Sabtu, Juli 5, 2025
Beranda blog Halaman 50

Gagal Berkencan, Pria Ini Alami Penganiayaan Brutal – kupas Bengkulu

BENGKULU – Seorang warga Desa Aur Ringit, Kecamatan Tanjung Kemuning, Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, bernama Garbang Halimlilana (20), melaporkan kasus pencurian dan kekerasan yang dialaminya ke Polsek Ratu Samban.

Kejadian tersebut bermula ketika pelapor dan temannya berencana bertemu seseorang melalui aplikasi MiChat di sebuah kosan di Jalan S. Parman, Kelurahan Kebun Kenanga.

Menurut keterangan, teman pelapor telah sepakat membayar uang sebesar Rp250.000 kepada seorang wanita, ditambah Rp100.000 untuk uang keamanan. Namun, situasi berubah menjadi keributan ketika seorang pria yang mengaku sebagai “keamanan” muncul di lokasi.

Pelapor menjadi korban pemukulan, menerima lima kali pukulan di pipi dan enam kali di kepala bagian kiri, yang menyebabkan memar dan pusing.

Selain mengalami kekerasan fisik, pelapor juga kehilangan dompet yang berisi STNK motor Honda Scoopy, kartu ATM Bank BRI, KTP, serta uang tunai sebesar Rp900.000.

Tidak hanya itu, pelapor juga diancam akan dibunuh dengan menggunakan senjata tajam jenis clurit kecil (klambit).

Kasi Humas Polresta Bengkulu, Iptu Endang Sudrajat, membenarkan adanya laporan tersebut. “Benar, kasus ini sedang dalam proses penyidikan oleh kepolisian,” ujarnya.

Kebakaran di Desa Sari Mulyo, Warga: Jarak Damkar Jadi Kendala

0

Kebakaran yang terjadi di Desa Sari Mulyo, Kabupaten Seluma, Foto: Dok

kupas Bengkulu – Kebakaran hebat yang menewaskan Masrukan (70) di Desa Sari Mulyo Kecamatan Seluma, pada Kamis (2/1) mengungkap tantangan besar dalam upaya pemadaman akibat jauhnya jarak dari Pos Pemadam Kebakaran (Damkar).

Proses pemadaman sempat mengalami kendala karena lokasi kejadian yang cukup jauh dari pos Damkar terdekat. Warga setempat pun sudah berusaha memadamkan api menggunakan alat seadanya, namun kobaran api yang cepat meluas membuat upaya tersebut tidak membuahkan hasil.

Laporan kebakaran diterima oleh tim Damkar yang berada di Kecamatan Air Periukan, mengingat Kecamatan Sukaraja belum memiliki pos Damkar sendiri. “Mobil Damkar berada di Kecamatan Air Periukan, sementara Kecamatan Sukaraja belum ada,” ujar Yudi, salah satu warga setempat.

Setelah laporan diterima, tim Damkar segera menuju lokasi. Perjalanan memakan waktu, dan baru sekitar 40 menit kemudian api berhasil dipadamkan. Tim Damkar juga melakukan penyisiran untuk memastikan tidak ada api yang tersisa serta mencegah potensi kebakaran susulan.

Pada saat kejadian, lanjut Yudi, Masrukan berada seorang diri di rumah. Anak korban yang bekerja di Bengkulu, menantu yang sedang bertandang ke rumah tetangga, dan adik yang biasanya merawatnya, sedang berada di luar rumah.

“Hal ini semakin memperburuk situasi karena tidak ada yang bisa segera menyelamatkan korban dari kobaran api,” sambungnya.

Pihak berwajib pun juga belum memberikan informasi dugaan dari penyebab kebakaran tersebut. Namun, diperkirakan kerugian cukup signifikan mengingat rumah korban terbakar habis. Setelah api berhasil dipadamkan, jasad Masrukan langsung dievakuasi warga setempat.

Peristiwa ini menjadi sorotan terhadap kebutuhan infrastruktur Damkar yang lebih merata di wilayah-wilayah terpencil. Jarak yang jauh antara lokasi kejadian dengan pos Damkar terdekat memperlihatkan perlunya peningkatan fasilitas untuk mempercepat respons darurat di masa mendatang.

