Senin, Juni 30, 2025
Beranda blog Halaman 90

Hasil Musdes Wayhawang Tetapkan Sejumlah Rencana Pembangunan di 2025

0

Pemerintah desa Wayhawang saat menggelar Musyawarah Desa, Foto: Dok

kupas Bengkulu – Dalam rangka mematangkan kebutuhan anggaran dan penyusunan rencana kerja dan perubahan anggaran, Pemerintah Desa Wayhawang Kecamatan Maje Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu belum lama ini menggelar Musyawarah Desa Khusus, Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) dan Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) tahun 2025.

Kegiatan yang dihadiri berbagai tokoh dan lintas agama tersebut menyepakati beberapa hal terkait rencana pembangunan di Desa Wayhawang hingga rencana pembangunan di tahun 2025 mendatang.

“Alhamdulillah sudah digelar dan berjalan lancar hasilnya ini nanti akan menjadi prioritas pembangunan kita ditahun 2025 dan sebagai acuan dalam perubahan anggaran 2024,” ujar Kades Wayhawang Ahmad Marzuki.

Dia juga menjelaskan lebih lanjut mengenai rencana pembangunan Desa Wayhawang pada 2025 yakni pembuatan sumur Bor, pembangunan jalan sentral produksi kearah dusun. Hasil rapat juga ada usulan pengadaan mesin tempel nelayan jaring, pelampung dan berbagai kebutuhan nelayan yang lainnya.

“Selain itu, ada juga kecambah bibit sawit beserta polybag 50 biji untuk per bubungan rumah, rambu-rambu jalan dan HT sebanyak 4 buah untuk linmas, pakaian seragam dan laptop untuk BPD, rehab gedung TK, tempat pemesanan anak TK, pengadaan tenda Panggung,” pungkasnya.

Tak hanya itu, untuk tahun 2025 mendatang pihaknya juga akan mengupayakan pengembangan usaha Badan usaha milik Desa (BUMDES) yakni pagar kolam renang di wisata. Beberapa kursi perehaban rumah, gazebo dan beberapa pasilitas lain yang ada di objek wisata.

“Tapi kita akan lihat skala prioritas terlebih dahulu mana yang nanti layak kita dahulukan dan tentunya melihat plapon anggaran,” demikian Kades.

Reporter: Miko Apriyansyah

Plt Gubernur Rosjonsyah Hadiri Pisah Sambut Ketua Pengadilan Tinggi Bengkulu

0

Plt Gubernur Rosjonsyah saat memberikan sambutan di acara pisah sambut Ketua Pengadilan Tinggi Bengkulu di Balai Raya Semarak, Kota Bengkulu, Foto: Dok

kupas Bengkulu – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu menggelar acara pisah sambut dan ramah tamah Ketua Pengadilan Tinggi Bengkulu, dari Humantal Pane, kepada Lilik Mulyadi, di Balai Raya Semarak, Kota Bengkulu, pada Senin malam (7/10/2024).

Dalam sambutannya, Plt. Gubernur Bengkulu, Rosjonsyah, mengucapkan terima kasih kepada Humantal Pane, yang telah mengemban tugas dengan dedikasi dan integritas tinggi sebagai Ketua Pengadilan Tinggi Bengkulu.

“Banyak hal positif yang telah dicapai selama masa kepemimpinan Bapak, yang tentunya akan memberikan dampak jangka panjang bagi kemajuan sistem peradilan di Bengkulu,” jelas Rosjonsyah.

Selain itu, Rosjonsyah juga mengatakan selamat datang dan selamat menjalankan tugas di Bumi Rafflesia. Ia meyakini ketua baru Lilik Mulyadi dapat mengemban tugas dan meningkatkan kinerja Pengadilan Tinggi Bengkulu.

