Minggu, Juli 6, 2025
Beranda blog Halaman 49

Bangga! Pertama Kalinya Pemuda Indonesia Raih Penghargaan Internasional dari Kerajaan Bahrain

0

kupas Bengkulu – Pemuda Indonesia asal Semarang meraih penghargaan internasional, Arab Council for Youth Award dari Kerajaan Bahrain pada Selasa siang, 1 Oktober 2024, di Manama, Kerajaan Bahrain atas upaya menciptakan keterlibatan bermakna pemuda di Asia Tenggara melalui ASEAN Youth Organization. 

Senjaya Mulia atau Jay sapaan akrabnya, merupakan Pendiri dari ASEAN Youth Organization, sebuah organisasi pemuda terbesar se-Asia Tenggara yang fokus dalam pengembangan pemuda, kerelawanan dan ekonomi dalam mendukung tujuan berdirinya Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN). Selain itu, Jay juga mendirikan Social Enterprise yang telah beroperasi sekitar 5 tahun di bidang Pendidikan, Riset, Media, dan Lingkungan.

ASEAN Youth Organization dianugerahi penghargaan bergengsi kategori “Enabler” sebagai pengakuan atas kontribusi dalam membangun jaringan sukarela di Asia Tenggara dan negara-negara di dunia termasuk Jepang, Tiongkok, India, Italy, dan beberapa negara lainnya.

“Penghargaan ini bukan hanya untuk Organisasi Pemuda ASEAN (AYO) dan saya, tapi ini untuk semua anak muda yang telah berkontribusi untuk membangun komunitas sekitar melalui kegiatan sukarelawan. Saya juga mengajak semua pihak untuk meningkatkan kerjasama untuk mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan, ungkap Jay saat penyerahan penghargaan di Kerajaan Bahrain.

Berkat inisiatif dan kerja kerasnya membangun ASEAN Youth Organization akhirnya mendapatkan penghargaan Arab Council for Youth Award pada hari Selasa, 1 Oktober 2024 di ibu kota Bahrain, Manama yang mana acara seremoni tersebut dihadiri oleh beberapa tokoh dan pejabat terkemuka. Arab Council for Youth Award atau Penghargaan Dewan Arab untuk Pemuda diselenggarakan oleh Dewan Pemuda Arab Kerajaan Arab Saudi bekerja sama dengan Persatuan Relawan Arab Kerajaan Bahrain, di bawah naungan Liga Negara-negara Arab.

Penghargaan Dewan Arab untuk Pemuda, dengan nilai total bantuan dana sebesar USD160.000 atau sekitar 2,5 Milyar Rupiah, bertujuan untuk mendukung inisiatif dan proyek pemuda dan juga organisasi pemuda yang menawarkan solusi kreatif untuk tantangan dan hambatan sosial pemuda, mempromosikan budaya pemberdayaan pemuda di sektor publik dan swasta guna merayakan individu yang telah memberikan kontribusi signifikan bagi pemuda di berbagai bidang. Penghargaan diselenggarakan atas kemitraan strategis antara Dewan Pemuda Arab dan Persatuan Relawan Arab juga bekerjasama dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Liga Arab.

Terdapat beberapa pemenang dalam penghargaan dengan kategori yang sama yaitu “Enabler” yaitu antara lain adalah lembaga pemerintah internasional yaitu The Islamic World Educational, Scientific and Cultural Organization (ICESCO) dari Maroko, dan Kementerian

Editor: Iman SP Noya

Seorang Warga Kehilangan Motor Saat Obati Luka di Pantai – kupas Bengkulu

BENGKULU – Seorang warga di Kota Bengkulu, Henderi (54), warga Jalan Kenanga, Kelurahan Kebun Kenanga, Kecamatan Ratu Agung, harus merelakan motor kesayangannya hilang dicuri.

