kupasbengkulu.com – Masih ingat “toilet terpanjang” di Kota Curup? Ternyata perkara “toilet terpanjang” ini tidak berbanding lurus dengan titel Rejang Lebong sebagai kabupaten sehat dan juga keberhasilan kabupaten ini meraih 5 piala adipura berturut-turut yang total sudah 8 kali direngkuh.
Karena, penilaian terhadap aliran sungai dan air berpengaruh sangat besar terhadap penilaian kabupaten sehat dan adipura ini.
Dikonfirmasi, Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan Pertamanan (BLHKP) setempat membenarkan bahwa selain buang air di aliran sungai, ditambah lagi dengan kebiasaan buang sampah kesungai memberi dampak yang signifikan pada penilaian adipura dan kabupaten sehat.
Padahal, kabupaten ini sedang dilanda euforia yang begitu besar dengan dua titel bergengsi ini. Buktinya, pemugaran tiga titik monumen di Rejang Lebong didedikasikan sebagai keberhasilan Rejang Lebong meraih dua titel ini.
Kepala BLHKP setempat, Lensiana melalui Kabid Kebersihan, Herman mengungkapkan saat ini BLHKP sedang menggalakkan pembangunan tempat sampah didekat pemukiman warga. Terutama, didaerah yang dekat dengan sungai.
Tujuannya adalah agar masyarakat tidak lagi buang sampah sembarangan. Selain itu, dengan berkoordinasi dengan SKPD terkait juga sedang mengusahakan adanya akses Mandi Cuci Kakus (MCK) didekat aliran sungai agar aliran sungai tidak lagi digunakan sebagai “toilet”.
“Karena kita masih berencana untuk mempertahankan peraihan Adipura berturut-turut pada periode mendatang, ditambah lagi dengan mempertahankan titel sebagai kabupaten sehat,”pungkasnya. (vai)