“Atas nama Pemerintah Provinsi Bengkulu, saya mengucapkan selamat datang dan selamat bergabung di Pengadilan Tinggi Bengkulu kepada Bapak Lilik Mulyadi. Kami yakin dengan pengalaman dan kompetensi yang Bapak miliki, akan mampu melanjutkan dan meningkatkan kinerja Pengadilan Tinggi Bengkulu ini,” harap Rosjonsyah.

Di akhir sambutannya, Rosjonsyah berharap Lilik Mulyadi, dapat segera menyesuaikan diri dan meneruskan apa yang telah dirintis oleh Humantal Pane, kepada seluruh jajaran Pengadilan Tinggi Bengkulu.

“Semoga pimpinan yang baru dapat membawa perubahan yang lebih baik bagi lembaga peradilan di daerah kita,” tutup Rosjonsyah.

Editor: Iman Sp Noya

Dua Unit Motor Kakak Beradik di Kota Bengkulu Digasak Pencuri – kupas Bengkulu

BENGKULU – Aksi pencurian sepeda motor (Curanmor) di Kota Bengkulu kembali terjadi. Tidak tanggung-tanggung, kali ini pelaku langsung menggasak dua unit motor milik kakak beradik.

Kejadian pencurian itu terjadi di sebuah kos-kosan yang dihuni korban di jalan Kalimantan, Kelurahan Kampung Kelawi, Kecamatan Sungai Serut, Kota Bengkulu, Senin (07/10/24) sekira pukul 04;00 WIB.

Dijelaskan korban, Kasih Fernanda Zoen seorang mahasiswa, saat itu dirinya bersama adiknya sedang berada di kosan. Sekira pukul 02:00 WIB mereka tertidur, sementara dua unit motor itu diparkirkannya di depan kosan.

Saat terbangun jam 03:30 WIB, korban masih melihat dua unit motor tersebut terparkir di depan kosannya. Kemudian korban tidur lagi. Setelah terbangun lagi jam 05:30 WIB, korban sudah tidak melihat motor miliknya tersebut.

“Waktu itu saya terbangun masih melihat motor kami terparkir di depan. Nah ketika bangun lagi pagi, motor sudah hilang,” jelas Kasih Fernanda, Selasa (08/10/24).

Mengetahui kejadian pencurian tersebut, korban langsung melaporkan ke Polresta Bengkulu untuk diminta ditindaklanjuti. Sementara akibat kejadian itu, korban mengalami kerugian senilai Rp. 53 juta rupiah lebih.

“Sudah kami lapor langsung ke Polresta Bengkulu. Kami harap pelaku dapat segera ditangkap,” harap korban.

Benny Suharto: Sampah Bukan Sampah, Warga Kota Bengkulu Tidak Perlu Iuran

0

Calon Wali Kota Bengkulu, Benny Suharto saat meninjau TPA Air Sebakul Kota Bengkulu, Foto: Dok

kupas Bengkulu – “Sampah Bukan Sampah”. Narasi itu nampak nyeleneh sekaligus mustahil namun berbeda ketika diucapkan Calon Wali Kota Bengkulu, Benny Suharto. Sampah dihadapan Benny bukan sesuatu yang menakutkan karena beban pengeluaran, tidak identik dengan masalah klasik warga perkotaan, bukan ancaman melainkan peluang. Sampah dalam pandangan Benny memang sebuah keniscayaan namun kemampuan beradaptasi dan berinovasi yang akan menentukan. Apakah sampah tetap menjadi sampah (masalah) atau sebaliknya menjadi potensi ekonomi.

Benny mengawali idenya dengan rencana penguatan dan revisi regulasi yang mengatur tentang manajemen tata kelolah sampah. Payung hukum menurut Benny dibutuhkan sebagai pijakan pemerintah dalam membuat kebijakan namun yang dimaksud adalah payung hukum yang pro-pelayanan dan pro-bisnis untuk kesejahteraan masyarakat. Bukan payung hukum yang justru mengingkat inovasi, terlebih lagi membebani masyarakat. 

