kupasbengkulu.com – Dibalik kemegahan dan keunikan bangunan kantor Bupati dan DPRD Kepahiang yang telah menyita perhatian publik secara nasional, memiliki banyak arti yang pastinya belum banyak diketahui oleh masyarakat luas.
Dimulai dari kubah, pilar-pilar bergaya eropa dan etnik Rejang, mencerminkan tentang pernak pernik kehidupan masyarakat di Kepahiang seutuhnya.
Dimulai dari bagian kubah yang menjadi ciri khas atau sisi menarik dari bangunan ini, menunjukkan tentang ketakwaan masyarakatnya terhadap sang penguasa alam. Kemudian pilar-pilar tinggi yang dipadu dengan etnik Rejang, mencerminkan pemerintahan setempat dalam mengajak masyarakatnya untuk berpikir maju tanpa harus meninggalkan adat istiadat yang telah dimiliki selama ini.
Sedangkan soal penggabungan kantor bupati dengan kantor DPRD, tidak lain untuk mencermikan kebersamaan antara pemerintah atau eksekutif dengan pihak legislatif dalam hal pembangunan daerah.
“Disamping itu, sang arsitek (Bando Amin C Kader,red) juga ingin menjadikan gedung ini tampak lebih megah dan indah dipandang,” sampai Kabag Humas dan Protokoler Setda Kepahiang, Hairah Aryani, melalui Kasubag Pengumpulan Data dan Informasi, Oktriana Putra.
Pembangunan gedung yang megah dan unik ini sendiri, memakan waktu yang cukup panjang yakni selama 3 tahun. Persisnya pembangunan dimulai dari tahun 2005. Setelah itu dilanjutkan kembali pada tahun 2006, dimana kondisinya telah mencapai sekitar 60 sampai 70 persen.
Berkat dukungan dari semua pihak, termasuk diantaranya dari masyarakat, pembangunan gedung yang disebut-sebut keunikannya masuk dalam 10 besar ditingkat nasional, akhirnya dirampungkan pada tahun 2007.
“Kita semua patut bangga dengan gelar yang disematkan pada gedung ini,” demikian Oktriana.
Perlu diketahui, Kabupaten Kepahiang dimekarkan dari kabupaten induk Rejang Lebong (RL) pada tanggal 7 Januari 2004, sesuai dengan Undang-undang (UU) Nomor 39 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Lebong dan Kabupaten Kepahiang di Provinsi Bengkulu.(cr11)