
kupasbengkulu.com – Kemajuan zaman telah banyak mengubah pandangan tentang seorang wanita. Dimana sejak dulu wanita dianggap kaum lemah yang tidak sama dengan hak seorang laki-laki. Dan wanita hanya berhak mengurus rumah tangga dan selalu berada dirumah. Sedangkan untuk seorang laki-laki berada diposisi terbalik yakni punya tanggungjawab besar terhadap keluarga dan selalu berada diluar rumah.
Tapi dengan perkembangan zaman ke zaman dan dengan emansipasi menyebabkan wanita mempunyai hak yang sama dengan laki-laki.
Hal inilah yang dirasakan oleh Wakil Bupati Kaur Hj.Yulis Suti Sutri yang saat ini menjabat sebagai wakil bupati.
Suti sapaan akrabnya menempuh bangku pendidikan di Bintuhan Kabupaten Kaur Sekolah Dasar (SD) di SDN 01 Kaur Selatan dan SMP Negeri 01 Kaur Selatan.
Sedangkan SMA ia meneruskan di pendidikan kesehatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dulu SPK pada tahun 1980 di Rumah Sakit Sumber Waras Jakarta.
Kemudian setelah tamat SPK ia disunting oleh seorang pria tambatan hatinya yang masih merupakan satu daerah dengan dirinya yaitu Bintuhan Kabupaten Kaur seorang Pegawai Dinas PU DKI Jakarta Gunawan Santri (Alm).
Sejak itu ia dengan suami tinggal dan menetap di Jakarta. Saat itu kegiatan yang ia lakukan hanya sebagai ibu rumah tangga. Dan kemudian ia mempunyai tiga orang anak, setelah ketiga anaknya sudah sekolah, ia sering mengikuti kegiatan seperti majelis taklim, PKK, Darma wanita dan kegiatan dibidang keperempuanan lainnya.
Sebelum meninggal sang suami berniat kembali ke daerah asalnya dengan mengajak serta keluarganya untuk mencalonkan diri sebagai pemimpin didaerahnya dan demi untuk memajukan dan membangun Kabupaten Kaur.
Tapi nasib berpihak lain, sebelum ia sempat menjalankan niatnya sang suami telah lebih dulu menghadap yang Maha Kuasa pada 25 Mei 2009 lalu.
Dengan keadaan itulah akhirnya Suti merasa mempunyai kewajiban untuk meneruskan perjuangan mulia sang suami dengan mencalonkan diri sebagai Wakil Bupati mendapingi Hermen Malik Bupati Kaur saat ini.
“Sejak saat itu saya berkewajiban meneruskan perjuangan suami saya dengan mencalonkan diri sebagai wakil Bupati Kaur. Dan Alhamdulillah saya diberi kepercayaan oleh masyarakat Kaur menduduki jabatan sebagai wakil bupati hingga saat ini,” tuturnya dengan senyumnya yang khas.
Wanita kelahiran Bintuhan, 24-07-1962 ini juga mengatakan kalau ia sangat bangga dengan perempuan yang telah berani masuk keranah politik saat ini sedang berjuang untuk menjadi pemimpin yang merupakan perwakilan dari kaum perempuan.
“Disini perempuan dan laki-laki mempunyai tempat masing-masing dalam kehidupan bermasyarakat tanpa mengurangi hak-hak yang sama antara keduanya. Karena laki-laki dan perempuan mempunyai fikiran dan kecerdasan yang sama,” ujarnya.
Meskipun menjadi orang tua tunggal dari ketiga anaknya ia tetap focus dan bisa menjalankan tugas sebagai wakil bupati dengan baik. (mty)