“Ketika kita berbicara dalam kapasistas pemerintahan maka core-nya adalah regulasi. Kita lihat dulu regulasi yan kita punya seperti apa, apakah cukup akomodatif untuk melakukan terobosan-terbosan atau regulasinya kaku sehingga menjebak kita sendiri. Saya melihat penanganan sampah kita saat ini masih sangat konvensional, miskin inovasi akibatnya masalah sampah kita jadi sorotan. Tentu hulu dari masalah ini adalah soal kebijakan dan muaranya lagi adalah regulasi” kata Benny

Kedua kata Benny, perlu dilakukan validasi data sehingga tidak meraba-raba dalam membuat kebijakan. Data Base dalam mengkonstruksi sebuah kebijakan publik adalah kebutuhan wajib agar masalah dan solusi bisa dipadukan. Data bukan hanya dibutuhkan untuk menangani sampah itu sendiri namun untuk kebijakan multisektoral. Misalnya infrastruktur tata kota yang harus ramah dengan penanganan sampah dan sektor lain seperti manajemen UMKM, manajemen sektor publik, transportasi dan lain-lain.

“Saya dapat data katanya sampah kita itu 400 ton per hari tapi jujur saja saya kurang yakin. Saya mala terkejut mendengar data ini. Saya pernah naya teman di Banyumas sampah mereka cuma 600 ton per hari dengan jumlah penduduk 1,8 juta sedangkan penduduk kita cuma 394 ribu lebih. Saya belum bisa memastikan apakah data itu benar tapi perlu dikaji ulang dengan cara melakukan validasi agar matching antara masalah dan solusi yang ditawarkan” kata Benny.

Kabupaten Banyumas sambung Benny patut menjadi rujukan karena menjadi kabupaten dengan predikat penanganan sampah terbaik se-Asia Tenggara. Role model penanganan sampah di Banyumas diawali dengan masalah sampah yang tidak terkendali. Kemudian muncul insiatif melalui Program Banyuwangi Hijau (BWH) untuk pengelolaan sampah berkelanjutan. Program ini kemudian didukung kesadaran masyarakat sehingga Pemda Banyumas mampu menjadi kiblat penanganan sampah. 

“Saya sudah mengobrol banyak, mereka (Pemda Banyumas) menggabungkan model pengelolaan sampah perkotaan dalam konsep sampah sirkular dengan penekanan pada solusi daur ulang guna meningkatkan nilai ekonomi sampah. Mereka juga mendorong partisipasi aktif masyarakat dan keterlibatan multi-sektor untuk menyediakan layanan persampahan terintegrasi. Hasilnya mereka mampu menjadi yang terbaik bukan di Indonesia tapi skala Asia Tenggara. Artinya do able, kita bisa seperti mereka, sampah tanpa iuran. Ini soal niat saja” kata Benny. 

Partisapsi Multisektor, untuk Kota Bengkulu Hijau dan Berkelanjutan

Benny Suharto kemudian menawarkan konsep “Kota Bengkulu Hijau Berkelanjutan” dengan empat treatmen utama yakni Manajemen Kelembagaan, Sistem Operasional Persampahan, Komunikasi Perubahan Perilaku, dan Inovasi Pendanaan. Penekanannya pada aspek pengelolah sampah yakni menjadikan sampah sebagai barang yang bernilai ekonomis dengan menerapkan manajemen yang profesional. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) tidak lagi menjadi solusi tunggal dalam mengatasi masalah persampahan.