Kejadian ini juga menjadi pengingat bagi masyarakat akan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bahaya kebakaran serta upaya pencegahan yang lebih serius, terutama di rumah-rumah dengan anggota keluarga yang memiliki keterbatasan fisik.

Reporter: Deni AP

Kebakaran di Desa Sari Mulyo Tewaskan Lansia 70 Tahun

0

Kondisi rumah Masrukan setelah mengalami kebakaran, Foto: Dok

kupas Bengkulu – Sebuah insiden kebakaran tragis terjadi di Desa Sari Mulyo, Kecamatan Seluma, Kabupaten Seluma, Kamis (2/1) sore. Rumah semi-permanen milik seorang lansia, Masrukan (70), hangus terbakar sekitar pukul 17.28 WIB, mengakibatkan korban tewas terpanggang di dalam rumahnya.

Api dengan cepat melahap seluruh bagian rumah, yang sebagian besar terbuat dari bahan mudah terbakar.

“Api tiba-tiba membesar dan dalam hitungan menit rumah itu sudah habis terbakar,” ujar Yudi, warga setempat yang menyaksikan kejadian.

Menurut Yudi, Masrukan tidak dapat menyelamatkan diri karena kondisi fisiknya yang sangat terbatas. Korban diketahui telah mengalami kelumpuhan dan gangguan penglihatan akibat penyakit yang dideritanya.

“Korban sudah lansia, lumpuh, dan tidak bisa melihat lagi akibat penyakit yang dideritanya,” jelas Yudi.

Lebih lanjut, Yudi menambahkan bahwa saat peristiwa terjadi, Masrukan dalam keadaan sendiri di rumah. Seluruh anggota keluarganya sedang berada di luar rumah.

“Anak korban bekerja di Bengkulu, sedangkan menantunya yang sedang makan di rumah tetangga, tidak berada di lokasi kejadian. Adik korban pun yang biasa merawatnya juga sedang menghadiri acara di Taba Lagan,” katanya.

Hingga kini, penyebab pasti kebakaran masih belum diketahui. Namun, dugaan sementara mengarah pada puntung rokok yang tidak sepenuhnya padam, mengingat korban memiliki kebiasaan merokok hingga saat ini.

Reporter: Deni AP

Forest Guardian Bengkulu Tanam Pohon untuk Pemulihan TNKS

0

Pemulihan TNKS oleh Forest Guardian Bengkulu, Foto: Dok

kupas Bengkulu – Forest Guardian (FG) Bengkulu, komunitas anak muda yang peduli terhadap pelestarian hutan gelar penanaman pohon di Desa Sumber Bening, Kecamatan Selupu Rejang, Kabupaten Rejang Lebong. 

Kegiatan ini bertujuan memulihkan ekosistem Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) yang telah mengalami degradasi akibat perambahan hutan dan aktivitas illegal logging.

Berdasarkan analisis spasial yang dilakukan Forest Guardian Bengkulu melalui citra satelit, sekitar 13,5 ribu hektar hutan TNKS Bengkulu telah terdegradasi. 

Wilayah Desa Sumber Bening dipilih karena berada dalam zona rehabilitasi TNKS dan sudah memiliki kelompok masyarakat yang bermitra melalui skema pemulihan ekosistem.

Sebelumnya Forest Guardian Bengkulu telah menggelar Focus Group Discussion (FGD) pada 29 Desember 2024. Acara ini dihadiri oleh perangkat desa, Kelompok Perempuan Peduli Lingkungan (KPPL) Sejahtera, KPPL Sumber Jaya, Kelompok Tani Hutan (KTH), serta beberapa komunitas lainnya. 

“Kami ingin memperkenalkan Forest Guardian kepada masyarakat sekaligus menyepakati agenda bersama,” ujar Ketua Forest Guardian Bengkulu, Ranti Ucreza, Selasa, (31/12/24) 

Usai FGD, kegiatan dilanjutkan dengan penanaman bibit pohon yang difokuskan di buffer zone TNKS untuk menekan laju kerusakan hutan. 

Forest Guardian menyediakan 725 bibit tanaman, terdiri dari 600 bibit alpukat siger dan 125 bibit kayu bawang. Bibit ini diharapkan tidak hanya memulihkan ekosistem tetapi juga memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat.

