Sabtu, April 27, 2024

Dirjen Bimas Islam Minta Salat Berhadiah Dihentikan

Direktur Jenderal Bimbingan Islam, Kementerian Agama, Prof Abdul Djamil.
Direktur Jenderal Bimbingan Islam, Kementerian Agama, Prof Abdul Djamil. (Foto : Istimewa)

kupasbengkulu.com — Kebijakan Walikota Bengkulu memberikan hadiah mobil bagi umat Islam yang ikut Salat Zuhur berjamaah, tak perlu dilanjutkan. Karena kebijakan itu dianggap menyesatkan tujuan umat Islam melaksanakan salat.

Direktur Jenderal Bimbingan Islam, Kementerian Agama, Prof Abdul Djamil menyayangkan Walikota Bengkulu yang menerbitkan aturan tersebut. Padahal perintah salat sudahlah tegas disampaikan dalam Al-Quran.

“Ganjaran bagi yang melaksanakan salat itu sudah ada. Hukuman bagi yang meninggalkan salat juga sudah tegas. Jadi tidak perlu ditambah dengan hadiah-hadiah,” ujar Abdul Djamil saat ditemui di kantor Kementerian Agama, Jakarta, (13/2).

Mantan Rektor UIN Walisongo mengatakan pemberian hadiah yang dijanjikan Walikota Bengkulu untuk salat berjamaah bisa menjadi salah tafsir. Iming-iming hadiah itu pun bisa menyesatkan jamaah Salat Zuhur.

Dengan begitu, lanjut Djamil, menghidupkan salat jamaah yang diharapkan dalam kebijakan itu pun tidak tercapai. Justru menumbuhkan semangat materialistis dari masyarakat Kota Bengkulu, terutama dalam kaitan melaksanakan salat.

“Sudah tegas dalam Al-Quran itu segala sesuatu diukur dalam niatnya. Memberkan hadiah itu bisa menjadi sarana pembelokan niat jamaah. Dan itu tidaklah mendidik,” terangnya.

Abdul Djamil meminta kebijakan tersebut dihentikan saja. Walikota Bengkulu bisa mencari pola lain untuk tujuan menghidupkan salat berjamaah. Misalkan mengembangkan dakwah yang lebih masif bagi umat Islam.

Ketua Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTM NU) KH Abdul Manan A Ghani pun memprotes kebijakan tersebut. Mengajak salat berjamaah dengan iming-iming hadiah mobil sangatlah menyesatkan.

Tak sepatunya, sambung dia, Pemerintah Daerah menghadirkan kebijakan yang seperti itu. Perintah salat sudah tegas aturannya. Sanksi bagi umat Islam yang meninggalkan pun sudah ada. Tidak perlu menambahkan dengan iming-iming apapun.

“Ganjaran pahala berlipat bagi yang salat jamaah itu lebih berharga dari iming-iming hadiah. Itu jelas kebijakan yang tak patut dicontoh. Hentikan saja,” pintanya.

Lebih lanjut ulama NU itu mengatakan banyak kebijakan yang bisa dilahirkan bermanfaat bagi mengajak umat Islam salat berjamaah. Tidak perlu melalui iming-iming hadiah.

Seperti diketahui Walikota Bengkulu, Helmi Hasan menjanjikan hadiah umrah dan mobil Inova bagi jamaah yang ikut Salat Zuhur berjamaah. Bagi peserta yang ikut pun harus mengisi biodata pada formulir yang disediakan panitia. Sungguh memilukan kebijakan Walikota Bengkulu ini. (**)

Sumber : Website Kemenag RI

Related

Lawan Serius Petahana, Teddy Rahman Lengkapi Persyaratan Balon Bupati Seluma

Lawan Serius Petahana, Teddy Rahman Lengkapi Persyaratan Balon Bupati...

Indeks Demokrasi Indonesia di Bengkulu Tahun 2022 pada Angka 73,23

Indeks Demokrasi Indonesia di Bengkulu Tahun 2022 pada Angka...

Kunjungan Kapolres Mukomuko ke Polsek Penarik Pastikan Situasi Kamtibmas

Kunjungan Kapolres Mukomuko ke Polsek Penarik Pastikan Situasi Kamtibmas ...

Jaksa Usut Keterlibatan TAPD di Kasus Dugaan Penyelewengan Dana Stunting

Jaksa Usut Keterlibatan TAPD di Kasus Dugaan Penyelewengan Dana...

View Tower Lapangan Merdeka Bakal Dirobohkan

View Tower Lapangan Merdeka Bakal Dirobohkan ...