“Pertama kita ubah dulu sampah ini menjadi barang bernilai ekonomis ketika mainsetnya sudah berubah maka sampah tidak lagi menjadi sampah tapi bisnis. Caranya sampah itu dikelolah dalam 3 kelompok pertama bijih plastik ini bisa dijual langsung. Penampungnya banyak di Jakarta harganya bisa Rp 6.000 per kilo. Sampah seperti ini bisa langsung jadi uang, kita jual ke off taker, saya sudah komunikasi. Kedua kertas, sayur dan daun-daunan diolah menjadi bubur atau tepung. Kemudian dipecah lagi untuk pakan ternak, bikin magot kemudian dibuat lagi jadi pupuk. Ketiga plastik dan kaleng dan bahan lain yang tidak bisa diolah, ini kita cacah menjadi MDF untuk bahan bakar” kata Benny Suharto 

Pada aspek kelembagaan, Benny Suharto akan membangun Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) di setiap kecamatan yang akan akan menjadi pusat pengubah sampah menjadi barang bernilai ekonomis. Selanjutnya dibentuk Kolompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang akan bertugas menjadi sistem operasional persampahan. KSM ini nantinya selain menjadi leader dalam tata kelolah sampah tapi sebagai upaya menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat.   

“Mungkin orang akan bertanya bagaimana dengan nasib pihak-pihak swasta yang selama ini menjadi pengumpul sampah? Saya katakan, tidak perlu khawatir justru konsep ini akan menjadi solusi bersama. Mereka akan menjadi mitra pemerintah dalam bentuk KSM dengan proyeksi sama-sama menghasilkan uang. Kuncinya itu menjadikan sampah sebagai barang bernilai eknomis artinya ini soal pendapatan tidak lagi berbicara masalah, yang akan kita lakukan membangun pendapatan daerah dengan sampah berbasis pelayanan” kata Benny 

Kemudian kata Benny Suharto, yang tidak kala penting adalah membangun kesadaran di tengah masyarakat akan pentingnya lingkungan hijau yang berkelanjutan. Pemerintah bersama KSM, kelompok komunitas dan seluruh stakeholder bertugas membangun kesadaran di tengah masyarakat. Masyarakat dan pemerintah harus dalam prespektif yang sama bahwa menjaga lingkungan adalah ciri masyarakat metropolitan yang modern. Pemerintah juga perlu melakukan inovasi pendanaan agar penanganan sampah tidak lagi menjadi beban APBD melainkan menjadi potensi pendapatan daerah yang menjanjikan. 

“Inti dari skema program yang saya tawarkan adalah bagaimana kita mengubah sampah menjadi baranng yang bernilai ekonomis. Sampah bukan sampah tapi sampah adalah sumber daya ekonomi, sampah adalah uang. Ini bukan hayalan, sudah banyak pemerintah daerah yang menerapkan. Bagaiaman menangani sampah tanpa TPA dan menjadikannya sumber pendapatan. Jika ini kita lakukan dengan manajemen yang baik dan dukungan seluruh pihak maka warga Kota Bengkulu tidak perlu iuran membuang sampah. Saya jamin gratis.” kata Benny Suharto.

Reporter: Irfan Arief

Tak Terhalang Cuaca, TMMD 122 di Seluma Terus Dikebut

0

TMMD 122 Kabupaten Seluma, Minggu, 6 Oktober 2024, Foto: Dok

kupas Bengkulu – Hujan sering turun di lokasi TMMD di Desa Talang Sebaris, Air Periukan, Seluma, Bengkulu.  Cuaca tidak bersahabat itu tidak menyurutkan semangat para prajurit untuk selalu bekerja secara maksimal di pelaksanaan TMMD ke 122 di desa tersebut.

Dansatgas TMMD sekaligus Dandim Kodim 0425 Seluma, Letkol Arh Dedy Hendaryarmoko mengingatkan bahwa kondisi ini dapat menghambat pekerjaan fisik yang dilakukan oleh Satgas TMMD ke-122 Kodim 0425/Seluma. 

“Maksimalkan waktu yang ada, hujan sering turun di siang hari. Semangat dan segera selesaikan bagian tugas pekerjaan masing-masing,” kata Dansatgas kepada para koordinator kegiatan, Minggu, (06/10/2024) lalu.

Ia juga menyampaikan, pekerjaan TMMD ke 122 baiknya melibatkan semua kalangan masyarakat setempat yang nanti pekerjaan TMMD bisa lebih cepat karena dikerjakan secara bergotong royong.

