Kupasbengkulu.com, Kota Bengkulu – Penembakan kaca kamar dirumah advokat Yuliswan, penasehat hukum tersangka Novel Baswedan, saat ini masih misterius.
Pihak kepolisian belum menemukan bukti peluru pada hari Minggu siang (21/2/2016) kemarin. Menurut Kapolda Bengkulu Brigen Pol M Ghufron, dalam kejadian ini, pihak kepolisian diharapkan tidak terpaku pada peralatan, untuk mengetahui kronologis itu terjadi, seperti CCTV.
Apalagi setiap anggota sudah terlatih dalam menyelidiki suatu kejadian di tempat perkara.
“Apapun kejadian yang terjadi, kita tidak tergantung pada peralatan. Katakan ada penembakan, tidak ada CCTV-nya. Aparat punya cara tersendiri, minimal mencari informasi pada kejadian sesuai standar operasinya, sehingga nantikan akan memudahkan hasilnya. Kalau kita tergantung pada CCTV, mungkin bukan tantangan lagi bagi penyidik nantinya,” jelas Kapolda Senin (22/02/2016) di Mapolda Bengkulu.
Disinggung terkait adanya kaitannya dengan profesi Yuliswan sebagai penasehat hukum Novel Baswedan, dikatakan Kapolda, kasus tersebut tidak bisa dikaitkan dengan masalah yang terjadi.
“Kehidupan tidak linier, seperti pada kasus ini. Sehingga saya tidak bisa menempatkan, hanya mengkaitkan masalah-masalah yang linier seperti itu. Tugas polisi adalah mencari hasil kejadian itu, baru nanti dikaji analisanya. Kita bisa ketahui apa kaitan masalah itu. Untuk kasus ini, sementara polisi masih mencari kebenaran insiden itu,” kata Kapolda.(ronal)