Bengkulu, kupasbengkulu.com – Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) juga berdampak pada kenaikan tarif sejumlah angkutan umum di Kota Bengkulu. Diungkapkan Kabid Perhubungan Darat Dishubkominfo Provinsi Bengkulu, Anwar Afrianto, sejauh ini belum ada keputusan dari pemerintah pusat terkait aturan kenaikan tarif tersebut. Hanya saja, informasi yang beredar, tarif angkutan hanya boleh naik antara 10-15 persen.
“Sejauh ini belum ada keputusan resmi dari pemerintah terkait tarif angkutan. Mekanismenya dari Dirjen Perhubungan Darat akan menyampaikan surat ke Gubernur. Dari Gubernur akan menginformasikan kepada Walikota/ Bupati untuk kemudian menghubungi Organda se Provinsi Bengkulu. Lebih lanjut akan berkoordinasi dengan pengusaha-pengusaha/ operator untuk menyepakati kisaran tarif,” ungkap Anwar, Rabu (19/2014).
Namun, sebelum adanya surat keputusan tersebut, pihaknya mengaku membebaskan kepada setiap operator angkutan untuk menentukan tarif, dengan catatan kenaikan tarif masih dalam batas kewajaran dan tidak menimbulkan gejolak dengan penumpang. Untuk menanggulangi itu, pihaknya juga selalu mempersiapkan 12 unit bis Damri yang beroperasi setiap hari, yang mana Damri ini tidak mengalami kenaikan tarif meskipun harga BBM meningkat.
“Silahkan kalau mau langsung menaikkan harga angkutan karena mereka juga harus memenuhi kebutuhan hidupnya, sepanjang antara operator dengan penumpang tidak ada gejolak. Kami juga selalu siapkan bis Damri, apabila terjadi sesuatu hal, Damri siap dan harga tidak berubah karena mobil rakyat,” katanya. (val)