Perwakilan berbagai kelompok, termasuk perangkat desa, KPPL, KTH, dan komunitas pecinta alam seperti GPA Gendong Adventure ikut menanam secara simbolis. Bibit kemudian dibagikan kepada masyarakat untuk ditanam di lahan garapan masing-masing.

“Alhamdulillah, kami sangat senang menerima bantuan bibit ini,” ujar Meliani, Bendahara KPPL Sumber Jaya. Ia berharap bibit alpukat dan kayu tersebut dapat membawa manfaat ekonomi sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.

Ranti Ucreza mengajak kaum muda untuk lebih peduli terhadap lingkungan. “Kami berharap kegiatan ini bisa menjadi inspirasi bagi anak muda untuk menjaga lingkungan sebelum kerusakan semakin parah,” katanya.

Sementara Eksekutif Daerah JPIK Bengkulu, Martian menambahkan, Forest Guardian Bengkulu diharapkan dapat menjalin kolaborasi dengan institusi kehutanan untuk mencapai visi hutan lestari. “Kerja sama ini sangat penting untuk keberlanjutan program,” tegasnya.

Editor: Irfan Arief

Rumah Warga di Seluma Ludes Terbakar

0

Tangkapan layar video warga saat kebakaran terjadi di rumah Masrukan di Desa Sarimulyo, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Seluma, Foto: Dok

kupas Bengkulu – Sebuah kebakaran hebat di Desa Sarimulyo, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Seluma, Kamis (2/1/2025) menjelang waktu Maghrib. Rumah milik Masrukan (66) terbakar habis, rata dengan tanah.

Menurut keterangan dari Adam tetangga korban, kebakaran terjadi sekitar pukul 17.00 WIB. Saat kejadian, warga sekitar sudah melihat api yang membesar melahap seluruh rumah korban.

“Kejadiannya sekitar jam 5 sore lah mas, kami datang ke lokasi, namun api sudah membakar rumah korban, apinya lumayan cukup besar,” kata Adam.

Kobaran api semakin membesar sehingga warga setempat sangat kewalahan hingga melaporkan kejadian kebakaran ini ke pihak kepolisian dan pemadam kebakaran.

“Api akhirnya bisa dipadamkan setelah petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi kejadian mas,” ujarnya.

Adam menambahkan menurut informasi yang didapat, korban sedang berada di dalam rumah sendirian yang kondisinya juga sedang mengalami sakit sehingga tidak dapat melarikan diri saat kobaran api semakin membesar.

“Kami tidak sempat melakukan penyelamatan kepada korban. Saat kejadian korban sedang berada di dalam rumah hingga pemilik rumah ikut terbakar dan dinyatakan meninggal dunia,” ujar Adam.

Meskipun api telah padam, namun rumah milik Masrukan ludes terbakar tanpa sisa lantaran material rumah dan seluruh perabotannya terbuat dari kayu. Kerugian diperkirakan mencapai angka yang cukup besar, namun masih dalam tahap penghitungan.

Saat ini, pihak kepolisian dan satgas pemadam kebakaran masih berada di lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut. Proses evakuasi dan penyisiran telah selesai dilakukan pada malam hari dan dipastikan api tidak menyebar kemana-mana.

Reporter: Deni AP

Penghujung Tahun 2024 Perangkat Desa dan BPD di Seluma Gigit Jari Tanpa SILTAP

0

Sejumlah perangkat desa dan BPD mendatangi kantor Dinas BKD Seluma untuk mempertanyakan kejelasan tunjangan penghasilan tetap, Foto: Dok

kupas Bengkulu – Sebanyak 32 desa di Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, mengalami kegagalan dalam pencairan Tunjangan Penghasilan Tetap (SILTAP) untuk tahun 2024.

Akibatnya, puluhan Kepala Desa dan anggota Badan Permusywaratan Desa (BPD) terpaksa gigit jari, karena hak mereka sebagai perangkat desa belum dibayar hingga penghujung tahun.

Salikin, Kepala Desa Penago Baru, mengungkapkan bahwa beberapa perwakilan desa dari organisasi PPDI (Perkumpulan Kepala Desa Indonesia) dan APDESI (Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia) telah menyampaikan keluhan kepada Kepala Dinas Badan Kepegawaian Daerah (BKD). Namun, jawaban yang diberikan oleh pihak BKD masih sangat tidak jelas dan menggantung.

