Sabtu, Juni 28, 2025

Gubernur Helmi Apresiasi Kinerja Tim Pendamping Haji Bengkulu 2025

Bengkulu InteraktifPT. Interaktif Media Siber. All Rights Reserved.Bengkulu Interaktif 2016 - Bengkulu Interaktif.Contact InformationHead Office:Jalan Batanghari No. 15, Komp. PU Pracetak, Tanah Patah,...
BerandaKULINERTak ada Kata "Bye-bye" untuk Kue Satu Ini

Tak ada Kata “Bye-bye” untuk Kue Satu Ini

kue bai tat
kue bai tat

kupasbengkulu.com – Nggak ada kata “Bye-bye” atau selamat tinggal untuk kue yang satu ini. Kubers, “Bai Tat” adalah salah satu makanan khas yang paling terkenal di Bengkulu. Rasanya lezat, teksturnya lembut, dengan baluran selai nanas yang menciptakan perpaduan rasa manis dan asam. Hmmm… sungguh menggugah selera.

Entah mengapa dinamakan Bai Tat, apa mungkin karena ukurannya lebih kecil dari ukuran Kue Tart pada umumnya sehingga kata Bai Tat tersebut berasal dari kata Baby Tart (Bayi Tart) oleh orang Bengkulu zaman dahulu kemudian disebut Bai Tat, atau bisa jadi karena ada alasan lain. Yang jelas kue ini sangat terkenal di Bengkulu dan hampir tak pernah ketinggalan dihidangkan dalam berbagai acara resmi maupun tak resmi. Belakangan, kue ini dijajakan sebagai souvenir atau oleh-oleh khas Bengkulu.

Kue Bai Tat memiliki bentuk yang beragam, seperti lingkaran, persegi, dan bulat. Menurut salah seorang pembuat kue Bai Tat dengan merk “Ibu Ana”, Dita, dulunya kue Bai Tat dibentuk melingkar secara manual dengan menggunakan piring. Seiring waktu, bentuknya menjadi persegi karena banyaknya cetakan atau loyang kue yang dijual di pasaran. Tak hanya itu, dibuat juga kue Bai Tat kecil yang bentuknya bulat, yang oleh sebagian orang dinamakan anak Bai Tat.

“Kue Bai Tat ini bentuknya beragam, ada yang lingkaran, persegi, maupun yang bulat kecil. Bahannya pun sangat mudah didapat, antara lain tepung terigu, gula pasir, santan, mentega, telur, soda kue, dan tentunya selai nanas,” ujar Dita.

Untuk dapat membuat kue Bai Tat yang enak dan lezat, langkah pertama adalah gula pasir dikocok dengan telur sampai mengembang. Setelah itu masukkan mentega, santan, soda kue, dan tepung terigu ke dalam adonan tersebut. Aduk hingga merata dan diamkan.

“Proses pendiaman ini adalah salah satu bagian yang penting. Semakin lama didiamkan, adonan akan semakin menyatu dan rasa kue akan semakin nikmat. Biasanya saya mendiamkan antara satu hingga tiga jam,” katanya lagi.

Sambil menunggu adonan didiamkan, Kubers bisa membuat selai nanas terlebih dahulu. Buah nanas dengan kematangan yang pas dibersihkan, kemudian diparut. Saring hasil parutan dan ambil sarinya. Campurkan sari nanas dengan gula merah, masak hingga mendidih dan saring kembali. Kubers bisa menggunakan api yang besar agar cepat mendidih.  Terakhir, campurkan air nanas dengan nanas parut dan masak kembali.

“Setelah adonan tersebut selesai didiamkan, langkah selanjutnya adalah mencetak kue. Kita bisa membentuknya secara manual, atau meletakkannya pada cetakan atau loyang kue. Jangan lupa meletakkan selai nanas di atasnya. Jumlahnya sesuai selera. Kalau saya lebih suka kalau selainya banyak-banyak. Untuk membuat anak Bai Tat juga tak susah. Bentuk adonan membulat dan isi dengan selai nanas. Kemudian beri kreasi dengan memberi hiasan garis-garis pada kue,” katanya lagi.

Terakhir, panggang kue Bai Tat pada oven dengan api sedang. Api tak boleh terlalu besar karena dikhawatirkan bisa membuat kue bagian luar terlampau masak, sedangkan pada bagian dalam masih mentah. Waktu yang diperlukan untuk pemanggangan ini kurang lebih satu jam.

“Setelah kue Bai Tat matang, angkat dan dinginkan. Kue bisa langsung dihidangkan. Kue ini bisa bertahan sekitar sepuluh hari. Paling nikmat disajikan bersama kopi atau teh hangat,” tutupnya. (val)