Pada saat musim hujan sering terjadi, pembangunan fisik seperti jalan RTLH dan sumur bor air bersih harus terus berprogres pengerjaannya. Maka memanfaatkan waktu cerah, maksimalkan lah bekerja.

“Libatkan masyarakat lebih banyak lagi di pagi hari, sehingga dapat bekerja dengan gotong royong dan saling membantu untuk menyelesaikan tahap demi tahap pekerjaan sesuai program yang ditentukan, salah satunya ajak pak Hendrik yang rumahnya dekat di areal TMMD,” demikian kata dia.

Reporter: Deni Aliansyah Putra

Plt Sekda Lebong Pimpin Rakor Bersama Pemangku Kebijakan

0

Rakor Pemda Lebong, Senin, 7 Oktober 2024, Foto: Dok

kupas Bengkulu – Plt. Sekda Lebong, Doni Swabuana pimpin rapat koordinasi (Rakor) bersama dengan para pemangku kebijakan Pemda Lebong, Senin, (07/10/3024)

Rakor ini bertujuan untuk menyelaraskan kebijakan berbagai instansi pemerintahan. Dalam rapat ini, para pemangku kebijakan dari berbagai sektor di Kabupaten Lebong diundang untuk berdiskusi dan mengambil keputusan terkait isu-isu penting daerah.

Doni Swabuana dalam sambutannya mengatakan, pemerintah daerah bertanggung jawab dalam memastikan bahwa setiap kebijakan yang diambil dapat terkoordinasi dengan baik dan menguntungkan masyarakat secara luas. 

Melalui agenda rapat ini juga diharapkan mampu memperkuat sinergi antar instansi untuk mencapai tujuan pembangunan daerah yang efektif dan efisien.

Roda pemerintahan kata Doni harus tetap berjalan seperti biasa agar hak-hak masyarakat untuk medapatkan pelayanan tidak terkendala. Roda pemerintah tidak boleh terpengaruh dengan agenda Pilkada meskipun Pilkada sudah di depan mata.

“Tugas kita semua memastikan pelayanan kepada masyarakat berjalan dengan baik. Soal pilihan politik adalah urusan masing-masing yang tidak boleh dicampur dengan profesionalisme kita sebagai ASN,” kata Doni.

Editor: Maya Fitria

Hadiri Pelantikan Ketua DPRD Kota Bengkulu, Plt Gubernur Rosjonsyah Ingatkan Sinergitas

0

Pelantikan Ketua DPRD Kota Bengkulu, Senin, 7 Oktober 2024, Foto: Dok

kupas Bengkulu – Plt. Gubernur Bengkulu Rosjonsyah menghadiri acara pelantikan pimpinan DPRD Kota Bengkulu dan pengambilan sumpah jabatan masa bakti 2024-2029 di Ruang Rapat Ratu Agung DPRD Kota Bengkulu, Senin, (07/10/2024).

Dalam sambutannya, Rosjonsyah mengharapkan agar pimpinan dan anggota DPRD Kota Bengkulu dapat bekerja sama dan bersinergi dengan Pemda Kota Bengkulu. Tujuannya adalah menciptakan gagasan dan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) yang berpihak kepada masyarakat.

“Kedepannya, anggota dewan yang baru dilantik ini harus benar-benar berkolaborasi dengan wali kota dan Forkopimda untuk merumuskan gagasan Raperda yang mengutamakan kepentingan masyarakat,” kata Rosjonsyah.

Ia juga meminta agar seluruh anggota DPRD memiliki komitmen kerja yang baik dan visi yang jelas untuk membawa kemajuan bagi Provinsi Bengkulu.

“Selamat kepada ketua dan wakil yang telah dilantik. Banyak pekerjaan yang menanti. Semoga pemerintah provinsi dan pemerintah kota dapat saling bersinergi, sehingga Provinsi Bengkulu semakin maju,” kata Rosjonsyah.