“Kami hanya mendapat penjelasan yang tidak pasti. Alasan yang diberikan masih menunggu transfer dana bagi hasil, tapi kami tidak tahu dana dari mana yang dimaksud. Kami sangat kecewa, karena ada desa-desa yang sudah dibayarkan SILTAP-nya, sementara kami tidak satu sen pun menerima hak kami,” kata Salikin dengan penuh kekecewaan, Selasa (31/12/2024).

Menurut Salikin, kejadian ini semakin memperburuk catatan buruk bagi Pemda Seluma yang gagal memberikan perhatian pada perangkat desa yang telah bekerja keras sepanjang tahun. Kegagalan ini menyebabkan puluhan perangkat desa merasa kecewa dan terabaikan oleh pemerintah daerah.

“Puluhan Kepala Desa, anggota BPD, dan perangkat desa pastinya sangat kecewa dengan Pemda Seluma yang tidak punya kebijakan untuk mengatasi masalah ini. Kami hanya tinggal gigit jari di penghujung tahun, karena gaji SILTAP ini sangat diharapkan untuk memenuhi kebutuhan di akhir tahun,” ujarnya.

Hal ini menjadi masalah serius, mengingat hingga 31 Desember 2024, SILTAP untuk 32 desa tersebut belum juga cair. Dengan berakhirnya tahun 2024, perangkat desa kini menghadapi pergantian tahun tanpa kejelasan mengenai kapan hak mereka akan dibayar.

Seftian, Sekretaris Desa Air Latak, juga menyatakan kekecewaannya. Ia menyebut bahwa ketidakjelasan ini semakin memperburuk situasi, karena sebagian perangkat desa hanya bergantung pada SILTAP sebagai sumber penghasilan utama.

Menurutnya, masalah ini juga mencerminkan ketidakstabilan dan buruknya kinerja pemerintahan daerah. “Sangat ironis dan menyakitkan. Kami bekerja sepanjang tahun, tapi hak kami tidak dipenuhi. Ini sangat mencoreng kredibilitas pemerintah daerah,” ujarnya.

Dengan berakhirnya tahun 2024 ungkap Seftian, banyak perangkat desa yang berharap pemerintah segera memberikan kejelasan dan menyelesaikan masalah ini. Dirinya pun berharap pihak BKD segera memberikan kepastian mengenai kapan hak-hak perangkat desa akan dicairkan, sebelum pergantian tahun yang semakin dekat.

“Jika ini terus berlanjut, kami akan terus memperjuangkan hak kami, karena ini bukan sekadar soal uang, tetapi soal keadilan dan rasa dihargai sebagai bagian dari pemerintah daerah,” demikian kata Seftian.

Reporter: Deni AP

Jokowi Masuk Nominasi Tokoh Dunia Paling Korup Versi OCCRP

0

Rilis OCCRP Tahun 2024, Foto: Dok/Inilah.com

kupas Bengkulu – Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP), lembaga independen yang dikenal dengan jurnalisme investigasi mendalam baru-baru ini merilis daftar tokoh dunia yang terlibat dalam kejahatan organisasi dan korupsi.

Dalam daftar tersebut, mantan Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), disebut-sebut sebagai salah satu nominasi dalam kategori “Person of the Year 2024” untuk kejahatan organisasi dan korupsi.

Selain Jokowi, sejumlah nama besar lainnya juga masuk dalam daftar nominasi itu, termasuk Presiden Suriah Bashar al-Assad yang belakangan ini digulingkan. Diluar nama itu, terdapat Presiden Kenya William Ruto, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu, mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, serta pengusaha India Gautam Adani.

Mereka dipilih berdasarkan suara dari pembaca, jurnalis, juri “Person of the Year”, serta pihak lain dalam jaringan global OCCRP.

Dikutip dari laporan OCCRP yang dirilis pada Selasa (31/12), para finalis yang memperoleh suara terbanyak sebagai tokoh dunia paling korupsi di tahun ini adalah: Presiden Kenya William Ruto, Mantan Presiden Indonesia Joko Widodo, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu, Mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina dan Pengusaha India Gautam Adani.

