Kupas News – Penyidik tindak pidana korupsi (Tipikor) Satreskrim Polres Kaur, upayakan mengungkap dugaan tindak pidana pungli/korupsi dana hibah Kemenpora tahun 2018.
Kapolres Kaur Polda Bengkulu AKBP Dwi Agung Setyono melalui Kasat Reskrim IPTU Indro Witayuda Prawira, Selasa (23/11) membenarkan bahwa pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap dua Kades yang menjabat ditahun 2018 saat bantuan itu dikucurkan.
Berdasarkan hasil keterangan sementara, diketahui adanya setoran tunai kepada staf Kemenpora dari proyek pembangunan gedung olahraga (GOR) mini sebesar Rp54 juta dari pagu Rp170 juta.
“Dari pemeriksaan kemarin, setoran dimaksud bertujuan untuk pekerjaan pembangunan fasilitas olahraga. Ini agar berjalan hingga selesai dari sisa dana pembangunan yang telah di setor ke staf Kemenpora .” jelas Kapolres.
Menurut Kapolres Kaur sampai saat ini sudah berapa pihak yang menjalani pemeriksaan dalam perkara dugaan Pungli dana Menpora. Ini menyusul laporan terdakwa Musihirin (staf Kemenpora RI) yang sudah menjalani hukuman dalam perkara yang ditangani Polres Kaur.
“Hanya beberapa desa lagi yang belum kita periksa, kita akan rampungkan segera, tadi ada desa di Kecamatan Nasal yang kita periksa. Juga besok ada beberapa saksi akan kita periksa,” tegasnya.
Untuk diketahui, pungli pada pembangunan 4 unit GOR mini serta 10 unit lapangan voli di beberapa desa di Kabupaten Kaur. Dana yang dikucurkan Kemenpora yakni sebesar Rp 2,4 miliar dengan pungutan bervariasi.
Musihirin sendiri pasca diputus bersalah sempat mengajukan banding namun putusan banding menguatkan putusan PN Tipikor. Tidak terima Musihirin juga sempat mengajukan kasasi namun kasasinya ditolak dan terpaksa menjalani hukuman 4 tahun 10 bulan dan saat ini sedang menjalani Pembebasan Bersyarat (PB).
Editor: Irfan Arief