Ia menambahkan bahwa kedepannya, perlu adanya sinergi yang baik antara eksekutif dan legislatif dalam merumuskan kebijakan untuk masyarakat.

“Perlu adanya sinergi antara pemerintah dan wali kota. Kita tentu berharap wali kota terpilih nanti adalah sosok yang benar-benar kompeten di bidang birokrasi, memiliki pengalaman, dan rekam jejak yang baik agar DPRD dapat bersinergi dengan pemerintah. Kepentingan rakyat harus menjadi yang utama di atas segalanya,” ungkap Rosjonsyah.

Ketua DPRD Kota Bengkulu terpilih, Herimanto, menyampaikan harapannya agar baik legislatif maupun eksekutif dapat mengemban amanah dan memajukan Kota Bengkulu menjadi lebih baik lagi.

“Tidak ada yang istimewa dalam hal ini, sebab semua sudah ditakdirkan oleh Allah. Herimanto menjadi Ketua DPRD bukan karena faktor lain, tetapi karena kehendak Allah. Kami, baik legislatif maupun eksekutif, akan berusaha mengemban amanah dan memajukan Kota Bengkulu menjadi lebih baik,” harap Herimanto.

Editor: Riki Susanto

Titik Temu dari Komunitas Bengkulu Serukan Kemerdekaan Palestina

0

Komunitas Bengkulu gelar aksi solidaritas untuk Rakyat Palestina, Minggu, 6 Oktober 2024, Foto: Dok

kupas Bengkulu – 07 Oktober 2024, tepat satu tahun kejahatan kemanusiaan dan perang dilakukan zionis Israel terhadap rakyat Palestina. Genosida, pembantaian dan tragedi kemanusian lainnya hingga kini belum berhenti. 

Guna menyuarakan dukungan kepada Rakyat Palestina, Komunitas di Bengkulu menggelar kegiatan “Titik Temu” dengan tema “Say It Lounder Spirit For Palestine” di View Tower, Lapangan Merdeka, Kota Bengkulu, Minggu, (06/10/24). 

Kegiatan ini diinisiasi oleh beberapa komunitas yang ada Bengkulu yakni Rekanbaca.id, Baik Berisik Bengkulu, Forrest Bengkulu, PIB, Hive Bengkulu, Ruang Temu, FriendQu, dan KAMMI Daerah Bengkulu.

Salah seorang insiator kegiatan sekaligus panitia, Wahyu Nurina mengungkapkan tujuan diadakannya kegiatan Titik Temu ini untuk menjaga semangat menyuarakan kemanusiaan dan kemerdekaan bagi Palestina.

“Kami mengadakan kegiatan ini dengan harapan agar semangat juang untuk Palestina tak pernah padam terutama di daerah-daerah seperti Bengkulu. Semangat memperjuangkan kemerdekaan Palestina harus terus disebarkan lewat berbagai hal” ujar Ina sapaan akrabnya

Lebih lanjut Ina menyampaikan, permasalahan kemanusiaan yang terjadi di Palestina belum usai. Palestina membutuhkan perubahan besar, untuk itu perlu dibangun kolaborasi dari banyak pihak untuk menarik kembali kontribusi dan kesadaran masyarakat akan nasib rakyat Palestina.

“Kami ingin terus menjadi pembela untuk kemerdekaan Palestina dan terus berkolaborasi untuk mengajak masyarakat terus tunaikan janji kemerdekaan dan amanah konstitusi kita, seperti kutipan “Kita Banyak, Kita akan Menang” dalam buku ON PALESTINE” ungkap Ina.

Kegiatan ini diisi dengan beberapa kegiatan diantaranya bedah buku on palastine, menggambar dan mewarnai, membuat surat cinta untuk palastine, doa’ bersama, dan kegiatan lainnya.

“Dengan adanya kegiatan ini semoga dapat menggugah hati kita untuk terus bersama Palestina sebagai sesama manusia dan sebagai umat Islam tentunya” kata Ina.