Penerbit OCCRP Drew Sullivan menjelaskan bahwa korupsi adalah elemen kunci dalam upaya pengambilalihan negara dan mendirikan pemerintahan otokratis.

Menurutnya, pemerintahan yang korup sering kali melanggar hak asasi manusia (HAM), memanipulasi pemilu, menjarah sumber daya alam, dan menciptakan ketidakstabilan yang berujung pada konflik berkepanjangan.

“Satu-satunya masa depan mereka adalah keruntuhan yang penuh kekerasan atau revolusi berdarah,” pungkas Drew Sullivan.

Editor: Deni AP

DPRD Kaur Nyatakan Siap Mendorong Perda Masyarakat Adat

0

Musyawarah Daerah ke-III AMAN Daerah Kaur di Komunitas Adat Semende Ulu Nasal, Selasa, 31 Desember 2024, Foto: Dok

kupas Bengkulu – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kaur berkomitmen untuk mendukung penuh pembuatan Peraturan Daerah terkait perlindungan dan pengakuan masyarakat adat di Kaur.

“Kita berkomitmen penuh untuk mendorong agar Perda Masyarakat Adat ini segera terbentuk di Kaur,” kata anggota DPRD Kaur Marlian Effendi usai menghadiri Musyawarah Daerah ke-III Aliansi Masyarakat Adat Nusantara Daerah Kaur yang digelar di Komunitas Adat Semende Ulu Nasal, Selasa, (31/12/2024).

Perda terkait masyarakat adat di Kaur, sebelumnya diinisiasikan oleh AMAN melalui beberapa pertemuan kampung dan diskusi dengan Pemerintah Kabupaten Kaur sejak 2021.

Langkah ini juga sejalan dengan dorongan pembentukan perda Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Adat di Kabuparen Seluma yang telah lebih dulu disahkan pada tahun 2023 melalui Perda Nomor 03 Tahun 2023.

“Perda Masyarakat Adat ini juga penting untuk menjadi payung hukum untuk keberadaan masyarakat adat, khususnya masyarakat yang ada di Kaur,” kata Marlian.

Pada Musda ke-III AMAN yang dihadiri oleh 12 komunitas adat pada Minggu, 29 Desember 2024 itu kembali memilih Agustiawan sebagai Ketua Pengurus Harian Daerah (PHD) AMAN Kaur, serta menunjuk lima Dewan AMAN Daerah Kaur yakni Rapani, Rumaja dan Seliana, ketiganya dari komunitas adat Semende Ulu Nasal, serta Hawalin dan Zer Apriansyah, masing-masing dari komunitas adat Semende Tanjung Beringin dan komunitas adat Marga Sambat Linau.

“Kita semua berharap kepengurusan yang telah terpilih dapat menjalankan roda organisasi lebih baik lagi,” kata Ketua Pengurus Harian Wilayah AMAN Bengkulu Fahmi Arisandi.

Menurut Fahmi, gerakan komunitas adat di Kaur bisa menjadi contoh konkret perjuangan masyarakat adat. Khususnya komunitas adat Semende Ulu Nasal, Muara Dua lewat perjuangan mereka yang telah mempertahankan wilayah adatnya dari penguasaan lahan oleh PT Cipta Bumi Selaras.

“Keberhasilan ini bisa menjadi alasan untuk mempercepat lahirnya perda pengakuan masyarakat adat, serta memperkuat hak dan wilayah adat dengan perda tersebut,” kata Fahmi.

Sementara itu, Agustiawan, Ketua PHD AMAN Kaur menyambut baik dukungan dari DPRD untuk mendorong lahirnya perda masyarakat adat. Ia berharap, hal itu juga bisa menjadi payung untuk inisiasi sekolah adat yang kini sedang dirintis di komunitas adat Semende Ulu Nasal.

“Harapan kami, perda ini bisa memperkuat sekolah adat yang kini sedang dimulai,” kata Agustiawan.

Reporter: Miko Aprianysah

Pria Diduga ODGJ Lakukan Aksi Pembacokan Sadis di MukoMuko, Dua Korban Meninggal Dunia – kupas Bengkulu

BENGKULU – Sebuah tragedi memilukan terjadi di Kabupaten MukoMuko, Provinsi Bengkulu. Seorang pria berinisial SB (50), warga SP 10, Desa Rawa Bangun, Kecamatan XIV Koto, diduga mengalami gangguan kejiwaan (ODGJ) melakukan aksi pembacokan brutal terhadap dua perempuan hingga meninggal dunia.

