafia Bahan Bakar Minyak (BBM) maupun minyak goreng.
“Kami juga minta presiden menangkap para mafia minyak goreng yang membuat harga minyak goreng melambung tinggi dan semakin membuat sengsara masyarakat,” teriak orator.
Selain itu, dari beberapa orasi yang disampaikan, mahasiswa juga menuntut kenaikan harga bahan pokok dan BBM serta naikan perubahan tarif pajak bahan bakar kendaraan bermotor atau PBBKB, diminta diatasi atau dicabut.
Dari belasan tuntutan yang disampaikan, mereka sepakat mengakhiri demonstrasi dengan damai asalkan seluruh anggota dewan turun langsung hadir ditengah-tengah aksi demo dan menandatangani tuntutan mahasiswa.
Selang beberapa waktu, pimpinan Anggota DPRD bersama 26 anggota dewan lainnya turun langsung menemui para demonstran untuk mendengarkan terkait apa yang menjadi tuntutan mahasiswa tersebut.
Ketua DPRD Provinsi Bengkulu Ihsan Fajri berjanji pihaknya bakal mengakomodir dan menyampaikan tuntutan massa ke pemerintah pusat.
“Kami akan mengakomodir tuntutan para mahasiswa untuk disampaikan ke pemerintah pusat,” kata Ihsan Fajri.
Reporter: Elekusman