Editor: Iman SP Noya

Pemdes Ladang Palembang Gelar Monev Realisasi Dana Desa Tahun Anggaran 2024

0

Monev Dana Desa TA 2024, Desa Ladang Palembang, Kab. Lebong, Senin, 7 Oktober 2024, Foto: Dok

kupas Bengkulu – Pemdes Ladang Palembang, Kecamatan Lebong Utara, Kabupaten Lebong gelar rapat monitoring dan evaluasi (Monev) administrasi dan pembangunan dan ketahanan pangan tahun anggaran 2024.

Bertempat di Balai Desa Ladang Palembang, acara monev dibuka langsung Camat Lebong Utara Ades Sartika yang diwakili Sekcam Ero Bonaparte, Senin, (7/10/24).

Kegiatan turut dihadiri Tim Monitoring dari Kecamatan Lebong Utara diantaranya, Kapolsek Lebong Utara, Sekretaris Camat Lebong Utara, Kasi Ekbang, Tenaga Pendamping Propesional, BPD, Pendamping Desa Kecamatan, Pendamping Desa, Babinsa, Babinkamtibmas. 

Selain itu peserta monitoring diantaranya, kepala desa beserta jajaran perangkat desa dan Tim Pelaksana Kerja (TPK) Desa Ladang Palembang. 

Sekcam Ero Bonaparte mengatakan, monev ini ditujukan untuk melakukan pemeriksaan administrasi dan kegiatan pembangunan fisik serta pengadaan ketahanan pangan yang didanai dari Dana Desa(DD) dan Dana Alokasi Desa(ADD).

“Kegiatan monitoring ini untuk mengetahui perkembangan kinerja penyelenggaraan pemerintahan desa pada aspek perencanaan pelaksanaan kegiatan desa, evaluasi serta pelaporan” ujar Eko dalam sambutannya.

Disampaikan Eko, untuk kegiatan fisik diantaranya rehab perpustakaan dan penyaluran dana pada tahap l telah terealisasi 100 persen. Termasuk bidang ketahanan pangan yakni bantuan 32 ekor kambing dan 5 ekor sapi telah dilaksanakan dengan baik. 

“Tinggal besok (Selasa) pemeriksaan dokumen. Inilah gunanya kegiatan monitoring. Hal ini sangat dibutuhkan oleh pemerintah desa sebagai bahan evaluasi menuju perbaikan-perbaikan kinerja selanjutnya” kata Eko. 

Sementara Kades Ladang Palembang, M. Yusup menyampaikan bahwa monev yang dilakukan ini meliputi pemeriksaan administrasi, fisik, ketahanan pangan pada pelaksanaan realisasi DD & ADD tahap pertama dari APBDesa tahun Anggaran 2024.

“Alhamdulillah monev yang dilakukan sudah berjalan lancar dan tadi sudah dilakukan pemeriksaan baik untuk ketahanan pangan, dan fisik kegiatan kita di tahap l. Adapun monev ini meliputi pemeriksaan realisasi BLT, gaji perangkat, dan pembangunan fisik yang kesemua anggaran tersebut bersumber dari APBDesa kita tahun 2024.” tutup kades.

Reporter: Maya Fitria

Modal dan Pemasaran Jadi Tantangan UMKM Rumahan

0

Usaha Kripik Singkong di Desa Sukasari, Kabupaten Seluma, Foto: Dok

kupas Bengkulu – Di tengah tantangan pasar digital yang semakin ketat, sekelompok ibu rumah tangga di Desa Sukasari, Kecamatan Air Periukan, Kabupaten Seluma, menunjukkan semangat juang yang tak tergoyahkan. 

Para ibu-ibu ini menamakan kelompoknya KWT atau singkatan dari Kelompok Wanita Tani. Mereka (KWT) punya usaha kecil menengah (UMKM) rumahan keripik singkong. 

Meksipun menghadapi berbagai hambatan, mereka berhasil menciptakan peluang pekerjaan yang setidaknya memberikan kontribusi positif bagi ekonomi lokal.