Kejadian nahas tersebut terjadi di kawasan Bencoolen Street, Kelurahan Bajak, Kecamatan Teluk Segara, Kota Bengkulu, pada Selasa (6/1).

Menurut laporan yang diterima pihak kepolisian, Henderi awalnya berniat ke pinggir pantai untuk mengobati luka di kakinya.

Ia memarkirkan motornya di depan sebuah kedai di sekitar pantai. Namun, sayangnya, kunci motor masih terpasang saat ditinggal.

Setelah 30 menit kemudian, korban tak lagi melihat motor yang dia parkirkan. Menyadari telah menjadi korban pencurian, korban langsung melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.

Menanggapi laporan tersebut, Kasi Humas Polresta Bengkulu, Iptu Endang Sudrajat, membenarkan adanya kejadian pencurian motor tersebut. “Kami telah menerima laporan dan kasus ini masih dalam proses penyelidikan,” ungkapnya.

Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati dan tidak meninggalkan kunci kendaraan di motor saat diparkir, terutama di tempat umum.

Shin Tae-yong Dipecat, Netizen Murka!

0

Mantan Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, Foto: Dok/PSSI

kupas Bengkulu – Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) secara resmi mengumumkan pengakhiran kontrak dengan Shin Tae-yong sebagai Pelatih Tim Nasional Indonesia, Senin, (6/12/24)

Ketua PSSI Erick Tohir mengatakan, keputusan ini dibuat berdasarkan pertimbangan yang panjang dan matang serta evaluasi yang dilakukan oleh PSSI secara menyeluruh terhadap performa Tim dan tujuan jangka panjang yang ingin dicapai oleh Timnas Indonesia.

“Kita melihat perlunya ada pimpinan yang bisa lebih menerapkan strategi yang tentu disepekati oleh para pemain, komunikasi yang lebih baik dan tentu implementasi program yang lebih baik juga secara menyeluruh untuk tim nasional…dan Shin Tae-young sudah menerima” kata Erick Tohir.   

Erick Tohir turut menyampaikan ucapan terima kasih dan menghargai semua kontribusi Shin Tae-young yang telah diberikan bagi pembangunan Timnas Indonesia. Ia berharap yang terbaik bagi Shin Tae-yong untuk kedepannya.

Namun, keputusan PSSI dikecaman netizen Indonesia. Video konfrensi pers PSSI yang diupload di X banjir hujatan yang menuding PSSI merusak performa Timnas Indonesia yang sedang on fire menuju Piala Dunia. 

“Mari kita boikot semua PSSI, buat seruan ga #gapercayaPSSI udah capek kita gini terus. Pelatih baru beban nya berat, kita kasih beban berat biar kalah. Biar mampus sekalian” tulis akun @fugusaga

“PSSI=Mafia Bola” tulis akun @AndreaHa55728281

“Sebaiknya Erick Thohir mundur dari PSSI karena diduga, sdh di kuasai Mafioso Bola,yang ingin menguasai PSSI dan merusak kemajuan persepakbolaan nasional Indonesia ✍” tulis akun @BungDyco1807

“Memecat STY sangat CEROBOH untuk saat ini, betapa coach STY berjuang dan membuktikan yg dulu TIMNAS TDK ADA APA-APA skarang bisa di lihat dari rangking lebih baik dan melihat bisa masuk piala asia dan round 3 piala dunia, PROSES tsb tdk mudah..kalian sebegitu saja memecatnya…” tulis akun @AawBerkah

“kenapa engga exco dan jajarannya aja yang di ganti?, nanti giliran kalah suruh percaya proses lagi?, udah 5 tahun kita percaya proses sama sty dan membuahkan hasil, dan kita udah setengah jalan kenapa tiba” ada pergantian pelatih KONTOL U @PSSI” tulis akun @IyaIni_Ulil

“Aneh emang PSSI timnas lagi d jalur yg benar malah di usik usik” tulis akun @Syaiful13118537

