kupasbengkulu.com, kepahiang – Prospek usaha budidaya sengon di Kepahiang, mulai dipertanyakan warga. Itu tidak lebih dari perkiraan akan kelanjutan program oleh Bupati Kepahiang terpilih nantinya.
Disisi lain, warga lebih tertarik membudidayakan tanaman lada yang mana harganya dinilai lebih menjanjikan.
Dari dinas terkait dalam hal ini Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) terkesan meragukan kelanjutan salah satu item komoditi program yang diunggulkan Pemda Kepahiang selama ini.
“Kita belum tahu seperti apa kelangsungan budidaya tanaman sengon kedepannya. Itu bergantung pada pemimpin atau bupati terpilih apakah dapat melanjutkan bagian komoditi program unggulan tersebut,” kata Kepala Dishutbun, Ris Irianto melalui Kabid Pengelolaan, Yudi Riswanda.
Ditanyakan tentang kemungkinan besar bupati terpilih nantinya, mengesampingkan program yang telah menelan banyak APBD, akan berimbas pada pabrik yang beroperasi beberapa bulan yang lalu.
“Jelasnya, saya belum bisa berandai-andai atau memperkirakan kelangsungan budidaya sengon berikut pabrik kedepan. Kalau saja pabrik masih bisa berjalan dengan baik dan kebutuhan kayu juga terpenuhi, tentunya akan banyak manfaatnya,” ungkap Yudi.
Sementara itu, sejumlah warga mengaku meragukan akan kelangsungan budidaya sengon. Terlebih lagi, mereka lebih tertarik untuk membudidayakan tanaman lada.
“Bagi saya, lebih ingin fokus pada tanaman lada saja. Harga untuk lada sekarang ini, lebih menjanjikan. Kalau tanaman sengon, saya belum tertarik untuk serius mengembangkannya,” sampai Heri Susanto warga Desa Air Raman.(slo)