UMKM Rumahan ini secara tidak langsung, telah menggali potensi lokal dengan memanfaatkan keahlian dan sumber daya di lingkungan sekitar untuk berdiri mandiri secara ekonomi.

Ketua Kelompok, Asiah mengatakan kelompok wanita tani atau KWT telah didirikan sejak setahun lalu yang mempunyai anggota enam orang. Awal mulanya para ibu-ibu ini fokus menanam sayuran yang tujuannya untuk berbisnis di sektor hasil pertanian.

Setelah berlangsung beberapa bulan, usaha pertanian belum mendapatkan keuntungan dan pada akhirnya memutuskan beralih ke usaha pembuatan keripik.

“Kami tidak mendapatkan keuntungan yang baik dari usaha sayuran, sehingga kami memutuskan untuk beralih ke pembuatan keripik singkong,” kata Ketua KWT, Siti Asiah.

Bermula dari produksi kripik singkong hanya sekedar coba-coba di tahun 2023 yang lalu. Ternyata setelah itu, produk kripik banyak diminati masyarakat namun sangat disayangkan keterbatasan modal membuat produksi kripik terbatas.

Karena keterbatasan modal, produksi kripik singkong pun dilakukan seminggu sekali yang jumlah singkong untuk di goreng haya 1 kwintal “Seusai produksi terbatas, omzet pun hanya sejuta per dua minggu. Ya itu ada keuntungan bersih, tapi kebanyakan beli bahan, untungnya dikit mas,” ujarnya.

UMKM ini masih dapat bertahan berkat semangat dan kekompakan para ibu-ibu yang sangat ingin mendirikan usaha tersebut. Bahkan, mereka rela merogok kantong sendiri jika belum ada keuntungan untuk membeli bahan keripik.

“Usaha in pun kami jalankan modal awal secara swadaya, tidak ada bantuan dari pihak pemerintah. Begitupun dengan alat-alat masak juga ada yang membawa sendiri dari rumah,” ujarnya.

Keterbatasan modal tidak pernah menyurutkan semangat, dilihat dari tempat memasak kripik yang berlokasi di rumah Asia sendiri. Ingin menyewa tempat belum terlaksana, karena hasil penjualan seringkali cuma untung kecil dan belum dapat menyisahhkan untuk sewa tempat.

“Kami selalu mengedepankan kualitas produk (keripik) meskipun dengan segala keterbatasan,” kata dia.

Kendala Pemasaran

Sejak setahun berdiri, usaha rumahan kelompok wanita tani atau KWT ini hanya dapat memasarkan produk kripik di warung-warung kecil yang ada di sekitar desa tersebut. 

Kendalanya tidak lain adalah ongkos mereka yang mengantar produk, tidak sesuai dengan hasil penjualan. Meski begitu, Asiah ternyata juga memainkan social media seperti Facebook dengan cara memanfaatkan live streaming pada saat proses memasak. 

Meskipun melek digital, pelaku UMKM ini belum dapat cara bersaing dengan pasar digital yang banyak digarap anak muda. Dengan berbagai kendala dan tantangan, Asiah berharap kepada  pemerintah bisa memberikan bantuan apapun itu meski berupa pelatihan dan dukungan lainnya.

Dengan semangat dan usaha yang konsisten, kelompok ibu-ibu ini membuktikan bahwa di tengah tantangan pasar digital, masih ada harapan dan peluang untuk mengembangkan UMKM yang berkelanjutan. Mereka bukan hanya membangun usaha, tetapi juga membangun masa depan yang lebih baik untuk keluarga dan komunitas mereka.

Kisah kelompok ini mencerminkan perjuangan UMKM di pedesaan yang bertahan meski dihadapkan pada berbagai kendala. Ketekunan dan kerja keras, mereka berharap dapat terus melangkah maju dan meningkatkan kualitas usaha mereka di masa depan.

Reporter: Deni Aliansyah Putra