“negara ini emang ngga pernah gagal bikin rakyatnya kecewa. sepak bola udah keliatan progressnya, prestasi makin naik, tapi malah pelatihnya dicut gitu aja. ekspektasi dibunuh telak, bener-bener gaketolong” tulis akun @blacvorest

Editor: Iman SP Noya

Hilang Formasi Guru Picu Kekacauan Seleksi PPPK di Seluma, Dugaan Manipulasi Data Mencuat

0

Sejumlah pelamar turut mendatangi Diknas Seluma untuk mengklarifikasi hilanganya formasi RTG seleksi PPPK, Senin, (6/1/25) Foto: Dok

kupas Bengkulu – Kasus dugaan manipulasi data dalam seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahap dua di Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu memicu kekacauan dan keresahan di kalangan pelamar. 

Dugaan tersebut berawal dari hilangnya formasi guru jalur Ruang Talenta Guru (RTG) yang diperuntukkan bagi lulusan Pendidikan Profesi Guru (PPG), yang telah memenuhi seluruh persyaratan untuk mengikuti seleksi.

Hal ini terungkap setelah sejumlah pelamar, termasuk Yoyo Lukito yang mendatangi kantor Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) setempat untuk meminta klarifikasi terkait hilangnya formasi guru jalur PPG. 

“Kami ingin tahu kenapa formasi kami mendadak hilang. Sebelumnya, formasi untuk guru SD tercatat 146 orang, kini menjadi 0,” ujar Lukito, Senin, (6/1/25)

Fenomena ini terjadi menjelang penutupan pendaftaran RTG, yang hanya menyisakan beberapa hari lagi. Sejumlah formasi yang sebelumnya terdaftar, seperti untuk guru Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), Bimbingan Konseling (BK), serta Bahasa Indonesia juga mengalami pengurangan signifikan.

Lukito mengatakan, hilangnya formasi tersebut sangat merugikan pelamar lulusan PPG. Para pelamar yang sudah bertahun-tahun menunggu kesempatan untuk mengikuti seleksi PPPK 2025, kini harus menghadapi kenyataan pahit karena jalur mereka terhapus begitu saja. 

“Jika formasi tetap kosong, PPG masih bisa mengikuti seleksi melalui jalur umum, tetapi kemungkinan lulus sangat kecil karena prioritasnya lebih rendah dibandingkan guru honorer,” ungkapnya.

Dugaan Manipulasi atau Kesalahan Sistem?

Dugaan awal mengenai hilangnya formasi ini muncul setelah surat edaran dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Seluma, yang memperbolehkan semua guru honorer mengikuti seleksi PPPK tanpa terkecuali, termasuk melalui jalur RTG. 

Langkah ini memicu spekulasi tentang adanya manipulasi data, dengan beberapa pihak mencurigai adanya oknum yang mencoba meloloskan guru honorer “siluman” yang tidak memenuhi syarat.

Isu ini semakin memanas di media sosial, dengan sejumlah netizen mengungkapkan ketidakpuasan dan mendesak adanya investigasi terkait hilangnya formasi PPPK untuk guru jalur PPG. 

Beberapa informasi menyebutkan bahwa aplikasi pendaftaran sebelumnya menunjukkan kuota formasi yang cukup banyak namun kini data tersebut kosong.

Sekretaris BKPSDM Kabupaten Seluma, Elma Juita mengatakan, hilangnya formasi disebabkan oleh kesalahan teknis dalam sistem aplikasi Ruang Talenta Guru (RTG). 

“Bukan hanya di Seluma, seluruh Indonesia mengalami hal serupa. Ini adalah kesalahan dari sistem aplikasi,” jelas Elma. 

Ia menegaskan bahwa tidak ada niat manipulasi atau keterlibatan oknum dalam hilangnya formasi tersebut.

“Persyaratan telah diterbitkan dari OPD terkait, jika pelamar ada yang tidak melengkapi syarat dan ketentuan maka silakan laporkan ke APH atau Aparat Penegak Hukum,” kata dia.

