Kamis, April 25, 2024

Tiga Tips Agar Menulis Jadi Mudah dan Menyenangkan

Peserta Workshop Tulis Nusantara
Peserta Workshop Tulis Nusantara

kupasbengkulu.com – Menulis itu mudah, menulis itu menyenangkan”, begitu ungkapan seorang penulis skenario film Trans TV, Haqi Ahmad, saat mengisi acara Workshop dengan tema ‘Tulis Nusantara’ di kampus IAIN Bengkulu (11/6/2014).

Ada tiga tips menulis yang disampaikan oleh Haqi :

Pertama, tulislah apa yang kamu suka. Artinya, pilihlah tema dan jenis tulisan apa yang kamu suka. Karena dengan kita menyukai apa yang kita tulis, kegiatan menulis pun menjadi lebih lancar dan menyenangkan.

Kedua, tulislah apa yang kamu tahu. Artinya, tulislah hal yang benar-benar kamu ketahui dan kamu kuasai materinya. Karena penulisan dalam bentuk apa pun harus sesuai dengan fakta, bahkan untuk tulisan fiksi sekalipun. Karena di dalam fiksi terdapat unsur setting berupa tempat yang harus disesuaikan dengan keadaan yang sebenarnya.

Ketiga, tulislah apa yang membuat kamu gelisah. Artinya, tulislah sesuatu yang memang membuat kamu bisa merasakan sensasi imajinatif. Dengan bisa merasakan apa yang kamu tulis, kamu akan dapat lebih care terhadap tulisan kamu. Intinya di sini kamu harus jujur dengan perasaan sendiri. Tulislah apa yang kamu rasakan dan lepaskanlah ekspresi perasaan itu, sehingga kamu merasa lega.

“Ada 3 hal yang harus diperhatikan seorang penulis, harus berani gagal, harus berani sukses, dan harus menjadi pemerhati,” lanjut Haqi.

Banyak hal atau problema dialami penulis saat ingin mempublikasikan tulisannya. Dalam beberapa kasus sering terjadi penolakan oleh penerbit karena tulisan dianggap kurang menarik, atau ditolak oleh produser karena tulisan dianggap kurang matang. Berbagai problema seperti itu hendaknya bisa dihadapi oleh penulis dengan sikap berbesar hati. Tetaplah berkarya dan memperjuangkan karir sebagai penulis.

Di sisi lain, problema dialami seorang penulis saat berhasil memplubikasikan tulisannya. Banyak penulis yang puas dengan satu karya saja. Mereka terlena dengan kesuksesannya dan kemudian berhenti berkarya. Seharusnya ini tidak boleh terjadi, karena kesuksesan harus dipertanggung jawabkan. Jadi, teruslah membuat karya-karya baru walaupun sudah pernah berhasil atau sukses.

Penulis juga harus menjadi seorang pemerhati. Artinya, penulis itu melibatkan seluruh panca indera. Dengan memperhatikan segala sesuatu akan membuat panca indera menjadi semakin tajam. Perhatikanlah apa yang ada disekitar kita, karena cerita itu sesungguhnya ada di sekitar kita. Sesederhana itu.

“Ini adalah acara workshop menulis yang diselenggarakan di 12 kota di seluruh Indonesia, diselenggarakan oleh komunitas penulis bernama Tulis Nusantara, bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata Pusat,” Ujar Ifansyah, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Intitut Agama Islam Negeri Bengkulu. (cr2)

Related

Gubernur Rohidin Mersyah Dukung Pengembangan UINFAS Bengkulu

Kupas News, Bengkulu – Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah terima...

PKBM se-Kota Bengkulu Ikuti Bimtek Peningkatan Kompetensi Pengelolaan Keuangan

Kupas News, Kota Bengkulu - Sebanyak 76 peserta dari...

Hadiri Peresmian SALUT, Wabup Wasri Ingin UT Jadi Akses Kemajuan Daerah

Kupas News, Mukomuko – Wakil Bupati Mukomuko Wasri, hadiri...

Sosialisasi Literasi Digital Menangkal Hoax dan Disinformasi

Kupas News, Kota Bengkulu – Bidang Humas Polda Bengkulu...

39 Kwarda Ikuti Peran Saka 2022, Sekdaprov Ingatkan Jaga Nama Baik Bengkulu

Kupas News, Kota Bengkulu - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi...