Kamis, Juli 17, 2025

Pemdes Sukau Mergo Gelar Pra Pelaksanaan Pembangunan Desa Tahun Anggaran 2025

kupas Bengkulu – Pemerintah Desa (Pemdes) Sukau Mergo, Kecamatan Amen, Kabupaten Lebong melaksanakan kegiatan pra pelaksanaan pembangunan desa Tahun Anggaran 2025 pada Kamis (26/06/2025). Kegiatan...
BerandaSkandal Politik, Siapa yang terjegal?

Skandal Politik, Siapa yang terjegal?

ilustrasi : istimewa
ilustrasi : istimewa

opini, kupasbengkulu.com- Kemunculan Hasto Kristiyanto, Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, memunculkan skenario sandiwara baru di mata publik. Cuapannya perihal sosok Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad yang terkesan ‘nakal’, membuka mata kita bahwa drama skandal politik itu tak berujung.

Satu babak dimulai, pasti akan berlanjut ke babak lainnya. Lantas, siapa yang bakal terjegal dari drama tak berkesudahan ini?

Hasto mengaku, apa yang dilemparkannya ke publik saat ini semata untuk mengungkap bahwa seorang komisioner KPK sekelas Samad telah melakukan pelanggaran etik. Tentu maksud ini baik.

Namun sayang, motifnya politisnya terlalu kentara. Ia sempat menyatakan bahwa dalihnya meredam ketegangan politik antara istana, DPR, Polri dan KPK terpicu pasca penetapan Komisaris Jenderal Budi Gunawan menjadi tersangka oleh KPK. Termasuk juga disebabkan oleh pernyataan Samad di media yang telah membantah komunikasi politik dengan petinggi PDIP.

Sulit dibantah bila langkah mendadak Hasto tanpa ada komunikasi sebelumnya dengan petinggi di PDIP. Bagaimanapun, status Hasto adalah petinggi PDIP. Tentu langkahnya apapun dalih, pasti beraroma partai yang menaunginya.

KPK sendiri telah melakukan klarifikasi terhadap Samad perihal skandalnya yang dibeberkan oleh Hasto. Klaim KPK sementara ini, tentu tidak benar. Samad membantah.

Menurut KPK, secara prinsip seorang komisioner KPK tidak dipermasalahkan bertemu dengan petinggi parpol. Tinggal lagi, konten apa yang dibahas dalam pertemuan tersebut. Sebab itu, KPK masih menantang Hasto untuk membuktikan ucapannya perihal skandal Samad dengan PDIP.

Benarkah itu berkaitan dengan tawaran Samad untuk mendampingi Joko Widodo saat Pemilihan Presiden lalu atau bukan. Jikalau itu terbukti, maka tamatlah sudah nasib Samad. KPK menjamin akan memberikan sanksi tegas.

Kembali ke cuapan Hasto. Aksi mantan anggota DPR RI periode 2004 hingga 2009 dari Fraksi PDIP ini, cukup menimbulkan tanda tanya. Seolah-olah, ada kekuatan besar apa yang membuatnya hendak membeberkan pertemuan yang sejatinya bisa meruntuhkan pamor PDIP tersebut.

Apalagi sempat disebut, pembeberan ini berkaitan dengan penetapan tersangka Budi Gunawan oleh KPK. Begitu berhargakah Budi Gunawan oleh PDIP, sehingga mereka berani membongkar borok mereka? Ini menjadi pertanyaan besar.

Apakah mungkin hanya karena Budi Gunawan mantan ajudan Megawati? Rasa-rasanya, lebih dari itu. PDIP yang digawangi Megawati, dalam sejarah KPK, telah menjadi tonggak pendiri komisi tak tertandingi ini di Indonesia.

Megawati juga menandatangani keputusan didirikannya KPK untuk pemberantasan korupsi di Indonesia. Lantas, kenapa kini mereka menyerang KPK begitu hebatnya. Lagi-lagi, apakah karena cuma masalah Budi Gunawan?

Yang jelas, apapun hal itu yang ada kaitannya antara Budi Gunawan dan Megawati, serta Jokowi dan Abraham Samad serta Kepolisian Negara Republik Indonesia. Publik memiliki persepsi sendiri-sendiri.

PDIP pun harus bersiap diri. Sebab, bukan tidak mungkin, langkah Hasto dan gaya Jokowi yang terlihat jelas aktor di belakangnya, akan ditinggalkan pemilihnya. Akan tiba zamannya wayang-wayang akan mencari dalang sendiri nantinya.(**)

penulis : harry siswoyo