kupasbengkulu.com – Anjloknya harga jual karet masyarakat di Kabupaten Bengkulu Utara sejak beberapa bulan terakhir, membuat Pemerintah Daerah (Pemda) dengan melakukan pendekatan pihak investor asing, untuk menanamkan modal mendirikan pabrik karet.
Harga jual karet petani di Bengkulu Utara sekarang ini berada pada angka Rp 3.500 per kilo yang sudah tentu akan memperburuk prekonomian masyarakat. Hal itu dikatakan Bupati Bengkulu Utara pada kupasbengkulu.com,Senin (13/10/2104) usai mmbukan Pekan Raya Hut Kota Arga Makmur ke-38.
”Melihat anjloknya harga jual karet petani masyarakat sekarang ini turun begitu jauh, jelas akan menjadi beban pemerintah daerah. Untuk mengatasi hal itu, kita akan mngundang investor dari Usbekistan untuk mendirikan pabrik karet hasil petani,” kata Imron.
Ia menjelaskan, dari hasil pertemuan dengan pihak pengusaha dari Usbekistan beberap hari yang lalu di Jakarta, kehadiran pengusaha ke Bengkulu Utara untuk meninjau lokasi setelah selesai pelantikan presiden. Menurut Imron, keputusan pihak investor asing untuk menanamkan modalnya dengan menungguh pelantikan presiden, mereka akan melihat jaminan keamanan dari pihak pemerintah terhadap modal yang diinveskan di suatu daerah, termasuk di Bengkulu Utara ini.
“Kita sudah ngobrol dengan pihak pengusaha asal Usbekistan. Mereka sangat tertarik dan siap menanamkan modalnya dengan mendirikan pabrik karet,” ujarnya.
Ia menuturkan, berdasarkan dari data, karet yang dihasilkan dari kebun masyarakat di Bengkulu Utara dalam setahun ada sebanyak 70 ribu ton. Dengan jumlah yang cukup besar itu Pemda mencari jalan keluar untuk mengatasi harga karet masyarakat tidak dimonopoli oleh pihak perusahaan. Sekarang saja, pabrik karet yang ada di Bengkulu Utara, kapasitasnya hanya mampu manampung hasil kebun prusahaan itu sendiri.
“Kita berharap pelantikan presiden Jokowi dan Yusuf Kala sebagai preiden terpilih akan berjalan lancar. Meskipun dari pemberitaan akan ada upaya pencekalan. Masyarakat di Bengkulu Utara tidak usah pusing,” demikian Imron. (jon)