Dugaan Pungutan Liar

Selain masalah hilangnya formasi, kasus dugaan pungutan liar (pungli) terkait seleksi PPPK juga mencuat. Beberapa pelamar melaporkan adanya dugaan oknum yang mengotak-atik database untuk memasukkan nama-nama honorer yang tidak memenuhi syarat agar lolos seleksi. 

Bahkan, isu pungli juga menyangkut biaya perpanjangan kontrak honorer yang disebut-sebut mencapai jumlah yang tidak wajar. 

Satuan Tugas (Satgas) Saber Pungli Polres Seluma telah memberikan perhatian serius terhadap isu ini. Wakapolres Seluma, Kompol Fakhrul, pihaknya membuka pos laporan tindakan Pungli dan siap siap menindak tegas setiap tindakan pungli yang terjadi di Kabupaten Seluma.

Ia juga memastikan setiap pelapor akan diberikan kemananan, yakni Indentitas pelapor dipastikan dirahasiakan oleh pihaknya.

“Kami akan menindak setiap laporan pungli yang masuk dan memastikan pelapor merasa aman. Jika ada bukti pungli, kami akan menindaklanjuti,” katanya.

Fakhrul juga menekankan bahwa pihaknya akan fokus pada tindak pidana pungli, namun tidak masuk ke ranah administratif terkait data honorer yang layak masuk dalam database. Masyarakat diminta untuk melapor jika menemukan tindakan pungli yang terkait dengan seleksi PPPK.

Reporter: Deni Aliansyah Putra

Jelang Musda Golkar, 7 Nama Calon Ketua Mencuat

0

Kantor DPD Golkar Provinsi Bengkulu, Foto: Dok

kupas Bengkulu – DPD Golkar Provinsi Bengkulu segera menggelar Musyawarah Daerah sehubungan masa kepengurusan periode 2020-2025 segera berakhir pada Februari 2025 mendatang.

Wakil Ketua DPD Golkar Provinsi Bengkulu, Heru Saputra mengatakan, Musda rencananya akan digelar usai Rakernas pada Tanggal 18 Januari 2025. Saat ini pihaknya sedang menunggu SK Plt Ketua DPD Golkar Provinsi Bengkulu

“Pertama masa kepengurusan memang akan berakhir Februari ini, beliau (Rohidin Mersyah) juga sudah mengundurkan diri, jadi kita tunggu dulu SK Plt dari pusat. Terus ada agenda Rakernas baru nanti kita gelar Musda” kata Heru. 

Terkait calon ketua, Heru memastikan Golkar memiliki banyak stok kader yang siap meneruskan kepemimpinan. Namun, kata Heru Golkar memiliki mekanisme dan aturan main yang sesuai peraturan organisasi. 

“Stok kader yang melimpah tapi kita memiliki aturan ketat salah satunya harus memiliki Prestasi, Dedikasi, Loyalitas dan Tidak Tercela seperti terlibat korupsi atau melawan perintah pimpinan partai. Ini yang biasa kita sebut PLDT” tegas Heru

Terkait nama-nama calon Heru enggan membocorkan karena belum memasuki tahapan pencalonan. Urusan pencalonan adalah kewenangan panitia Musda namun ia membenarkan sudah banyak nama yang bermunculan. 

“Soal itu (nama calon) nanti panitia yang akan merilis bukan kewenangan kami. Teman-teman media kan sudah tahu sendiri, ada banyak kader kita yang memenuhi syarat” kata Heru. 

Adapun beberapa nama yang belakangan muncul diantaranya Sumardi yang saat ini menjabat Ketua DPRD Provinsi Bengkulu. Kemudian, Anggota DPR RI Dapil Bengkulu dari Golkar Derta Rohidin.

Dari kalangan kepala daerah muncul nama Bupati Mukomuko terpilih Choirul Huda dan Bupati Kaur Terpilih Gusril Pausi. 

