kupasbengkulu.com – Mau tahu benda tradisional apa saja yang ada di Kabupaten Kaur? mudah. Silahkan datang ke Pasar Budaya Kabupaten Kaur di Taman Bineka (TB). Disana kita bisa melihat benda-benda tradisional yang sudah tidak dipakai maupun yang masih dipakai masyarakat saat ini.
Di Pasar Budaya ada beberapa benda yang memang sudah tidak dipakai lagi dizaman ini. Namun, benda tersebut sangatlah berguna dan berperan penting pada zaman terdahulu. Oleh sebab itu, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Kaur melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dari Bidang Kebudayaan, memisahkan sebuah ruangan berupa kantor khusus Bidang Kebudayaan, dimana tempat tersebut dinamai Pasar Budaya.
Ditempat tersebut terdapat beberapa benda lama yang kebanyak terbuat dari bambu, kayu dan tanah liat. Diantaranya yakni Lesung/alu (antan untuk menumbuk padi dari kayu), Kukuran (alat memarut kelapa dari kayu), belange/periuk (tempat masak nasi dan gulai dari tanah liat).
Selain itu ada juga, Lekur (dari bambu) dan rotan, inggangan/kinjar, bake (tempat bawa barang yang bisa digendong dari rotan), senduk sayak (sendok dari batok kelapa dan kayu), ayak-an (saringan padi dari rotan), tikar (tempat duduk dari pandan), bubu (alat penangkap ikan dari bambu), teleguk (tempat air dari bambu).
Tidak hanya itu, di TB juga ada, Bakul (tempat nasi/beras/pengganti baskom dari bambu), tudung (topi dari bambu), cupak/Ca’uk (takaran beras dari bambu), ni’u (alat untuk membersihkan beras setelah diging dari bambu).
di Tb juga terdapat, U’ak (tempat menumbuk sirih dari bambu), musal (alat penerang/lampu dari bambu), pelangkin (gerobak yang ditarik menggunakan sapi untuk mengangkut barang), dan masih banyak lainnya yang namannya tidak bisa kita sebutkan satu persatu.
“Disini barang yang ada semuanya 80 persen bekas pakai masyarakat dari zaman dulu, dan disumbangkan untuk dipajang di Pasar Budaya ini,” ungkap Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) Kabupaten Kaur Darmanudin, Rabu (1/10/2014).
Bagi warga yang ingin melihat atau bertanya langsung tentang alat-alat tradisional tersebut silahkan datang ke Pasar Budaya TB, tentunya tidak dipungut biaya.
Penulis : Menti Saputri, Kabupaten Kaur.