kupasbengkulu.com – Dulu di Bengkulu ambal karpet masih tergolong barang mahal yang hanya terdapat dirumah orang orang tertentu saja, selain itu motif dan modelnya pun tidak variatif.
Keadaan ini berdampak pada minat masyarakat yang masih rendah terhadap ambal karpet. Karena hal inilah saat itu penjual ambal karpet masih jarang ditemui.
Berbeda dengan yang terjadi selama lima tahun belakangan ini, dimana ambal karpet sudah biasa ditemui disetiap rumah. Motif , ukuran dan modelnya pun semakin beragam, para penjual ambal karpet sudah banyak terlihat menjajahkan dagangan mereka dipinggir jalanan Kota Bengkulu.
Melihat perkembangan bisnis ambal karpet yang sudah sampai dijalanan, kupasbengkulu.com menyusuri salah satu grosir ambal karpet yang terletak di pasar panorama Kota Bengkulu.
Berada cukup dekat dengan sentra penjualan baju bekas, terlihat kesibukan beberapa karyawan toko yanti mengemas sejumlah ambal karpet pesanan para pengecer ambal karpet dengan cekatan.
Tumpukan aneka ambal karpet memenuhi hampir seluruh toko tersebut, sapaan para karyawan toko menyambut hangat setiap orang yang lewat. Pemilik grosir ambal karpet Yanti (36) menuturkan bahwa bisnis ambal karpet saat ini memang sedang diminati oleh banyak orang.
Selain modal yang tidak terlalu besar, ambal karpet tak mudah rusak ataupun ketinggalan zaman.
” Sekarang yang ambil ambal karpet di sini semakin banyak, apalagi pas puasa. Saya sudah buka usaha ini sejak tujuh tahun lalu, Alhamdulillah pelanggan selalu bertambah dan penjualan semakin bagus” katanya.
Sekitar sepuluh model ambal karpet ia jual dengan harga mulai dari Rp. 170 ribu hingga Rp. 1 juta lebih. Harga tergantung pada bahan dan ukuran, karena semakin bagus bahan dan semakin besar ukuran maka harga semakin mahal.
“harga paling murah adalah ambal samira untuk ukuran 2×3 Rp.170 ribu, kalau ukuran 3×4 Rp. 360 ribu. Ambal karpet yang bulu panjang dan tebal dengan motif hello kitty ukuran 2×3 kita jual sejuta dua ratus. Untuk ambal paris ukuran 3×4 Rp. 800 ribu, yang kecil rp. 400 ribu ” bebernya.
Melalui bisnis ini Yanti mampu meraup omset hingga Rp. 20 juta per hari, dengan penjualan ambal karpet berbagai tipe mencapai ratusan lembar. Menurutnya beberapa pengecer ambal karpet dalam dan luar kota Bengkulu hampir setiap hari membeli darinya karena penjualan ditingkat pengecer yang semakin pesat.
” para pengecer karpet tentu kita kasih harga lebih rendah dibandingkan orang yang belanja satuan di sini. Selisih harga bisa kita kasih sampai Rp. 40 ribu, karena mereka kan untuk jual kembali, kalau harganya sama mereka dimana ambil untungnya” ujar ibu tiga anak ini.
Yanti juga memberikan tips kepada anda yang ingin berbelanja ambal karpet. Pertama pilihlah yang jahitannya rapi, kedua telitilah dalam melihat merek dan jangan ragu meraba ambal untuk mengetahui kualitas bahannya, ketiga jangan ragu menawar karena harga ambal bisa dinego.
Jadi, apakah anda tertarik menjadi penjual ambal karpet ? (cr10)