kupas Bengkulu – Pemerintah Provinsi Bengkulu menggelar rapat persiapan menyambut kedatangan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, yang dijadwalkan dalam waktu dekat, Rabu (4/12/2025). 

Rapat tersebut dihadiri oleh Plt Gubernur Bengkulu Rosjonsyah, sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dan pejabat terkait lainnya.

Plt Gubernur Rosjonsyah menjelaskan, kunjungan Mendagri bertujuan untuk membahas sejumlah isu penting terkait administrasi pemerintahan di Provinsi Bengkulu. 

“Kedatangan beliau menjadi momen penting bagi kami untuk menyampaikan berbagai capaian pembangunan dan administrasi pemerintahan, serta berdiskusi mengenai program prioritas ke depan,” ujar Rosjonsyah.

Berbagai persiapan teknis menjadi fokus utama dalam rapat ini, termasuk pengamanan, protokol, hingga agenda pertemuan yang akan dihadiri oleh Mendagri. 

Rosjonsyah meminta seluruh OPD untuk berkoordinasi secara maksimal demi memastikan kunjungan Mendagri berjalan lancar. 

“Saya minta semua pihak terlibat aktif, karena ini menjadi kesempatan penting untuk menunjukkan kesiapan dan kinerja pemerintah daerah,” tambahnya.

Selain membahas administrasi pemerintahan, kunjungan Mendagri ini juga akan menjadi ajang evaluasi dan pemberian arahan langsung terkait program-program strategis di tingkat daerah. 

Pemprov Bengkulu berharap arahan dari Mendagri dapat menjadi pedoman untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dan tata kelola pemerintahan.

Plt Gubernur menegaskan bahwa persiapan harus rampung dalam waktu yang singkat. Ia juga mengapresiasi kerja sama seluruh pihak yang terlibat dalam proses persiapan ini. 

“Kita ingin menunjukkan bahwa Bengkulu mampu menjadi tuan rumah yang baik dan dapat menjaga kehormatan daerah dalam setiap kesempatan,” tutup Rosjonsyah.

Editor: Irfan Arief

Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Mukomuko, Foto: Dok

kupas Bengkulu – Sebanyak 148 desa yang tersebar di Kabupaten Mukomuko, hanya 53 desa yang berstatus desa wisata. Jumlah ini masih sama seperti tahun sebelumnya, tanpa ada penambahan dari desa lain.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Mukomuko, Novria Eka Putra, melalui Sekretaris Dinas, Juni Erwani.

“Tahun ini tidak ada penambahan desa wisata. Terakhir kali penambahan dilakukan pada tahun 2022, dengan Desa Agung Jaya di Kecamatan Air Manjunto dan Desa Padang Gading di Kecamatan Sungai Rumbai sebagai tambahan terbaru,” ujar Juni Erwani.

Menurut Juni, penambahan desa wisata membutuhkan sejumlah tahapan yang cukup panjang. Desa harus menyampaikan data potensi objek wisata di wilayahnya, yang kemudian akan ditinjau, didata, dan melalui proses evaluasi hingga akhirnya ditetapkan sebagai desa wisata.

“Disparpora Mukomuko berharap agar desa wisata yang ada saat ini dapat berkembang dan menjadi tujuan wisata unggulan, baik untuk wisatawan domestik maupun luar daerah. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) maupun Pendapatan Asli Desa (PADes),” ujarnya.

Dari hasil pantauan di lapangan, beberapa desa wisata sudah menunjukkan peningkatan kunjungan oleh masyarakat yang ingin berwisata. Puluhan desa wisata di Mukomuko memiliki beragam potensi, termasuk wisata alam, wisata budaya, dan wisata buatan.

“Kami terus melakukan pemantauan dan pembinaan agar desa wisata ini berkembang dan maju. Harapannya, desa wisata dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat,” kata Juni Erwani.

Ia menambahkan pihaknya juga menegaskan komitmennya untuk memberikan pendampingan kepada desa wisata yang ada saat ini. Dengan strategi yang tepat, desa wisata di Kabupaten Mukomuko diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap sektor pariwisata dan perekonomian daerah. (Adv/Wanti)

Salah satu desa wisata yang dikembangkan oleh masyarakat Mukomuko, Foto: Dok

kupas Bengkulu – Sebanyak 53 desa wisata yang tercatat oleh Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Mukomuko, 48 desa wisata diantaranya dilaporkan mati suri. Wisata yang meliputi kategori wisata buatan, bahari, hingga wisata sungai tersebut sebelumnya telah mengantongi surat keputusan (SK) Bupati Mukomuko, namun pengelolaannya kini terhenti.

“Kami baru saja rampung melakukan monitoring tahun 2024 terhadap 53 desa wisata. Sayangnya, hanya menyisakan 5 desa yang masih aktif,” ungkap Kepala Disparpora Mukomuko, Novria Eka Putra, melalui Kepala Bidang Pariwisata, Yulia Reni.

Adapun lima desa wisata yang masih aktif tersebut adalah Desa Wisata Pulau Baru, Desa Arga Jaya, Desa Teluk Bakung, Desa Maju Makmur, dan Desa Agung Jaya. Sementara itu, 48 desa lainnya mengalami mati suri bahkan tidak dikelola sama sekali.

