Kupas News, Pesisir Selatan – Memalukan. Itulah kata menohok yang keluar dari bibir mantan Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni, setelah menanggapi unggahan video salah satu pengunjung yang protes masuk masjid berbayar di masjid Terapung Samudera Ilahi di Pantai Carocok Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel).
Tindakan tersebut dianggap Hendrajoni tidak sepantasnya dilakukan oleh seorang kepala daerah. Pasalnya petugas tiket masuk menyebut pungutan tersebut sudah menjadi perintah dari bupati.
“Sebagai orang Pesisir Selatan, saya merasa malu dengan tindakan bupati yang memerintahkan untuk melakukan pungutan kepada setiap orang yang ingin melaksanakan shalat di Masjid terapung Samudera,” kata Hendrajoni, dikutip Benuanews.com.
Menurutnya, tidak ada alasan bagi bupati untuk mengeluarkan perintah tersebut. Masjid merupakan milik seluruh umat Islam.
“Masjid Raya Sumbar yang begitu megahnya, tidak ada pungutan untuk shalat di sana. Pantai Padang juga ada masjid, akan tetapi tidak ada pungutan sama sekali” sesalnya.
Masjid tersebut dibangun untuk menarik minat para wisatawan yang datang. Karena di Sumatera tidak ada mesjid terapung selain di Pessel.
Kalau orang banyak datang, kata Hendrajoni, ekonomi masyarakat akan tumbuh dan PAD bertambah. Tapi tidak dengan konsep masuk mesjid berbayar. Hal ini dianggapnya sudah salah besar dan memalukan.
Hendrajoni berharap agar Bupati menghentikan pungutan tersebut, lantaran dinilainya akan menjadi preseden buruk bagi Kabupaten Pessel.
“Dengan adanya pungutan ini, akan membuat para wisatawan jadi enggan untuk datang ke Masjid terapung,” demikian Hendrajoni.
Sebelumnya, beredar video percakapan pengunjung yang diunggah pengguna akun facebook bernama Herdy Anto dengan penjaga tiket yang meminta pemungutan biaya karcis Rp5 ribu bagi yang ingin masuk ke area Masjid Terapung Pantai Carocok Painan, Kabupaten Pesisir Selatan.
Editor: Ahmad Pajri