Kejadian tersebut bermula ketika pelaku yang sehari-hari bekerja sebagai petani, mendatangi rumah korban pertama, Turni (59), di Desa Tanjung Mulya. Saat itu, korban sedang beristirahat di kamar karena sakit.

SB tiba-tiba masuk dan membacok korban secara membabi buta di bagian dada. Anak korban yang menyaksikan peristiwa itu berteriak, sehingga memancing perhatian warga sekitar.

Pelaku yang panik segera melarikan diri menggunakan sepeda motor. Dalam pelariannya, SB sempat mengacungkan golok ke arah warga di sepanjang pinggir irigasi. Meski demikian, aksi ini tidak menyebabkan korban tambahan.

Namun, di jalan desa dekat MTS Rawa Mulya, pelaku kembali beraksi dengan membacok korban kedua, Umi Kholifah (40), yang sedang melintas menggunakan sepeda motor bersama seorang temannya. Umi yang duduk di boncengan jatuh setelah diserang secara sadis.

Warga yang menyaksikan kejadian tersebut langsung melakukan pengejaran dan berhasil menangkap pelaku di kawasan SP 10, Desa Rawa Bangun. Dalam keadaan emosi, warga menghajar SB hingga babak belur sebelum menyerahkannya kepada pihak kepolisian.

Kedua korban pembacokan segera dilarikan ke RSUD MukoMuko untuk mendapatkan perawatan medis. Namun, nyawa keduanya tidak dapat diselamatkan.

“Kedua korban adalah warga desa yang dikenal baik. Kami sangat terpukul atas kejadian ini, dan berharap pelaku diproses sesuai hukum yang berlaku,” ujar Kepala Desa Tanjung Mulya, Wardoyo.

Hingga kini, lokasi kejadian sudah dipasangi garis polisi untuk penyelidikan lanjutan. Kasus ini menjadi perhatian masyarakat setempat yang mengharapkan keadilan bagi para korban.

Kapolsek Karang Tinggi Salurkan Bantuan untuk Warga Kurang Mampu

0

Kapolsek Karang Tinggi, Iptu M. Lubis saat membagikan bantuan kepada salah seorang warga, Foto: Dok

kupas Bengkulu – Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Karang Tinggi, Kabupaten Bengkulu Tengah, Iptu M. Lubis, bersama Kanit Reskrim Aiptu Sugiono dan Kanit Provos Aipda Erwin, melaksanakan kegiatan “Program Bhakti Sosial” di Kantor Desa Penanding, Senin (30/12/2024) siang.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program rutin yang disalurkan setiap triwulan, bertujuan untuk membantu masyarakat kurang mampu. Dalam kegiatan tersebut, bantuan berupa paket sembako diberikan kepada warga yang membutuhkan.

Program Bhakti Sosial ini juga merupakan bagian dari inisiatif Kapolres Bengkulu Tengah untuk mempererat kemitraan antara polisi dan masyarakat. Selain membantu meringankan beban ekonomi warga, kegiatan ini juga dirancang untuk mencari solusi bersama atas berbagai tantangan yang dihadapi oleh masyarakat setempat.

“Kegiatan ini tidak hanya bentuk kepedulian sosial, tetapi juga upaya kami untuk memperkuat hubungan baik antara polisi dan masyarakat. Harapannya, dengan kemitraan yang kuat, kita bisa bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah ini,” ungkap Iptu M. Lubis dalam sambutannya.

Program ini juga bertujuan untuk memperkuat silaturahmi serta menciptakan rasa aman dan nyaman di lingkungan sekitar. Dengan adanya dukungan dari pihak kepolisian, kata dia, masyarakat dapat merasa lebih diperhatikan dan dilibatkan dalam menjaga stabilitas sosial.

“Melalui program-program seperti ini, Polres Bengkulu Tengah berharap dapat terus membangun hubungan yang harmonis dengan masyarakat, sekaligus memastikan terwujudnya lingkungan yang aman, tertib, dan sejahtera,” pungkasnya.

Reporter: Iman Sp Noya