Selanjutnya Samsu Amanah, Susman Hadi dan Juhaili yang saat ini sama-sama menjabat Anggota DPRD Provinsi Bengkulu.

Reporter: Irfan Arief

Mobil Sopir Driver Online Dibawa Kabur Penumpang – kupas Bengkulu

BENGKULU – Akbar (27), seorang warga Kelurahan Pondok Besi, Kecamatan Teluk Segara, Kota Bengkulu, menjadi korban pencurian mobil yang dilakukan oleh penumpangnya sendiri. Kejadian ini dilaporkan Akbar kepada pihak kepolisian.

Peristiwa nahas tersebut bermula saat Akbar yang berprofesi sebagai driver taksi online menerima pesanan dari empat penumpang. Mereka meminta diantarkan ke salah satu tempat hiburan malam yang berada di kawasan wisata Pantai Panjang, Kota Bengkulu.

Setibanya di depan tempat hiburan malam tersebut, para pelaku meminta Akbar untuk mengecek ketersediaan meja ke resepsionis.

Namun, saat Akbar kembali, mobilnya sudah tidak berada di tempat semula. Diketahui, mobil tersebut telah dibawa kabur oleh para pelaku.

Kasi Humas Polresta Bengkulu, Iptu Endang Sudrajat, membenarkan adanya laporan terkait kasus tersebut. Ia menyatakan bahwa saat ini pihak kepolisian tengah melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku pencurian.

“Sudah kita terima laporannya, dan saat ini kepolisian masih melakukan penyelidikan,” ujar Iptu Endang, Sabtu (6/1).

Akibat kejadian tersebut, korban mengalami kerugian materil yang ditaksir mencapai lebih dari Rp 23 juta.

Pihak kepolisian mengimbau masyarakat, terutama pengemudi transportasi online, untuk tetap waspada dan berhati-hati dalam menjalankan profesinya.

Bupati Seluma Terpilih Teddy Rahman Temui Menteri LH Bahas Isu Strategis Pengelolaan Lingkungan

0

Swafoto Bupati Seluma terpilih Teddy Rahman bersama Menteri Lingkungan Hidup dan BPLH RI, Hanif Faisol Nurofiq di Jakarta, Foto: Dok

kupas Bengkulu – Bupati Seluma terpilih, Teddy Rahman mengunjungi Menteri Lingkungan Hidup dan Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) RI, Dr. Hanif Faisol Nurofiq. Pada kunjungan itu Gubernur Bengkulu terpilih Helmi Hasan juga turut serta dalam pertemuan tersebut.

Pertemuan yang berlangsung, pada Jumat (3/1/2025) di ruang kerja Menteri Lingkungan Hidup membahas langkah-langkah strategis dalam memperkuat sinergi pusat dan daerah untuk pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan.

Dalam diskusi yang penuh substansi itu, Teddy Rahman menegaskan pentingnya pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian hutan sebagai prioritas utama dalam pembangunan daerah. Menurutnya, pengembangan teknologi tepat guna akan menjadi elemen kunci untuk mendukung agenda pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Seluma.

“Seluma memiliki potensi besar, tetapi tantangan dalam pengelolaan lingkungan hidup pun juga tak kalah menarik. Meski begitu kami optimis dengan dukungan pemerintah pusat, kami dapat menciptakan keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian lingkungan,” ujar Teddy.

Bupati terpilih ini juga menambahkan bahwa pembangunan berkelanjutan bukan hanya tentang melindungi lingkungan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat.

Teddy mengapresiasi penuh dukungan dari Gubernur Bengkulu terpilih, H. Helmi Hasan, yang turut berperan dalam mempererat sinergi pusat dan daerah.

Ia juga menyampaikan sejumlah usulan strategis kepada Kementerian Lingkungan Hidup, khususnya terkait pengadaan teknologi tepat guna. Teknologi ini diharapkan mampu mengatasi berbagai tantangan pengelolaan lingkungan, seperti pengelolaan limbah, rehabilitasi hutan, dan konservasi ekosistem.

