kupasbengkulu.com – Kasus dugaan penyalahgunaan uang kas, pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Bengkulu, tahun anggaran 2009 hingga 2012, menyeret Direktur Utama (Dirut) PDAM, Ichsan Ramli, ke jeruji besi atau ‘Hotel Prodeo’.
Pasalnya, dari tim penyidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bengkulu, Jumat (15/8/2014), Ichsan ditetapkan menjadi Tersangka (Tsk). Hal tersebut setelah dilakukan pemeriksaan selama 8 jam, yang dimulai sekitar pukul 09.01 WIB hingga pukul 17.31 WIB.
Tidak hanya mantan Dirut PDAM. Namun, kasus dugaan tersebut juga melibatkan, Kabag. Keuangan PDAM Betti Ainun Sari dan Staf Keuangan Okta Nursiyanti, yang pada akhirnya ikut terseret menjadi tsk. Keduanya juga langsung dijebloskan ke sel tahanan Lapas Malabero Kelas IIA Kota Bengkulu.
Ketiganya diduga telah merugikan keuangan negara sekitar Rp 5,7 Miliar.
Dari tim penyidik Kejati sendiri, masih menyelidiki dugaan keterlibatan Direktur Cv. Raja Persada Bengkulu, Jimi Bastari. Namun, dari penyidik Kejati juga telah melayangkan surat panggilan dua kali.
Sayangnya, surat pemanggilan tersebut, yang bersangkutan mangkir. Dari penyidik pun bakal melayangkan surat pemanggilan ketiga. Jika pemanggilan ketiga yang bersangkutan tidak hadir, maka Jimi ditetapkan menjadi Daftar Pencarian Orang (DPO).
Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Bengkulu, Syahril Yahya mengatakan, dari kejati telah menetapkan 3 tersangka. Satu diantaranya, Dirut PDAM. Sementara, 2 lainnya selaku Kabag Keuangan dan Staf Keuangan.
”Ada empat orang tersangka, tiga kita langsung kita tahan. sedangkan satu yang mangkir akan terus kita lakukan pemanggilan,” pungkasSyahril.(yee)