Yulia Reni menambahkan, pihaknya belum mengetahui secara pasti penyebab utama dari kondisi ini. Namun, jika desa wisata tidak dikelola dengan baik, maka sudah pasti akan berdampak negatif pada potensi pendapatan asli desa (PADes). Desa juga akan kehilangan pemasukan dari berbagai retribusi, seperti karcis masuk, parkir, hingga kontribusi dari pedagang yang berjualan di lokasi wisata.

“Dengan mati surinya lokasi wisata, artinya tidak ada lagi pengunjung. Akibatnya, desa tidak mendapatkan pendapatan dari retribusi. Ini jelas merugikan pemerintah desa (pemdes),” tambah Yulia Reni.

Mengaktifkan kembali desa wisata yang mati suri bukanlah hal yang mudah. Menurut Yulia, butuh ketekunan, keuletan, dan kemauan untuk belajar serta membangun jaringan dengan berbagai pihak. Disparpora Mukomuko berharap agar para pengelola desa wisata dapat lebih proaktif dan berinovasi untuk menghidupkan kembali potensi pariwisata di desa mereka.

“Kami mendorong pemdes dan Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) untuk bekerja sama dengan berbagai pihak, baik pemerintah, swasta, maupun komunitas, guna membangkitkan kembali desa wisata,” tutupnya.

Dengan optimalisasi pengelolaan dan kolaborasi berbagai pihak, diharapkan potensi wisata yang dimiliki oleh Kabupaten Mukomuko dapat kembali memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat setempat.

Disparpora Mukomuko berharap, dengan adanya potensi desa wisata baru serta upaya revitalisasi desa wisata yang mati suri, sektor pariwisata di Mukomuko dapat kembali menggeliat.

“Kami mendorong pemdes dan Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) untuk lebih proaktif dan berinovasi. Kami juga siap memfasilitasi pengembangan desa wisata dengan kolaborasi bersama pihak swasta maupun pemerintah,” tutup Yulia.

Dengan pengelolaan yang terorganisir dan dukungan berbagai pihak, desa wisata di Kabupaten Mukomuko diharapkan dapat kembali menjadi penggerak perekonomian lokal dan daya tarik wisatawan. (Adv/Wanti)

Rapat Pleno Terbuka KPU Lebong, Foto: Dok

kupas Bengkulu – Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Lebong resmi mengumumkan hasil rekapitulasi Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Lebong dalam rapat pleno terbuka yang digelar di Kantor KPUD Lebong pada Selasa (03/12/2024).

Berdasarkan hasil rekapitulasi suara, pasangan calon nomor urut 02, Azhari – Bambang, unggul dari rival politiknya dengan perolehan 35.973 suara dari total suara sah. Sementara itu, pasangan calon nomor urut 01, Kopli – Royana, memperoleh 34.631 suara. Dengan demikian, pasangan Azhari – Bambang dinyatakan sebagai pemenang Pilkada Kabupaten Lebong.

Ketua KPUD Lebong, Yoki Setiawan, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang berkontribusi menyukseskan penyelenggaraan Pilkada.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Kabupaten Lebong atas partisipasi aktifnya sehingga Pilkada berjalan dengan demokratis, aman, dan kondusif,” kata Yoki dalam sambutannya.

Pengumuman hasil ini menandai berakhirnya tahapan Pilkada yang berlangsung lancar dan damai. Dalam kesempatan tersebut, Yoki juga mengapresiasi kinerja aparat keamanan, penyelenggara pemilu, dan elemen masyarakat yang telah mendukung suksesnya pesta demokrasi di Kabupaten Lebong.

“Dengan terpilihnya pasangan baru ini, masyarakat Lebong menaruh harapan besar agar program-program pembangunan yang dijanjikan selama masa kampanye dapat segera diwujudkan,” pungkasnya.

Hasil rekapitulasi ini sekaligus menutup rangkaian tahapan Pilkada 2024 di Kabupaten Lebong, yang diwarnai semangat demokrasi dan partisipasi masyarakat yang tinggi.

Reporter: Maya Fitria

Penyaluran BLT di Desa Lokasari, Kecamatan Lebong Utara, Kabupaten Lebong, Foto: Dok

kupas Bengkulu – Pemerintah Desa Lokasari, Kecamatan Lebong Utara kembali menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa kepada warga yang memenuhi kriteria.

Bantuan ini sebagai bagian dari upaya mendukung pemulihan ekonomi masyarakat akibat dampak pandemi. Pembagian BLT kali ini di bagikan empat bulan , yakni periode Agustus-November 2024, Rabu, (04/12/2024).

Menurut Kepala Desa Lokasari Yudi Robinson, bantuan ini diberikan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) sebanyak 30 KPM, yang telah terdata sebelumnya melalui musyawarah desa.

“Total jumlah penerima BLT mencapai (jumlah penerima) keluarga dengan nominal bantuan sebesar Rp 300.000 per bulan per keluarga, sehingga setiap keluarga menerima total Rp 1.200.000 untuk empat bulan,” kata Kades Yudi Robinson.

 Ia berharap bantuan tersebut dapat dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan pokok dan mendasar. Selain itu, dirinya juga memastikan penyaluran bantuan itu dilakukan secara transparan sesuai kategori yang ditetapkan dalam musdes beberapa waktu lalu.

“Kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban ekonomi masyarakat, terutama di tengah situasi yang masih sulit. Kami juga memastikan penyaluran dilakukan secara transparan dan tepat sasaran,” ujar Kades.

Reporter: Maya Fitria