“Saya berharap teknologi yang akan diberikan nantinya tidak hanya membantu kami menjaga kelestarian lingkungan, tetapi juga membuka peluang baru bagi masyarakat. Teknologi inovatif dapat menciptakan lapangan pekerjaan, peluang usaha, serta meningkatkan kualitas hidup warga Seluma, tanpa merusak ekosistem alamnya,” harap Teddy.

Dengan langkah-langkah tersebut, Seluma diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain dalam menerapkan pembangunan yang mengedepankan pelestarian lingkungan hidup dan kesejahteraan masyarakat.

Reporter: Deni AP

Warga Seluma yang Tewas Saat Mendaki Gunung Dempo Diduga Kena Hipotermia

0

BPBD Kota Pagar Alam saat mengevakuasi jenazah Deko Aprianysah di Gunung Dempo, Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan, Foto: Dok

kupas Bengkulu – Seorang pendaki asal Kabupaten Seluma, Deko Apriansyah (20), ditemukan meninggal dunia saat mendaki Gunung Dempo, Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan, pada Jumat (3/1/2025). Deko, yang berangkat bersama temannya, Angga (20), untuk merayakan tahun baru di puncak gunung, diduga meninggal akibat kelelahan dan hipotermia.

Keterangan dari Lurah Sukaraja, Tati Asmani, menyebutkan bahwa Deko berangkat dari rumahnya pada 29 Desember 2024, menggunakan sepeda motor bersama Angga menuju Kota Pagar Alam.

“Informasi yang kita terima memang korban itu warga kami, almarhum berangkat tanggal 29 Desember kemarin ke Gunung Dempo, berangkat berdua berboncengan bersama temannya,” ujar Tati saat dikonfirmasi (3/1/24) siang ini.

BPBD Kota Pagar Alam menyatakan, bahwa seorang pendaki asal Kabupaten Seluma, Bengkulu, Deko Avriansah (22) tewas di puncak Gunung Dempo, Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan. Deko dilaporkan meninggal pada pukul 01.45 WIB, Jumat (3/1/2025), saat petugas BPBD sedang menuju puncak untuk mengevakuasi korban yang sedang sakit.

“Untuk dugaan sementara penyebab kematian korban adalah kelelahan dan hipotermia akibat cuaca ekstrem di puncak gunung,” kata Anjas , Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Pagar Alam dikutip dari rilis BPBD kota Pagar Alam.

Keluarga Deko yang menerima kabar duka tersebut langsung menuju Kota Pagar Alam untuk menjemput jenazahnya. Rencananya, jenazah Deko akan dimakamkan di Kabupaten Seluma.

“Kalau tadi jenazahnya belum sampai, mungkin lagi dalam perjalanan dari Pagar Alam menuju Seluma,” ungkap Dendi, seorang warga Sukaraja, saat dihubungi.

Menurut informasinya yang didapatkan dari warga sekitar, Deko Apriansyah saat bepergian ke gunung Dempo dalam keadaan sehat.  Kepergiannya meninggalkan luka mendalam bagi keluarga sahabatnya.

Reporter: Deni AP

Jenazah Pemuda Seluma yang Tewas di Gunung Dempo Dimakamkan di TPU Sukaraja

0

Proses pemakaman jasad Deko Apriansyah di TPU Kelurahan Sukaraja, Seluma, Foto: Dok

kupas Bengkulu – Seorang pemuda asal Kabupaten Seluma, Deko Avrianto (22), yang ditemukan meninggal dunia saat sedang dalam perjalanan turun dari Gunung Dempo, Pagar Alam, Sumatera Selatan, pada (3/1/24), sekitar pukul 2.30. WIB dini hari, jenazahnya tiba di rumah duka dan langsung dimakamkan.

