Lebong, Kupasbengkulu.com– Deki Karnando (23) salah satu korban longsor di cluster A PT PGE Hulu Lais, Kamis (28/4/2016), hingga kini belum ditemukan jasadnya.
Duka mendalam bagi keluarga korban, menyisakan cerita dari Suhardi, ayahnya. Deki anak pertama dari dua bersaudara merupakan anak yang baik dan pendiam.
Terakhir kali dirinya melihat Deki, ketika sore Rabu, ia pamit dari rumah untuk piket di PT PGE. Tak ada tanda apapun yang dikatakan sebelum Deki berangkat kerja.
“Dia sosok anak yang lumayan pendiam. Baik dan tidak banyak tingkah. Terakhir kali ia pamit dari rumah itu kemarin sore. Tapi tidak ada firasat apapun yang saya dapat sebelumnya,” tutur Suhardi dengan suara bergetar.
Deki yang sudah bekerja di subkon PT PGE semenjak 4 bulan belakangan sebagai karyawan. Deki anak yang cukup rajin dalam bekerja, walau dalam keadaan apapun selalu menjalankan kewajibannya. Seperti kemarin, sebelum berangkat kata Suhardi, dirinya mengingatkan agar Deki berhati-hati, karena cuaca pada saat itu sudah mendung.
“Dalam empat bulan ini dia selalu rajin menjalankan kewajibannya sebagai karyawan. Belum pernah saya lihat dia absen selama bekerja,” katanya .
Hingga pada akhirnya, Kamis pagi, Suhardi mendapat kabar kalau PT PGE, tepatnya di cluster atau sumur pengeboran A ,tempat Deki bekerja tertimbun longsor dari Bukit Belerang. Bergegas Suhardi menuju PGE untuk mencari informasi tentang anaknya. Namun, dari lima korban yang berhasil dievakuasi, Suhardi tidak menemukan anaknya.
“Saya sudah pasrah pak. Tapi besar harapan anak saya dapat ditemukan dengan keadaan selamat, walaupun kemungkinan itu kecil. Hingga siang tadi, baru ditemukan satu kontainer, yang kabarnya ada motor anak saya disitu. Tapi itu belum bisa dipastikan, karena kondisi medan yang sangat parah,” tutur Suhardi.
Penulis : Rendra Sutanto