Kaur, kupasbengkulu.com – Mahalnya harga gas elpiji 12 kilogram (Kg) dari Rp 120 ribu menjadi Rp 150 ribu, membuat warga merasa keberatan. Terkait hal tersebut, membuat warga lebih memilih gas berukuran 3 kilogram atau gas melon yang dinilai lebih irit dan hemat. Sebab, harganya terjangkau yakni Rp 23 ribu. Oleh karena itulah gas ini banyak digemari kaum Ibu Rumah Tangga (IRT) khususnya di Kabupaten Kaur.
Salah satu Penjual Gas elpiji 3 kilogram, Tati (29) warga Bintuhan mengatakan, semenjak gas elpiji 12 kg merangkak naik, IRT mulai beralih ke gas 3 kg, hingga saat ini kebutuhan konsumen semakin meningkat dari hari ke hari.
”Sejak gas 12 kg mulai naik, ibu rumah tangga lebih memilih menggunakan gas elpiji 3 kg, yang katanya lebih irit dan terjangkau. Saya juga saat ini menggunakan gas 3 kg, bahkan kami seing kehabisan stock, dan sebelum kiriman dari agen tiba, diwarung saya sudah banyak titipan,” ungkap Tati, Sabtu (24/01/2015).
Tati mengungkapkan, jika penggemar gas elpiji 3 kg ini juga tidak hanya dari kalangan IRT saja. Tetapi juga para penjual makanan dengan menggunakan gerobak keliling, mereka lebih memilih menggunakan gas elpiji 3 kilogram, dengan alasan yang sama yakni ringan dan harganya terjangkau.
”Kalau gas elpiji 3 kg itukan lebih murah dibanding yang 12 kg. Dan jika kita hanya punya duit Rp 50 ribu, kita bisa beli dua tabung gas, sedangkan untuk membeli gas elpiji 12 kg kita harus mengumpulkan duit Rp 150 ribu dulu baru dapat satu tabung,” pungkas Tati.(mty)