Ketua RT setempat, Arman Hadi membenarkan, bahwa almarhum Deko Avriansah, merupakan warganya yang ditemukan meninggal dunia saat mendaki Gunung Dempo di Kota Pagar Alam. Kini jenazahnya telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum atau TPU RT 6 Kelurahan Sukaraja, tak jauh dari rumahnya sang Almarhum.

“Almarhum tiba di rumah duka selesai ibadah magrib, sekitar pukul 19.00 WIB. Setelah dilakukan Fardu Kifayah, baru jenzah dimakamkan di TPU setempat, yang tak jauh dari rumahnya Deko,” ucap Ketua RT 06 Kelurahan Sukaraja.

Penjemputan Almarhum, kata Ketua RT, dilakukan pihak keluarga memakai mobil pribadi ke Rumah Sakit Besemah Pagar Alam. Penjemputan Almarhum memakan waktu sekitar 11 Jam dari Kabupaten Seluma menuju rumah sakit tersebut.

“Jenazah dijemput memakai mobil pribadi yang memakan waktu sekitar 11 jam dari sini je Pagar Alam. Jenazah tiba di rumah duka sekitar pukul 19.00 Wib malam ini,”ujarnya.

Sebelumnya Deko Apriansyah Pemuda Seluma yang masih berumur 22 tahun ini ditemukan meninggal dunia turun mendaki di Gunung Dempo, Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan, pada Jumat (3/1/2025), sekira pukul 2.30 Dini hari.

Deko berangkat pada (29/12/24), bersama temannya, Angga (20), untuk merayakan tahun baru di puncak gunung yang dikenal dengan pemandangan yang memukau itu. Namun, saat ingin turun dari gunung, Deko diduga meninggal dunia saat ingin turun dari gunung Dempo akibat kelelahan dan terkena Hipotermia.

Reporter: Deni AP

Keluarga Korban Duga Anaknya Dianiaya, Bukan Karena Minum Alkohol dan Makan Durian – kupas Bengkulu

BENGKULU – Seorang warga Kelurahan Semarang, Kota Bengkulu, meninggal dunia di Rumah Sakit Bhayangkara setelah menjalani perawatan selama 10 hari.

Korban yang diketahui masih berusia 12 tahun dan duduk di bangku kelas 1 SMP itu menghembuskan napas terakhirnya pada Sabtu siang, dan telah dimakamkan oleh keluarganya.

Korban sebelumnya diduga mengalami keracunan setelah mengonsumsi durian dan tuak secara bersamaan saat memancing di sebuah empang di kawasan Semarang. Keracunan alkohol diduga menjadi penyebab utama korban dilarikan ke rumah sakit.

Namun, pihak keluarga membantah tuduhan tersebut. Tajudin, kakek korban, menyatakan bahwa cucunya tidak mengonsumsi alkohol.

“Dibawa dia ke sini, diantarnya, pakai baju tidak, kepala posisinya pecah. Terus saya pegang kepalanya, begitu dipegang tidak ada itu kesetrum atau kemasukan. Terus bawa ke rumah sakit,” ujar Tajudin.

Tajudin juga menyebut adanya luka sayatan di bagian kepala kanan korban yang asal-usulnya hingga kini belum diketahui. Hal ini semakin memunculkan dugaan bahwa korban mengalami tindak penganiayaan sebelum meninggal dunia.

Sementara itu, kasus ini telah dilaporkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polresta Bengkulu atas tuduhan penganiayaan anak.

Kanit PPA Sat Reskrim Polresta Bengkulu, IPDA Nava Nur Arrafa, menyatakan pihaknya masih mendalami kasus tersebut. “Kami akan menyampaikan perkembangan lebih lanjut di lain hari,” ujar IPDA Nava.

Hingga kini, pihak kepolisian terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab pasti kematian korban, termasuk dugaan penganiayaan yang menjadi perhatian keluarga dan masyarakat.